DENGAN ITIKAD BAIK DAN RASA TANGGUNG JAWAB MENERIMA DAN MELAKSANAKAN HASIL KEPUTUSAN

Ramadhan Yogie Patnarajja
20030
Pancasila

Dengan Itikad Baik dan Rasa Tanggung Jawab Menerima dan Melaksanakan Hasil Keputusan.

Sila ke-4 pancasila berbunyi “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, anda pasti mendengarnya setiap upacara hari senin ketika disekolah. Dan anda pasti tahu gambar sila ke-4 pancasila itu apa? Gambar Sila ke-4 pancasila adalah kepala banteng. Makna dari kepala banteng adalah karena ia merupakan hewan sosial yang suka berkumpul. Seperti halnya musyawarah, orang-orang akan berdiskusi dan berkumpul untuk memutuskan sesuatu. Banteng juga suka berkumpul dan jiwa sosial yang tinggi, ia jadi salah satu kawanan hewan yang kuat.

Warga Indonesia sangat suka sekali berkumpul, entah membahas tentang sepakbola, politik, agama, dan lain-lain. Dengan berkumpul, kita akan menceritakan apa saja yang kita lakukan atau membahas hal lain. Karena di masa pandemi orang sekarang susah untuk berkumpul, apalagi kita jika harus berkumpul harus menjaga jarak dan tidak boleh lebih dari lima orang yang mengikuti kumpul tersebut. Ketika berkumpul di komunitas atau organisasi pasti ada pergantian ketua setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali.

Jika masa jabatan ketua sudah habis, pasti akan ada Musyawarah pergantian ketua. Hal nya seperti saya di SMA yaitu pergantian ketua Ambalan (pramuka). Di ambalan saya setiap satu tahun sekali pasti melakukan laporan pertanggung jawaban dan pemilihan pradana/i (ketua pramuka). Ketika saya kelas 11, masa jabatan senior saya sudah habis, kegiatan program kerja selama satu tahun pun selesai.

Ketua pun harus memberikan laporan pertanggung jawaban selama kegiatan satu tahun tersebut. Ketua pun harus menjelaskan kegiatan selama satu tahun apakah ada yang terlaksana atau tidak, tidak luput juga dengan anggota selama satu tahun apakah ada penambahan ataupun pengurangan. Setelah menjelaskan laporan pertanggungjawaban kepada anggota ambalan dan pembina, diadakan sesi tanya jawab dan diskusi pembina dan anggota. Setelah tanya jawab dan diskusi makan di lakukan musyawarah disahkan atau tidak laporan pertanggungjawaban tersebut. Karena ada satu program kerja yang belum terlaksana, ada seorang anggota menolak untuk disahkan laporan tersebut. Mengapa? Karena tidak bisa menyelesaikan kegiatan latihan gabungan dikarenakan bertabrakan dengan lomba. Jika tidak disahkan, ketua senior saya tidak boleh lengser dari jabatan dan harus menyelesaikan program kerja tersebut. Dan pembina pun menjelaskan cara membuat program kerja selama tahun agar bisa semua terlaksana. Dan pembina memberi saran untuk program kerja latihan gabungan di agendakan di jabatan selanjutnya agar bisa terlaksanakan dan akhirnya seorang anggota pun menerima jawaban tersebut. Kemudian disahkan laporan pertanggungjawaban selama satu tahun oleh pembina dan ketua senior saya bisa lengser.

Setelah dilakukan kegiatan laporan pertanggungjawaban, dilanjutkan pemilihan ketua ambalan untuk jabatan selanjutnya (pradana/i). Setiap anggota harus memaparkan visi misi dan program kerja selama setahun kedepan. Calon kandidat pun sudah di diskusikan oleh pembina sebelumnya. Dan saya dipilih oleh pembina untuk menjadi kandidat ketua ambalan periode 2017/2018. Banyak yang terkejut anggota saya, dikarenakan kinerja saya sebelumnya kurang baik dan semuanya harus menerima keputusan pembina. Dan anggota pun menerimanya.

Setelah dipilih kandidat calon ketua, dilakukan voting suara dengan memilih satu ketua laki-laki dan satu perempuan. Semua anggota, alumni, pembina dan tamu undangan harus mengikuti pemilihan ketua tersebut. Dan saya mendapatkan suara terbanyak di calon ketua ambalan (pradana) sebanyak 47 suara. Dan panitia pemilihan pemungutan suara pun mensahkan saya sebagai ketua tetap ambalan bimasakti – dewi arimbi periode 2017/2018. Dan kandidat lain pun menerima hasil yang diperoleh dan menghormati keputusan tersebut. Dan saya menerima keputusan yang diberikan oleh panitia. Setelah dilakukan laporan pertanggungjawaban dan pemilihan pradana & pradani dilanjut dengan sertijab (serah terima jabatan).

Setelah musyawarah pun, kita akan mendapatkan hasil. Dari hasil tersebut ada beberapa pihak yang kecewa karena tidak menerima keputusan tersebut. Dari situlah, kita harus menoleransi dan beritikad baik untuk menerima hasil keputusan. Apapun hasilnya itu, kita harus tanggung jawab. Dengan begitu, kita sudah melaksanakan butir-butir pancasila sila ke-4 mengerti makna tentang menghargai pendapat.

Tinggalkan Balasan