Pesan itu masuk. Agak bingung karena merasa tak mengenal pengirimnya.Baru paham setelah membaca. “Kak, boleh saya share tulisannya ya?” Tanpa banyak pikir, jawaban mengiyakan terbalas.”Silakan saja.” Biarlah sebuah catatan menulis saya semakin bermanfat dibaca banyak orang.
Tak hanya sekali menerima pesan serupa itu, bukan hanya senang yang muncul. Namun, ada perasaan yang menyertai lebih dari itu. Semakin banyak ada yang membaca dan mengganggap sebuah artikel bermanfaat, maka tanggung jawab yang ada juga semakin besar.
Tahu dong dengan ungkapan bijak : Hati-hatilah dengan pikiranmu karena akan jadi ucapanmu, Hati-hatilah dengan ucapanmu karena akan jadi tindakanmu, Hati-hatilah dengan tindakanmu karena akan jadi kebiasaanmu, Hati-hatilah dengan kebiasaanmu karena akan jadi karaktermu dan Hati-hatilah dengan karaktermu karena akan jadi takdirmu.
Ungkapan itu berlaku untuk seluruh bidang. Termasuk dalam dunia tulis menulis. Semua buah pikiran, apapun bidangnya bisa memberi dampak bagi seseorang yang membacanya. Apalagi, jika pembacanya merasa suka, sreg, dan menganggapnya sebagai suatu kebenaran. Bahaya!
Bahaya? Lho, bukannya senang karena jumlah pembacanya (viewer) banyak? Bagus kan kalau tulisan blog sendiri muncul pada halaman satu mesin pencarian google? Atau, keren kan kalau artikelnya masuk jadi artikel utama atau pilihan dalam blog keroyokan? Bukannya itu berarti bagus tulisannya?
Sepintas ya, tapi tidak sepenuhnya benar. Sebuah tulisan akan bahaya jika yang membacanya tidak memperoleh manfaat. Sebuah artikel banyak pembaca sebenarnya pun tak berfaedah jika memberikan informasi yang keliru atau malah menyesatkan pembacanya.
Tanggung Jawab
Hati-hati dengan tulisanmu. Bertanggung jawablah pada setiap tulisan. Itu kewajiban. Orang bisa menilaimu dari tulisan yang tersaji.
Saat ini zaman serba digital yang mempermudah seseorang untuk menulis. Jika tersedia internet, membuat blog bukan sulit. Media blogspot atau wodpress untuk memulai blog pribadi tersedia. Apalagi saat ini media sosial melengkapi penyebarluasan tulisan.
Bila tak ingin repot dengan blog pribadi, ada media warga yang saat ini jumlahnya banyak. Blog keroyokan, seperti kompasiana, indonesiana, idntimes, bisnismuda, liputan6, dan masih banyak lagi. Bisa juga menulis di www.terbitkanbukugratis Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD).
Dibaca dan Ditulis
Apapun media blog untuk menulis, tetap yang tak boleh terlupa adalah menulis harus memberikan manfaat bagi pembaca. Ada tanggung jawab yang besar dalam penyebarluasan informasi agar tepat,
Membuat sebuah akun itu mudah, tapi mengisinya harus dengan tulisan bertanggung jawab. Sebelum mengunggah, membiasakan untuk memeriksa ketepatan isi tulisan.
Jika sebuah tulisan bersumber dari sebuah seminar atau talkshow maka cermat memperhatikan pernyampaian narasumber tidak terlewat. Andai dari obrolan langsung, berhati-hati agar tidak salah mengutip.
Bila perlu, sumber website institusi terpercaya dan buku yang membahas serupa melengkapi unggahan tulisan. Maksudnya, sebagai penguat penyampaian kebenaran informasi
Ditulis Beragam
Kalau menulis soal banjir sebuah wilayah misalnya, bisa jadi ada ahli yang sudah menuliskannya. Tulisan semakin bagus dengan menyertakan dan menyebutkan sumbernya.
Tentu saja, seseorang yang ingin menulis juga harus punya kemampuan membaca dengan baik. Melelahkan? Mungkin iya, tapi ini bentuk tanggung jawab demi sebuah informasi tepat, benar.
Setidaknya selalu mencoba untuk mengingat jika saat ini jumlah blog semakin bertambah. Beragam tema dan beraneka gaya tulisan.
Keberadaan blog makin populer. Blog tak lagi hanya untuk menyampaikan curhatan-curhatan hati. Blog sudah menjadi sebuah bisnis. Dari sebuah blog pribadi saja, salah satunya, seorang bloger bisa menerima jasa penulisan artikel dan masih banyak lagi.
Blog diperhitungkan untu dibaca dan ditulis. Banyak perusahaan menjalin kerja sama dengan penulis blog terkait promo dan kampanye produk. Institusi pemerintahan pun menyampaikan suatu kegiatan menggunakan tulisan blog
Jadi, apa yang sudah dibaca dan ditulis dari sebuah blog? Silakan menjawabnya karena pertanyaan ini terbuka buat yang suka membaca dan buat yang hobi menulis sebuah blog.
Selamat hari blogger nasional 27 Oktober!