Pagi  Bening  Hati  Wening

Fajar  merekah  di Kettering perdana nan indah.Burung burung berkicau membuka hari tanda pagi mulai menjelang. Kubuka jendela kamar,nampak pohon pohon apel memberi salam dengan tunas- tunas segarnya yang menghijau.

Pagi ini tidak begitu dingin karena mentari memeluk bumi dengan kehangatan sinarnya. Puji syukur kuucap spontan pada Tuhan untuk anugerah pagi yang bening, kuhirup udara segar memberi ketenangan, kesegaran dan keweningan di hati,budi,jiwa dan ragaku.

Tuhan telah menganugerahi kehidupan baru di hari ini,hari kedua ditanah England. Malam sebelumnya saya melihat jadwal komunitas bahwa Misa dimulai pukul 08.00,sebelumnya doa pagi bersama komunitas,meditasi sendiri

Saya melihat arlojiku masih pkl 04.30,ya seperti biasa jam bangun sewaktu di Indonesia. Saya mandi di Sower supaya lebih cepat,tidak pakai Bath cup, yang nanti waktunya habis hanya untuk  membersihkanya.

Saya meditasi di kamar, dimana ada kursi yang nyaman untuk duduk juga bisa bersila diatas karpet, namun saya memilih duduk sambil mempersiapkan diri dengan  memandangi  suasana  kebun yang segar dipenuhi rumput menghijau  membentang yang  tepinya dihiasi  Lavender berbaris rapi menyebarkan harumnya.

Disini memang penghuninya mencintai dan memelihara keindahan baik di luar pun di dalam ruangan selalu ada tanaman dan bunga yang bisa dinikmati keindahannya.

 

Setelah selesai meditasi masih ada waktu untuk berjalan jalan di taman sungguh sangat luas. Gedung utama biara dibangun th 1897 jadi tepat 100 tahun saat itu. Saya berjalan pagi menikmati alam yang memang indah,dibeberapa sudut biara ada pohon Oak dan pinus mungkin sudah puluhan tahun lamanya karena batangnya sangat besar  nampak  tua.

 

Disini kegiatan dimulai agak siangan apalagi jika musim dingin tiba dibandingkan di Indonesia semua serba pagi. Perubahan ini yang mesti kupahami agar saya bisa menyesuaikan diri. Sebelum waktu doa pagi saya sudah ada di Kapel,ada waktu untuk berdoa pribadi.

Ketika Misa Kudus ada beberapa umat yang datang dan ada seorang lelaki buta, yang dituntun ajingnya  datang pada saat Misa. Mr Joni selalu setia hadir Misa bersama browni  anjing kesayangannya. Selesai misa kami menuju ke refter untuk makan pagi,di Troly ada 12 macam biji-bijian (  yang  bisa  disebut  Hafermoot ) yang dimakan dengan susu. Ada jus apel,orange,roti memanggang sendiri ada keju,metega,daging asap,ham dll.

 

Saya  termasuk  vegetarian yang daging macam itu tak pernah kuambil,saya minum jus,memanggang roti,Apel selalu ada karena kami punya banyak pohon apel yang menghasilkan buah melimpah,bahkan dibuat mus dan dimakan anak TK hingga SD 500 anak tak pernah habis,bisa dibayangkan betapa banyaknya.

 

Setelah makan saya diajak keliling oleh Sr M. Bernadette ditunjukkan TK,SD,ke dapur,kenalan dengan Christ chef di biara kami yang lincah dan cantik, yang  nantinya  kuketahui  punya  anak  kembar  yang  cantic  dan  lucu.

 

Ada Jaquelin assistennya Christ yang pendiam,tapi  kemudian  hari  dia yang paling suka cerita dengan saya.Tukang kebun Adrian dan Nathan, mereka ikut kami sejak SD demikian cerita Sr Hermelinda.dan sekarang Adrian sudah punya anak yang sangat cantic Danyle, namanya.Kami juga punya perawat 6 orang yang merawat 3 Suster,mereka datang bergantian jaga pagi,siang,malam.

 

Saya juga diajak keliling Cottage dan masuk,supaya nanti jika ada tamu dapat menyiapkannya dengan baik.  Saya kagum dengan semangat para suster meskipun mereka tua tapi soal kerja mengerjakan sendiri, menyapu refter dan membersihkan dengan bunwash kami menyebutnya yang terbuat dari lilin.

