DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 4
GURU PENGGERAK
Ditulis: Rince Wiki Utami
Tidak kenal maka tidak sayang. Sekolah kami diujung kota Bekasi berbatasan dengan Bogor. Tepatnya terletak di Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi. Berdiri sejak tahun 2012, 9 tahun silam. Awal berdiri masih tanah kosong seluas 4500 meter persegi.
Alhamdulillah setelah 9 tahun berdiri selain gedung sekolah juga tata kelola SDM dan kurikulum menjadi fokus utama untuk dikembangkan. Seluruh guru diberikan pelatihan berkala untuk menunjang pembelajaran.
Pagi ini Kamis 4 Februari 2021 agenda rapat yayasan beserta guru yang diundang khusus. Dalam paparan pembinaan oleh ketua badan usaha pendidikan yayasan Daarun Naajaat Maza mengingatkan betapa penting peran guru untuk masa depan bangsa.
Guru sebagai agen perubah, the agent of change memiliki peran penting. Guru ujung tombak peradaban karena itu guru harus memiliki sensitifitas yang tinggi. Sensitifitas terhadap perkembangan zaman dan segera berubah juga mampu merubah kondisi yang ada dihadapannya kearah lebih baik.
Sekolah sebagai wadah perubahan, menghimpun potensi kekuatan masa depan bangsa. Dari para siswa itulah paradigma perubahan era 5.0 akan terwujud. Siapa yang tidak mau berubah ia akan tertinggal karena waktu terus berputar. Bergerak menjadi kata kunci perubahan.
Guru penggerak berarti ia yang sensitif terhadap perubahan dan bergerak bersama berkolaborasi, elaborasi dengan menganalisis, memperdalam kemampuan dan terus menerus melakukan pembelajaran. Pencapaian pembelajaran secara holistik kemudian menularkan pengetahuannya kepada rekan guru yang lain.
Wejangan pagi yang membuatku bersemangat mencari tahu program guru penggerak yang dicanangkan pemerintah di tahun lalu. Pemaparan berikut diambil dari 2 link yang saya temukan dalam internet terkait dengan program guru penggerak. Mataku mulai bergerak membaca informasi hasil selancarku didunia digital.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Merdeka Belajar Episode 5: Guru Penggerak. Hal tersebut bertujuan agar tenaga pendidik Indonesia menjadi pemimpin pendidikan di masa depan yang dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk pembangunan nasional.
“Guru Penggerak sebagai pendorong transformasi pendidikan Indonesia diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang murid secara holistik sehingga menjadi pelajar Pancasila, menjadi pelatih atau mentor bagi guru lainnya untuk pembelajaran yang berpusat pada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan,” tutur Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/7/2020).
Adapun program Guru Penggerak berfokus pada pedagogi serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik, pelatihan yang menekankan pada kepemimpinan instruksional melalui on-the-job coaching, pendekatan formatif dan berbasis pengembangan, serta kolaboratif dengan pendekatan sekolah menyeluruh.
Kemudian juga melatih kepemimpinan sekolah baru diawali dengan rekrutmen calon Guru Penggerak. Selanjutnya dilakukan pelatihan Guru Penggerak dengan mengikuti lokakarya pada fase pertama dan pendampingan pada fase kedua. “Siapkan diri Anda dan siapkan guru-guru terbaik di sekolah Anda untuk bergabung menjadi Guru Penggerak,” ungkap Nadiem.
Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril menyebut proses pendidikan dan penilaian Guru Penggerak berbasis akan dampak dan bukti. Untuk itu, Kemendikbud merancang tiga paket modul pelatihan untuk Guru Penggerak ini.
“Kami berkaca dari berbagai macam studi dan pendekatan andragogi atau pembelajaran orang dewasa bahwa kita harus lebih fokus pada on the job learning. Artinya, pembelajaran yang relevan dan kontekstual sehingga memberi dampak sebaik-baiknya,” imbuh Iwan.
Tiga modul pelatihan tersebut, pertama, adalah Paradigma dan Visi Guru Penggerak, dengan materi refleksi filosofi pendidikan Indonesia-Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan visi Guru Penggerak, serta membangun budaya positif di sekolah. Paket kedua adalah Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid, dengan materi pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, serta pelatihan (coaching).
