Aku saksikan begitu banyak berguguran
Aku dengarkan begitu banyak rintihan
Aku rasakan begitu banyak kesedihan
Tapi aku hanya bisa terdiam
Aku hanya mampu membisu
Sudah habiskah waktuku?
Ragaku terus meronta
Hatiku nyata luka
Jiwaku terbang hampa
Corona mencabik luka
Corona menutup lupa
Sudah habiskah waktuku?
Kucoba tutup mata
Kupaksa tulikan telinga
Kulepas saja penasaran yang ada
Nyatanya ku tak bisa berbeda
Nyatanya ku tak bisa mengurai rasa
Ku tak jua berbuat apa-apa
Sudah habiskah waktuku?
Ku menangis tanpa air mata
Ku meratap tanpa suara
Ku genggam tegar tanpa ikhtiar
Ku buat yang mereka buat
Tapi aku diam seribu bahasa
Sudah habiskah waktu?
Karimun, 2022