Celoteh Anak Pesisir Pulau ” Bersimbah Darah “

KMAB, Literasi, Puisi, Terbaru, YPTD115 Dilihat

Bersimbah Darah

Oleh : Raja zainol afandi

 

Bambu runcing kian jadi saksi

Senjata perang

membela kemerdekaan

serang sergap tua muda

pantang menyerah itu tandanya kalah pasrah

menikam tusuk tubuh-tubuh perampas negeri ini

rasa takut,kecut berlari bersama konbar-kobar raung amarah

Negeri ku harus merdeka

 

Darah-darah segar

berharga

berceceran seperti danau meluap

‘tlah dipersembahkan untuk negeri ini

sumbang jiwa raga kian marah

mendengar jeritan tangisan

wajah-wajah beringas para penjajah

mati bertumpah dara adalah harga mati

hanya untuk negeri ini

tersimpul senyum tiada rasa nyeri

 

Generasi ku

kini engkau hanya menikmati

sisa-sisa perjuanganku

damai telah datang, jauh dari teriakan meriam pembunuh

rasa takut tuk belari telah dicabut

 

Genari ku

Tidur malammu juga nyenyak

selimut tubuhmu juga hangat

tapi aku,pahlawanmu

tak dapat penjamkan mata walau hanya sedetik

 

Generasi ku

jadilah menyambang,penyumbang rasa cinta pada negeri ini

Kamu hanya penerus berpancang lurus

bersimbah darah telah ku urus

Hanya memperingati

jasa jiwa -jiwa kian tembus perluru hitam

Engkau telah bersandar pada tiang kedamaian

 

Generasiku jangan lupa

pada simbah darah jiwa ragaku

 

Sanglar, 11 Agustus 2022

 

 

 

Tinggalkan Balasan