Sunyi di pagi hari awali langkah kaku dan penuh teliti
Pintu kelas masih setia melihat pergerakan angin yang mulai tak betah
Deriknya buat mata mencari kumpulan suara yang dirindukan
Di mana mereka semua?
Jendela penuh debu terbiar bisu tak berteman seperti hari lalu
Sesekali hujan menyapa dari luar menambahkan lelucon garing inginkan lebih riuh lagi keadaan
Masih sunyi dengan pasir-pasir yang semakin menumpuk di lantai kelas
Biasanya mereka bermain di luar dan lebih suka dibawa angin semakin jauh bertemu teman lainnya
Kemana semua cerita dan senda gurau pelipur lara hati di kala penat melanda menyerap pelajaran?
Mungkin bosan atau sudab datang waktu lelah untuk istirahat sementara
Mentari semakin menerangi lingkungan yang rindu hangatnya celoteh dan canda
Daun-daun kering menyebar memanggil dan berharap dikumpulkan di satu tempat
Mereka juga tak ingin terpisah satu sama lain
Biarlah pot yang tersusun rapi jadi saksi mereka dulu pernah hijau dan menyenangkan hati saat dipandang
Biarlah sekarang tergeletak menjadi kuning kecokelatan dan mungkin tak akan berwujud seperti sedia kala
Jauh pandangan melihat koridor dan bangku taman yang kosong
Tidak ada tanda mereka sedang berdiskusi
Bisikan pohon kecil yang mulai rimbun daunnya penuh dengan bentuk tak beraturan
Beberapa ruang tergembok membiarkan situasi di dalamnya untuk diserahkan pada sang malam
Butuh berapa hari lagi? Adakah jawaban pasti?
Jam demi jam terlalui dengan cepat
Mengubah pola fikir yang dulunya mustahil untuk direhab
Lebih baik menunggu untuk melihat apa yang terjadi esok hari
Semoga cukup baris huruf yang diceklist hingga ke baris huruf yang paling bawah
Haluan pulang demi harapan baik kan dijelang
Home.27Feb2021