Tak Terlupakan

Terbaru21 Dilihat

Sunyi di pagi hari awali langkah kaku dan penuh teliti

Pintu kelas masih setia melihat pergerakan angin yang mulai tak betah

Deriknya buat mata mencari kumpulan suara yang dirindukan

Di mana mereka semua?

Jendela penuh debu terbiar bisu tak berteman seperti hari lalu

Sesekali hujan menyapa dari luar menambahkan lelucon garing inginkan lebih riuh lagi keadaan

Masih sunyi dengan pasir-pasir yang semakin menumpuk di lantai kelas

Biasanya mereka bermain di luar dan lebih suka dibawa angin semakin jauh bertemu teman lainnya

Kemana semua cerita dan senda gurau pelipur lara hati di kala penat melanda menyerap pelajaran?

Mungkin bosan atau sudab datang waktu lelah untuk istirahat sementara

Mentari semakin menerangi lingkungan yang rindu hangatnya celoteh dan canda

Daun-daun kering menyebar memanggil dan berharap dikumpulkan di satu tempat

Mereka juga tak ingin terpisah satu sama lain

Biarlah pot yang tersusun rapi jadi saksi mereka dulu pernah hijau dan menyenangkan hati saat dipandang

Biarlah sekarang tergeletak menjadi kuning kecokelatan dan mungkin tak akan berwujud seperti sedia kala

Jauh pandangan melihat koridor dan bangku taman yang kosong

Tidak ada tanda mereka sedang berdiskusi

Bisikan pohon kecil yang mulai rimbun daunnya penuh dengan bentuk tak beraturan

Beberapa ruang tergembok membiarkan situasi di dalamnya untuk diserahkan pada sang malam

Butuh berapa hari lagi? Adakah jawaban pasti?

Jam demi jam terlalui dengan cepat

Mengubah pola fikir yang dulunya mustahil untuk direhab

Lebih baik menunggu untuk melihat apa yang terjadi esok hari

Semoga cukup baris huruf yang diceklist hingga ke baris huruf yang paling bawah

Haluan pulang demi harapan baik kan dijelang

Home.27Feb2021

Tinggalkan Balasan