Mengulik keberadaan Madam Tussaud ( bagian I )
Pagi hari meski suasana mendung kami tetap berangkat menuju Lodon, dengan naik Kereta Api, menuju St Pancras Station, 1 jam perjalanan dari Kettering. Kami membeli tiket underground dan meneruskan perjalanan dengan Train bawah tanah, ke Circus Line menuju Victoria Station.
Tujuan kami adalah Studo Museum “Madam Tussaud“ Di tempat ini dipamerkan “ Patung Lilin” dari tokoh-tokoh terkenal diseluruh dunia antara lain para raja, ratu, tokoh Agama, Ilmuwan, Novelis, Bintang Film, Olah ragawan, penyanyi. Sungguh sangat mengagumkan postur dan wajahnya dibuat seperti orang nya yang di patungkan. Bahkan ada patung yang dibuat bernafas.
Sr Patricia sudah ketempat ini 7 kali, jadi hafal betul. Katanya patung itu selalu diganti beberapa bulan kemudian. Sepertinya Sr Patricia juga ingin menguji pengetahuanku, sejauh mana saya mengenal orang orang yang di patungkan.
Ada Indira Gandi bersama Putranya Rajiv Gandhi, ada Paus Yohanes Paulus ke II, Royal family Ratu Elisabeth dan Keluarganya, ada Petenis terkenal Martina Navratilova. Novelis England yang terkenal Barbara Cartland.
Juga Marilyn Monroe, lalu ke bintang Film dalam Film seri yang terkenal sewaktu saya masih SMP, yaitu Telly Savalas pemain “Kojak”, Robert Conrad (the Wild wild West ), Roger More ( James Bond 007), Mike Connors berperan sebagai diktektif “ MANNIX “ , Lee Majors sebagai Steve Austin dalam Film “ The Six Million Dollar Man”.
Barbara Eden & Larry Hackman ( I Dream of Jeanne), Michael London, Melisa Gilbert & Melissa Sue Andreson ( Little House on the Prairie ), Olivia Husey ( Juliet & Jesus of Nazareth) dan yang lagi ngebomming waktu itu Macaule Culcin “ Home Alone “ dan ada juga patung para pemusik England seperti the Beatles.
Mendengar saya menyebutkan siapa mereka, Sr Patricia jadi heran :” Koq kamu tahu “ saya jawab : “ Ya Suster Indonesia open culture, kami biasa nonton film di TV dan masmediapun terbuka dengan berita dari manca negara.
Dengan jawaban itu dia kelihatan senang. Maklum saat itu jarang para suster melihat Indonesia dari dekat, tidak seperti saat ini, kami saling bertukar info dengan mudah. Kadang dikiranya Indonesia itu terbelakang dalam pengetahuan dan primitive( untuk ini akan saya ceritakan dalam kesempatan yang lain ya.
Setelah kami melihat ruang tokoh terkenal, saya diajak masuk ke dalam ruangan kaca, tempat ini disebut “ Chamber of Horror” disambut oleh Hittler yang memegang pedang. Model asli Hitler diresmikan di Madame Tussauds London pada bulan April 1933.
Konon patung ini sering dirusak dan diperbaiki, dibuatkan penggantinya tahun 1936 dan harus dijaga dengan hati-hati. Pada Januari 2016, patung Adolf Hitler dipindahkan dari bagian Chamber of Horrors di museum London sebagai tanggapan atas surat terbuka yang dikirim oleh staf penulis The Jewish Journal of Greater Los Angeles, diikuti dengan dukungan yang signifikan untuk penghapusannya dari sosial. media.
Ruangan yang dijaga dan disambut Hitler ini sangat mengerikan menggambarkan hukuman para penjahat atau orang yang dianggap jahat oleh pemerintah Inggris , sejak jaman Revolusi Perancis dengan hukuman Guilotine ( dipotong lehernya, sampai hukuman dengan dibakar pada “Jeanne De Arck”, pahlawan wanita Perancis).
Ada hukuman cambuk, gantung, dll. Begitu masuk ruangan ini kami disuguhi dengan suara tangisan, rintihan dan jeritan. Makin masuk kedalam makin ngeri, seolah kami melihat kejadian sesungguhnya bagaimana orang dipotong lehernya, saya sampai tidak sampai hati untuk melihatnya.
Benar-benar seperti ketika hukuman itu berlangsung, lengkap dengan suara desahan nafas, jeritan yang menyayat hati. Karena teknik pembuatan yang sangat canggih, meskipun itu patung tapi seperti sebenarnya beneran dengan darah yang mengucur dari Sang Korban.
Pelaksanaan hukuman itu juga disiarkan TV mengenai persidangan Si terdakwa. Sungguh rasanya melihat semua itu seperti berada dalam neraka sungguh mengerikan. Kapok saya tak ingin melihat lagi.
Perjalanan belum selesai kami naik bom-bom Car yang berjalan secara otomatis seperti di istana Boneka di Ancol itu. Nah disini kami masuk ruang “Spirit of London” disambut oleh Ratu Elisabeth I, Ratu Victoria, mengikuti sejarah perkembangan Inggris ketemu dengan para ilmuwan, tokoh-tokoh penting seperti William Shakespeare, William Wordworth, dll.
Setelah selesai menelusuri sejarah Inggris, kami ke Planetarium, disini kami melihat kejadian ajaib luar angkasa planet planet dan bintang dan bulan dari 9 planet itu Mercurius, Venus, Bumi, Mars Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto. Semua dipertunjukkan secara membahana
Saya hanya membayangkan seandainya KIAMAT, mungkin seperti ini bintang jatuh dan saling bertabrakan hancur berkeping-keping dengan gas api yang menyala seolah menimpa para penonton.
Di ruang ini dilengkapi dengan terjemahan 6 bahasa. Yang jelas pengalaman hari itu memberi banyak pelajaran bagiku tentang Sejarah England dan kemajuan teknologinya. Madam Tussaud sekarang ada dipelbagai negara besar dengan ciri khas dan seni yang berbeda sesuai negara itu, namun yang utama menampilkan patung lilin yang seperti Figur orang yang di patungkan. Bagaimana dengan para pembaca, tertarik dengan melihat “ Madam Tussaud “ semoga cerita ini bisa memberi inspirasi.
Oleh Sr. Maria Monika SND
Artikel ke : 17 YPTD
14 September, 2021