Peran Gadget Di Era Generasi Millenial

Terbaru284 Dilihat

Assalammualaikum, saya Shita Dara Kinanti (20075) dari tingkat 1Bingin menulis tentang pengaruh gadget di masa milenial atau generasi muda. Sebelumnya saya ingin menjelaskan secara singkat tentang gadget.

  Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget disebut sebagai “acang”. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.

  Istilah generasi milenial berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. 

para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980 – 1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya. Awal 2016 Ericsson mengeluarkan 10 Tren Consumer Lab untuk memprediksi beragam keinginan konsumen. 

Laporan Ericsson lahir berdasarkan wawancara kepada 4.000 responden yang tersebar di 24 negara dunia. Dari 10 tren tersebut beberapa di antaranya, adalah adanya perhatian khusus terhadap  perilaku generasi millennial. 

  pergeseran perilaku turut berubah beriringan dengan teknologi. “Produk teknologi baru akan muncul sebagai akomodasi perubahan teknologi,” ujar Presiden Director Ericsson Indonesia Thomas Jul.

  Jumlah remaja yang mengonsumsi layanan streaming video kian tak terbendung. Ericsson mencatat, hingga 2011 silam hanya ada sekitar tujuh persen remaja berusia 16 – 19 tahun yang menonton video melalui Youtube. 

  Rata-rata mereka menghabiskan waktu di depan layar perangkat mobile sekitar tiga jam sehari. Angka tersebut melambung empat tahun kemudian menjadi 20 persen.

  Selanjutnya, generasi milenial juga memiliki perilaku senang berwisata. 1 dari 3 millenial di Indonesia liburan minimal 1 kali dalam setahun. Di sisi lain, milenial terhitung gemar berbagi, peduli dan responsif terhadap masalah sosial.

  Generasi milenial menganggap tidak mementingkan kepemilikan barang, asalkan masih bisa mengakses hal yang dibutuhkan. Sebagai contoh, perkembangan transportasi daring menunjukkan generasi milenial merasa tidak perlu membeli kendaraan.

  mayoritas milenial lebih memilih melakukan transaksi non-tunai dengan porsi 59 persen. Pilihan inilah yang membuat milenial memiliki dompet ‘tipis’, namun bukan berarti mereka tidak memiliki uang.

  Perilaku generasi milenial bisa bekerja dengan lebih cepat dan cerdas lantaran didukung oleh keberadaan teknologi. Perkembangan teknologi juga mendorong milenial memiliki kemampuan multi-tasking. Perilaku ini membuat milenial terbiasa melakukan dua hingga tiga pekerjaan sekaligus.

Contoh positif menjadi generasi millenial

Kritis,Pesan yang disampaikan dapat mengandung banyak arti, oleh karena itu kalian sebagai generasi millennial yang baik harus memiliki pribadi yang kritis agar tak salah arah.

Bijak dalam media sosial, Sebagai generasi millennial yang baik, kalian harus bijak dalam menggunakan media sosial. Berhati-hatilah dengan sikap kalian di media sosial, karena apa yang ada di internet akan terus melekat pada diri Anda.

Kreatif, Generasi millennial juga dapat berguna dalam kehidupan banyak orang seperti dengan kehadiran Go-Jek, Tokopedia, dan aplikasi lainnya yang dapat mempermudah hidup.

Tinggalkan Balasan