Sebuah usaha yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat baca siswa adalah melalui pojok baca kelas.
Pojok baca kelas biasanya disiapkan oleh masing-masing kelas baik buku-bukunya maupun tempat yang didesain sedemikian rupa sehingga akan mempermudah siswa untuk mengambil dan membaca buku tersebut.
Kenapa hal ini dilakukan? ternyata, ada beberapa kendala. Di antaranya jauhnya tempat perpustakaan dengan kelas atau gedung pendidikan/KBM, kurangnya waktu untuk berangkat menuju perpustakaan tersebut, dan sedikitnya koleksi buku yang disediakan oleh perpustakaan sekolah.
Selain itu, masih kurangnya petugasan guru yang mengajak siswa untuk belajar bersama di ruang perpustakaan sekolah. Padahal ini akan dapat memberikan ruang untuk lebih aktif dan semangat bagi siswa dalam belajar dan membaca buku.
Biasanya, petugasan ini hanya dilakukan oleh guru-guru Bahasa Indonesia saja dalam membedah atau mereview buku-buku sastra Indonesia atau daerah. Padahal apapun mata pelajarannya, perpustakaan akan menjadi tempat belajar dan sumber belajar yang sangat baik dan tepat.
Melalui pojok baca kelas yang dibangun oleh setiap kelas bersama wali kelasnya, maka akan tumbuh minat baca siswa minimal membaca buku-buku yanga ada di pojok baca kelas tersebut. Alangkah indahnya, buku-buku yang ada di pojok baca kelas tersebut dibaca secara bergantian sehingga akan menambah wawasan pengetahuan dengan bacaan masing-masing siswa.
Alhasil, berapa pun siswa di dalam kelas akan dapat ilmu pengetahuan dari apa yang dia baca. Misalnya dalam sebuah kelas ada 25 siswa maka setiap orang siswa wajib membawa buku dan meletakkannya di pojok baca kelas. Setiap hari dibaca secara bertahap sehingga selesai. Setelah ludes dibaca, secara bergantian atau bertukar buku yang dibaca.
Bagaimana menurut Anda? Mudahkan!
Salam literasi
Rumah Baca Tanah Laut, 6 Desember 2022