Porak Peranda Duniaku

Fiksiana, Puisi37 Dilihat

Buanaku sepi dalam riuh rendahnya

Aku bisu terdiam  didalamnya

Pandanganku kabur

Kabut menyelimuti mataku

 

Langkahku goyang tak ada tempat berpegang

Napasku sesak tak tertahankan

Mulutku kelu tak bergerak

Hitam kelam dipandanganku

 

Tak ada lagi suaramu

Tak ada lagi senyummu

Tak akan ku dengar petuahmu

Manik mata yang menyejukkan itu tiada lagi

 

Aku menangis dalam diam

Aku menantap hamparan buram

Aku kehilangan dalam keramaian

Aku hidup dalam kehampaan

 

Tak  kuat tanganku tengadah  memohon

Doa teriring dalam sepi hati

Mulut tak berucap

Tapi rapalan doa tak putus teriring untukmu

 

Karimun, 300521 Ayahnda tercinta

 

 

Tinggalkan Balasan