Namanya manusia pasti ada masa, dimana kita akan merasakan malas untuk melakukan sesuatu, pasti yang terpikir adalah bosan. Bosan keadaan dimana kita sudah terlalu lama melakukan sesuatu hingga tidak ada ketertarikan untuk melakukannya. Ups bagaimana jika itu terjadi pada situasi pekerjaan yang menuntut kita, bisa terbayangkan produk apa yang akan kita hasil dengan mengerjakan sesuatu dengan tidak ada pasionnya.
Jadi bergidik bulu roma jika memikirkan, bagaimana seorang dokter bosan dengan profesinya. Salah menyuntikkan obat pasti tahu donk apa akibatnya, begitu juga guru bosan mengajar bagaimana nasib dengan siswa yang memerlukan bimbingannya, apalagi seorang guru di tuntut, di tuntut lho, pasti tahukan arti dituntut, apalagi yang dituntut adalah membangkitkan karakter yang katanya sudah mulai bobrok alias menurun sangat dratis.
Zaman yang serba instan menyebabkan karakter dari setiap kita menjadi lemah, semua serba mudah sehingga daya juang untuk memperoleh menyebabkan sesuatu tidak bermakna. Inilah yang menyebabkan seorang guru diharapkan kehadirannya, bukan hanya sekedar memberikan materi di dalam kelas tapi bagaimana guru itu bisa membangkitkan jiwa pejuang yang berada dalam diri siswanya.
Jika ada seorang guru yang mengatakan bosan dengan tugasnya, cari cara untuk mengatasinya. Siapa sich yang tidak jenuh dengan keadaan yang selalu sama, untuk menyikapinya tentu hanya kita yang tahu. Seperti prinsip penulis, jika ingin merubah keadaan harus di mulai dari diri sendiri, mudah mengerakkan diri sendiri dari mengharapkan orang lain yang bergerak.
Maaf bukan mengurui, walaupun penulis profesinya guru tapi ini hanya sebagai contoh kecil dari profesi yang digeluti penulis, memberikan pencerahan dari tulisan yang mungkin tidak banyak pembacanya tapi dari yang sedkit lama – lama menjadi bukit dan akhirnya akan menjadi gunung yang menjulang.
Pasti pada bingung, jangan bingung ini merupakan cara penulis mengusir rasa bosan, ya menulis tulis apa yang ada di hati, atau seperti kata blogger terkenal Om Jay menulislah setiap hari dan apa yang terjadi, silakan singgah di blog Om Jay ya.
Semua karena kita, jika bosan cari alasan untuk membuang rasa bosan itu, jangan biarkan hari berlalu tanpa produk atau kerja yang berarti, nah ini kata bijak dari pengiat literasi daerah yang diterimanya dari MGI, Bapak H. M. Rasyid Nur, M.M, dari tulisan kita akan dikenang jadi buatlah buku untuk menjadi kenang – kenang setelah kita meninggalkan dunia yang hanya sementara ini, pesan Bapak Thamrin Dahlan pendiri dari Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan Jakarta.
Sederhana tapi membuat boombaster bagi penulis untuk mulai hari dengan bekerja, penulis jadi tersenyum sendiri jika ada orang yang berkata “ enak ya guru ada hari liburnya.” Jika enak silakan jadi guru.
Akhirnya hari tulisan singkat ini menjadi cara penulis untuk menghilangkan rasa bosan, karena dari kemaren belum menemukan referensi buku untuk membuat penitiannya, inilah salah satu delema di tempat tinggal penulis yang tidak ada toko buku yang dapat digunakan untuk referensi penulisan ilmiah, jika semua diambil dari google cendikia apa kata dunia penulisan ilmiah. Semoga tahun ini pustaka sekolah menerima usul penulis untuk melengkapi pustaka sekolah dengan buku – buku referensi untuk penulisan ilmian, semoga.
Tara akhirnya tulisan ini sekarang pasti sudah dibaca oleh orang yang sudah menjadi pembaca setia blog penulis, untuk pembaca setia penulis ingin mengucapkan terima kasih, karena pembaca sudah menjadi boombaster penulis untuk menulis setiap hari, sekian untuk hari ini, besok kita berjumpa kembali dengan tulisan dari keseharian penulis. Assalamuaikum***(AZ)