 

Maklum sebagian lantai dari kayu dan  seminggu sekali dibersihkan dengan bunwash supaya mengkilap. Sr Bengard melakukan dengan cekatan,saya menolongnya menaikkan kursi telungkup di atas meja supaya mudah membersihkannya.

 

Sorenya  saya  diajak  Sr  Gregora  yang  usianya  85  tahun, kami  naik  ke  Attic (Loteng  atas, bagian tepat di bawah atap Rumah ) rupanya  disini  tempat  Sr  Gregora  berkreasi  membuat aneka lilin  dari  yang  biasa  sampai  lilin  yang  dihias, membuat  aneka  patung. Sungguh  luar  biasa. sewaktu  Suster  menawari  saya  apakah  saya  mau  membantunya?  Langsung  saya  jawab  “ ya”  saya  paling  hobi  buat  pernik-pernik  pekerjaan  tangan.

 

Saya  juga  diajak  Sr  Bengard  ke  ruang  kerjanya  ada  mesin  jahit  ada  sangkar Kenari  kesayangannya, ada  beberapa  seruling, yang  memang Suster  ahli  dalam  meniupnya, tak  kalah  Sr  Bonaria  juga  mengandeng  saya  untuk  menunjukkan  gudang  dengan  alat-alat  kebunnya  dan  biji-bijian dan  Knol  bunga  yang  nanti akan  ditanam. Sr  Wilfrida, yang  pendiam juga  menunjukkan  saya  gudang  dan  dapur yang  begitu  bersih  tertata, juga  memberitahu  di  tempat  cucu  sayuran  disitu  ada  tombol, yang  sangat  bahaya, jika  ditekan  semua  yang  masuk  akan  hancur, yah  gunanya  untuk  menghancurkan  sampah sisa sayur.

 

Para  susterku punya  tempat  masing-masing  untuk  berkreasi, mereka  sungguh luar  biasa  dalam  mengerjakan  tugas  pokok  maupun  tambahan, tidak ada  kata  “PENSIUN”, itulah  yag  membuat  mereka  berkembang  holistic dan  sehat  juga  tidak  pikun. Hal  ini  menjadi  inspirasi  bagiku  yang  masih muda, dan  imut  waktu  itu he..he..he.

 

Malamnya kami  rekreasi  bermain  kartu, yang  lain  caranya  dengan  yang  pernah  kupelajari  sewatu  di  Noviciat. Tiba-tiba  Sr  Patricia  dating  dan  memberikan  jadwal  kapan  saya  mulai  belajar, dan  tugas  apa  yang  saya  kerjakan.

 

Ternyata  minggu  depannya  saya  mulai  belajar  Bahasa  Inggris  di  Oxford  Collage, tapi  gurunya  datang  ke  Biara. Selain  itu  saya  punya  tugas Membantu  membersihkan  Rumah (  disana  tidak  ada  pembantu  Rumah  Tangga), mempersiapkan  alat-alat  makan untuk  3  imam  yang  biasa  merayakan  Misa  di biara. Tiga  imam  itu  makan  di tempat  kami setiap pkl 12.30, dan  mencuci  alat-alat  yang  digunakan.

 

Menyediakan  alat-alat  untuk  mengupas  apel, dan  bersama  Sr  Patrici, membuat  Mus  Apel, sedang  para  suster  yang  lain  yang  mengupas  apelnya. Menyiram  bunga  jika tidak  hujan. Sesekali  dimintai  di  TK dan  SD  untuk  mengajar  menari  dan  Prakarya (  pekerjaan  tangan ) yang  lain  saya  melihat  sendiri  jika  ada  yang  tidak  beres  dan  ada  banyak  Apel  yang  jatuh  saya  kumpulkan  tanpa  disuruh.

 

Banyak  hal  yang  membuat  saya berkreasi, juga  merangkai  bunga  untuk  kapel dan  mengatur  taman, saya  mengerjakannya  dengan  senang  hati. Di tempat  yang  baru  ini saya  banyak  belajar, daan  saya  berjanji  menolong  apa  saja  yang  dapat  kukerjakan. Inilh  tanda  rasa  syukurku  bahwa  saya  boleh  dan  diberi  kesempatan  untuk  belajar  di  England.

 

Yang  paling  istimewa  kurasakan  saya  belajar  semangat  dan  charisma  tarekat  yang  sungguh  dihidupi  dan  nampak  nyata  dipancarkan oleh  para  suster Lansia. Semoga kehadiranku  memberi  berkat  bagi  para  susterku.

 

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

1 September, 2021

Artikel  ke : 4

 

Tinggalkan Balasan