Sumber gambar :http://iqt.unida.gontor.ac.id/
Bulan Syawal identik dengan bulan Silaturahmi. Pada bulan ini, umat Islam merayakan kemenangannya setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Silaturahmi bermakna tali persahabatan (persaudaraan). Menyambung silaturahmi, berarti menyambung tali persahabatan atau tali persaudaraan.
Masih ada sedikit perbedaan pandangan terkait kata “silaturahmi” ini. Ada yang mengatakan bahwa yang benar adalah silaturahim bukan silaturahmi. Silaturahim berasal dari kata silah yang artinya “hubungan”, dan rahim yang berarti “keluarga” atau “kekeluargaan”. Sementara silaturahmi berasal dari kata silah yang artinya hubungan dan rahmi yang artinya penyakit yang diangkat dari rahim seorang wanita.(Qamus al-Muhith, Juz II, halaman 317).
Ada juga yang berpendapat bahwa silaturahim adalah menjalin hubungan tali persaudaraan hanya dengan orang-orang yang berada dalam satu nasab/garis keturunan keluarga, sedangkan silaturahmi dimaknai menjalin hubungan persaudaraan dengan orang-orang yang bukan berada dalam satu garis keturunan, seperti rekan kantor, para sahabat, dan khalayak umum.
Terlepas dari perbedaan tersebut, penulis berpendapat bahwa antara silaturahim dan silaturahmi bermakna sama. Keduanya bermakna menjalin hubungan tali persaudaraan, baik berada dalam satu garis keturunan maupun tidak. Terkhusus kita yang tinggal di Indonesia, kita tidak pernah memaknai silaturahmi sebagai ” menghubungkan penyakit yang ada di rahim wanita”. Apalagi jika kita menacu pada KBBI, kata silaturahim merupakan bentuk tak baku dari silaturahmi. Artinya, yang merupakan kata baku dalam KBBI adalah silaturahmi, bukan silaturahim.
Ada banyak hikmah dan manfaat yang dapat kita petik dari menjalin silaturahmi, terlebih di bulan Syawal ini. Namun demikian kita perlu sadari, bahwa silaturahmi tidak hanya dilakukan di momen-momen khusus seperti idul fitri saja, namun bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Dua hal yang paling sering kita dengar dari sekian manfaat menjalin tali silaturahmi adalah Allah akan melapangkan rezeki dan memperpanjang umur orang-orang yang senantiasa menyambung tali silaturahmi. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim :
Dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa ingin dilapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi.”
Dengan menjalin silaturahmi, berarti kita telah menjalankan salah satu pekerjaan yang paling dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Dari sinilah akan melahirkan kebaikan-kebaikan yang pada dasarnya akan kembali kepada para pelaku silatuhami tersebut.
Orang yang gemar bersilaturahmi akan memiliki banyak relasi dan sahabat. Dari banyaknya relasi dan sahabat inilah, pintu rezeki akan terbuka lebar dan dirinya akan dikenal lebih luas, ketimbang orang yang tidak gemar silaturahmi. Pada akhirnya, orang yang gemar menjalin silaturahmi, namanya akan lebih dikenang dan abadi meskipun dirinya telah tiada.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang gemar menjalin tali silaturahmi, tentunya tidak hanya di bulan Syawal atau di momen idul fitri saja. Aamiin Ya Robbal ‘alamiin. ***
Referensi :
https://www.republika.co.id/berita/qadspa458/mana-yang-tepat-silaturahim-atau-silaturahmi
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/hadits-tentang-silaturahmi