“Paket ketiga adalah Kepemimpinan Pembelajaran dalam Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah, berisi materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid,” jelasnya.
Melalui visi Merdeka Belajar ini, Guru Penggerak diharapkan dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan yang mampu menghasilkan murid-murid berkompetensi global dan berkarakter Pancasila, mampu mendorong transformasi pendidikan Indonesia, mendorong peningkatan prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, dan mengembangkan diri secara aktif.
Iwan menambahkan program Guru Penggerak merupakan bentuk kolaborasi dari seluruh pihak dengan fokus pada murid, sehingga Guru Penggerak bisa berperan lebih dari peran guru saat ini.
“Guru Penggerak harus bisa menginspirasi untuk terus belajar dan menggali potensi serta menjadi teladan bagi siswa. Mari kita kuatkan kolaborasi untuk anak-anak Indonesia menuju kualitas pendidikan yang semakin baik,” pungkasnya
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.
Program ini bisa diikuti oleh guru TK, SD, SMP, dan SMA. Salah satu peran yang bisa dilakukan oleh Guru Penggerak yaitu menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Seperti halnya angkatan 1, angkatan 2 juga menyediakan kuota sebanyak 2.800 orang.
Pendaftaran online Guru Penggerak dan Pengajar Praktik dapat diakses melalui laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/. Sedangkan Surat Dukung dan Izin Kepala Sekolah dan Surat Rekomendasi Calon Guru Penggerak dapat diunduh di laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/unduhan/.
Syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti Program Guru Penggerak meliputi dua kriteria yaitu Kriteria Umum dan Kriteria Seleksi.
Kriteria Umum:
- Guru jenjang TK, SD, dan SMP, SMA;
- Guru PNS maupun Non PNS baik dari sekolah negeri maupun sekolah swasta;
- Memiliki akun guru di Data Pokok Pendidikan (Dapodik);
- Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/D4;
- Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun;
- Memiliki masa sisa mengajar tidak kurang dari 10 tahun;
- Memiliki keinginan kuat menjadi Guru Penggerak;
- Tidak sedang mengikuti kegiatan diklat CPNS, PPG, atau kegiatan lain yang dilaksanakan secara bersamaan dengan proses rekrutmen dan pendidikan guru penggerak.
Kriteria Seleksi:
- Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid;
- Memiliki kemampuan untuk fokus pada tujuan;
- Memiliki kompetensi menggerakkan orang lain dan kelompok;
- Memiliki daya juang (resilience) yang tinggi;
- Memiliki kompetensi kepemimpinan dan bertindak mandiri;
- Memiliki kemampuan untuk belajar hal baru, terbuka pada umpan balik, dan terus memperbaiki diri;
- Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan memiliki pengalaman mengembangkan orang lain;
- Memiliki kedewasaan emosi dan berperilaku sesuai kode etik.
Program Guru Penggerak ini memiliki daerah sasaran yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pada program Guru Penggerak angkatan 2 ini memiliki 56 daerah sasaran yang terdapat di Bali dan Nusa Tenggara, Jawa, Sulawesi, Papua dan Maluku, Kalimantan dan Sumatera.
https://tirto.id/apa-itu-program-guru-penggerak-syarat-dan-jadwal-pendaftaran-f6T5
“Eem… nampaknya untuk wilayah kami program guru penggerak belum ada kabarnya, jadi bisa ikut ditahap berikutnya. Masih ada waktu untuk mensosialisasikan hal ini kepada bunda yanda guru disekolah.” Batinku seraya mematikan laptop yang harus di charger.
“Air yang bergerak mengalir suci mensucikan, pengalaman didapat dengan terus bergerak menuju perubahan. Guru bergerak menjadi influencer, diikuti, mempengaruhi, mensucikan wajah peradaban bangsa.”-Bunda Rince W Utami
Bekasi, Kamis 04 Februari 2021
Salam Literasi, semangat menulis dan menginspirasi
Lanjitkan bunda utk menjadi guru penggerak indonesia