Banyak dari kita pasti tidak asing lagi dengan yang namanya hijrah, hijrah itu datang dari niat seseorang yang benar-benar ingin meninggalkan sesuatu keburukan dan melangkah ke sesuatu atau kejalan yang benar.
Amirulmukminin, Umar bin Khathab Radhiyallahu Anhu, ia berkata : ” aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda” : ” segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah subhanahu wa taala dan rasulnya maka hijrahnya itu kepada Allah dan rasulnya barangsiapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan di kawinnya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujuinya ( HR. Bukhari ; Muslim).
Maksud dari hadist tersebut ialah seseorang yang meninggalkan keburukan itu harus lillahi ta’ala bukan berniat karena ingin mendapatkan sesuatu di dunia saja, dan apa yang diniat olehnya dia akan mendapatkan apa yang di niatnya itu.
Contoh : seorang wanita ingin menikah dengan laki-laki pujaannya akan tetapi lelaki tersebut tidak ingin menikahinya karena wanita itu tidak berhijab, dan wanita tersebut mengubah dirinya atas dasar supaya ingin dinikahi oleh laki-laki tersebut bukan memakai hijab atau menutupi auratnya karena berniat atau takut kepada Allah, jadi wanita tersebut hanya mendapatkan sesuai dengan niatnya.
Hijrah itu bisa diartikan sebagai berpindah atau perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya, bisa juga hijrah itu adalah upaya seseorang yang sedang memperbaiki dirinya yang tadinya sering berbuat kesalahan menjadi seseorang yang memiliki pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Misalnya:
Dulu dia masih membuka auratnya, sekarang dia sudah menutupi auratnya.
Dulu dia tukang mabuk, tapi sekarang dia menghindari mabuk-mabukan tersebut. Dulu dia senang berpacaran, tapi sekarang dia tinggalkan itu dan ingin mendapatkan hubungan yang halal, dan lain sebagainya.
Hijrah dalam setiap orang itu pasti berbeda-beda, ada yang seperti merangkak, ada yang seperti berjalan, atau bahkan ada yang seperti berlari.
Allah mengetahui apapun yang sedang hambanya lakukan, lakukan sekarang atau kamu akan menyesal seumur hidup.
Perlu kita sadari bahwa dunia ini hanya sementara, dan kematian itu pasti. Jika kamu menunda untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik, apakah kamu menjamin bahwa 1 menit lagi atau besok kamu masih hidup dan bernafas didunia ini ?
Apakah kamu menjamin bahwa usia muda itu masih lama untuk hidup didunia ini? Bukankah kematian itu tidak pernah memandang jenis kelamin, usia, status, dan lain sebagainya ?
Kalau begitu untuk apa kita menyepelekan ini, mulailah menciptakan perubahan dalam diri dari hal yang kecil, insyaallah itu akan membuat mu terbiasa dengan hal yang lebih besar nantinya. Berubah lah perlahan, jangan menunggu usia mu tua baru engkau berubah dan rajin beribadah, buat apa ? Tidak ada gunanya kalau masih ada hari ini untuk bisa kamu lakukan perubahan itu.
Karena dunia itu hanya 3 :
KEMARIN : ” Yang tak akan terulang ceritanya”.
BESOK : ” Yang belum tentu engkau menemuinya”.
HARI INI : ” Tempat menabung amalannya”.
(Al Hasan Al Basri).
Dan Rasulullah bersabda : ” jika ia berpegang dengan apa yang telah diperintahkan kepadanya, niscaya ia masuk surga”. (HR. Muslim, no 15).
TTD
Shania Maulidya Anam