Buanaku sepi dalam riuh rendahnya
Aku bisu terdiam didalamnya
Pandanganku kabur
Kabut menyelimuti mataku
Langkahku goyang tak ada tempat berpegang
Napasku sesak tak tertahankan
Mulutku kelu tak bergerak
Hitam kelam dipandanganku
Tak ada lagi suaramu
Tak ada lagi senyummu
Tak akan ku dengar petuahmu
Manik mata yang menyejukkan itu tiada lagi
Aku menangis dalam diam
Aku menantap hamparan buram
Aku kehilangan dalam keramaian
Aku hidup dalam kehampaan
Tak kuat tanganku tengadah memohon
Doa teriring dalam sepi hati
Mulut tak berucap
Tapi rapalan doa tak putus teriring untukmu
Karimun, 300521 Ayahnda tercinta