Perkenalkan namaku Sarah Binti Usman, gadis melayu tapi bukan gadis melayu terakhir karena itu hanya judul dari sebuah drama Negara tetangga Malaysia. Aku keras kepala, sangking keras kepala aku paling benci jika orang mengatakan hal yang menurutku itu hanya cerita belaka karena satu dua orang yang berbuat kami semua orang melayu terkena getahnya tapi biarlah itu aku patahkan dengan etos serta kinerjaku yang baik.
Pagi ini aku sudah bersiap untuk berangkat menuju sekolah tempat aku membaktikan diri dari semua teori yang aku dapat ketika kuliah dulu.
Entahlah aku gadis melayu yang sangat menyukai hitung – hitungan dan pembukuan, jadi aku memilih menjadi guru ekonomi, ha ha ha banyak yang mengatakan aku seharusnya terlahir dari bangsa Cina yang banyak di tanah kelahiranku kerana sangat menyukai pembukuan.
Sudah beberapa kali aku menstater motor maticku tapi entah karena apa motor bututku tidak mau hidup, keringat sebesar biji jangung sudah membasahi badanku. Baju dinas sudah semerbak dengan bau keringat, tapi motorku masih belum juga mau hidup.
Ah kesal sekali, tinggal lima belas menit lagi jika motorku tidak juga mau hidup dapat dipastikan aku terlambat datang ke sekolah.
Akhirnya aku menyerah jam di tanganku sudah menunjukkan angka tujuh, jarak dari rumah menuju sekolah butuh seperempat jam berarti tidak ada waktu lagi, akhirnya aku mencari androidku di dalam tas, memencet nomor guru piket untuk mengabarkan bahwa aku terlambat datang ke sekolah.
***
Akhirnya motorku siap di perbaiki bengkel yang tidak jauh dari rumahku, untung saja hari ini aku tidak ada jam mengajar pagi hanya telat datang kesekolah saja.
Perlahan aku menjalankan motorku menuju sekolah, tapi nasib sial masih saja mengintaiku, tidak ada angina tiba – tiba hujan turun dengan lebat jalanan menjadi becek, pengendara motor seperti diriku harus rela jika baju kami kotor terkena percikan ban mobil, melihat bajuku kotor ada niatku untuk pulang tapi jika pulang maka aku hari ini bukan hanya terlambat ke sekolah tapi malah terlambat masuk ke dalam kelas.(bersambung)