Keluh kesah selama daring

Terbaru37 Dilihat

Nama : Reiliana Ramadhani Setiawan

Kelas   : 1B

NIM    :  21102

 

         KELUH KESAH SELAMA DARING

 

Sejak pandemic covid-19, terdapat beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mecegah penularan covid secara berlebihan. Dengan adanya kebijakan seperti PSBB, PSSB Transisi, PPKM, dan PPKM Mikro agar kita selalu terjaga dalam penyebaran virus covid ini. Dan pemerintah menerapkan protocol kesehatan yang sangat ketat, seperti kita harus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi interaksi. Pembelajaran tatap muka sementara dihentikan dan diganti dengan pembelajaran secara daring.

Selain pembelajaran yang dilakukan secara daring, mall dan tempat ibadah pun ditutup sementara. Belajar dari rumah bukanlah sesuatu yang mudah, bagi guru maupun siswa. Harus banyak yang kita siapkan, dari kuota internet, Handphone yang layak, dan masih banyak yang lainnya. Banyak orangtua yang mengeluh juga karena harus membantu anak anaknya mengerjakan tugas dari sekolah. Terlebih lagi anak SD yang masih perlu bimbingan dari guru.

Keluh kesah saya selama melaksanakan pembelajaran daring sangat banyak sekali. Menurut saya belajar secara daring sangat membosankan, karena saya tidak bisa bertemu dengan teman-teman saya, sehingga membuat saya kurang bersosialisasi dan hanya melakukan aktivitas dirumah saja. Saya adalah tipe yang sangat senang untuk berkumpul dengan teman, namun sekarang saya hanya bisa berkabar melalui via telfon atau video call. Dan berkenalan dengan teman baru pun hanya melalui sosmed.

Lalu berhubung saya menggunakan wifi dirumah, terkadang jaringan saya tidak stabil. Kadang saat saya sedang melakukan zoom, tiba tiba sinyal saya bermasalah dan membuat saya keluar dari zoom dengan sendirinya. Akhirnya saya pindah ke HP. Tapi, saya kurang suka karena kalau dibandingkan dengan laptop, layar HP sangat kecil dan tidak efektif untuk melihat atau membaca materi yang dipaparkan dosen saya. Hal tersebut membuat saya menjadi ketinggalan materi perkuliahan hari itu. Dan jika terlalu lama melihat ke laptop/hp mata saya mulai sakit karena menghadap ke layar terus menerus.

Apalagi jurusan kuliah yang saya ambil sekarang akan lebih efektif jika dilakukan secara tatap muka. Karena banyak sekali materi yang harus di praktekan oleh dosen saya. Mungkin bagi beberapa dosen hanya dengan menonton video atau membaca ppt bisa dengan mudah dipahami oleh mahasiswa. Sangat disayangkan apa yang mereka pikirkan tidak semudah itu. Kami sebagai mahasiswa sangat berharap untuk diterangkan secara langsug agar kami bisa langsung  bertanya kepada dosen jika ada yang belum di pahami. Lalu dosen memberikan tugas cukup banyak dan waktu pengumpulannya sangat singkat.

Sering beberapa kali saya sulit mengerti penjelasan dari dosen saya. Karena selain dosen mengajarnya terlalu cepat, suasana dirumah saya kadang tidak kondusif. Saya harus membantu mama saya untuk membersihkan rumah, memberi makan kucing, dan lain lain. Sehingga membuat saya tidak focus untuk belajar. Begitu juga dengan semangat belajar saya. Saya menjadi tidak semangat mengerjakan tugas. Namun dosen ataupun guru harus mempunyai metode belajar sendiri agar materi yang diajarkan bisa tersampaikan dengan baik.

Sekian keluh kesah yang saya rasakan terkait dengan pembelajaran daring. Alhamdulillah sekarang PPKM sudah masuk ke level 2, namun harus tetap mengikuti protocol kesehatan.  Saya sangat berharap pandemic ini cepat selelsai dan bisa kembali seperti dulu. Dan pembelajaran segera dilakukan secara tatap muka. Apapun yang kebijakan yang diterapkan pemerintah, semoga kita bisa mengikutinya dengan baik demi kesejahteraan kita semua.  Jangan lupa untuk selalu mengikuti protocol kesehatan yang ada.

Tinggalkan Balasan