NASEHAT DIRI SENDIRI

Terbaru44 Dilihat

Mengalami berbagai polemik hidup dan kehidupan seringkali memaksa kita kembali ke pangkuan, bersujud dan bersimpuh memohon ampunan kepadaNya. Dan memang seharusnyalah demikian. Kita harus selalu membutuhkan bimbingan dan arahanNya. Tidak boleh sedikitpun kita meninggalkan bahkan walau sedetik. Terkadang yang demikian itu sering kita lalaikan.   Perjalanan hidup tidak selamanya  lapang dan nyaman , terkadang ada kerikil kecil yang menimpuk karang. Meski kecil, bisa mengakibatkan karang retak dan pecah

Demikian pula dengan pertemanan dan persahabatan. Tidak selamanya mulus seperti kue pilus. seringkali badai menghantam karang hingga retak dan pecah. Meski kadang menyakitkan , namun tidak selamanya yang menyakitkan membawa derita. Itulah kenapa, sebaik apapun kita terhadap orang , janganlah mudah percaya. Terkadang ada kerikil, yang harus disingkirkan. Kebiasaan berjumpa, menggosip orang, nyinyirin orang menjadi hilang sejak hilangnya nilai sebuah persahabatan. Untuk apa bersahabat jika setiap berjumpa selalu ngomongin orang dan menjelekkannya? Menghindar darinya jelas tak bisa karena dia adalah kawan yang sudah terbina sekian lama. Mau menjauh tak bisa. Melanjutkan bersahabat, kok berdosa. Karena setiap pertemuan selalu diisi dengan nyinyirin orang hingga telinga terasa panas. Tak bisa menghindar, yang terjadi hanyalah diam. Hingga suatu ketika, ketika harus memilih, bertahan dengan persahabatan atau nilai prinsip?

Menghadapi pilihan yang sangat sulit. Hingga akhirnya membaca sebuah ceramah dari seorang ustad yang mengatakan, bacalah al fatehah 100 kali setiap selesai shalat subuh, rasakan dampak yang akan terjadi. Maka mulailah saat itu membaca dan mengamalkan al fatehah 100 kali setiap selesai shalat subuh. Jadi persahabatan tetap berlangsung, nyinyirin orang jalan terus. Seringkali terjadi pertentangan batin, dzikir dan doa jalan tetapi menggibah orang juga jalan. Wah!!!

Hingga suatu hari , sebuah keputusan harus diambil. Ketika bertahan dengan prinsip dalam iman, ataukah tetap bertahan dengan persahabatan yang menjerumuskan. Pilihan tetap jatuh dan bertahan dalam prinsip iman. Dan apa yang terjadi? Dia dengan pongahnya menunjukkan pada dunia, betapa perkasanya dia. Dia pengaruhi semua orang untuk berpihak padanya. Dan aku tetap bertahan dengan diriku. Tidak ada lagi tempat aku berlabuh kecuali Allah. Kiranya Allah membimbingku dalam tangisku . Kutingkatkan lagi bacaan al fatehah menjadi 313 kali. Dan apa yang terjadi?

Berteman janganlah dengan orang yang membawa kesesatan. Jika sudah tidak merasa nyaman dengan teman ya sudah tinggalkan. Hadapi semua kejadian yang terjadi. Teman bukan hanya dia. Masih banyak teman lain yang seiman dengan kita. Memang kita tak boleh nyinyiran orang, tak boleh nggibahin orang apalagi merasa perkasa dan memiliki kekuatan yang dalam. Tetap semangat membaca al fatehah 100 kali setiap selesai subuh maka Allah lah yang akan mendampingi dalam setiap masalah yang kita hadapi. Allah lah penentu dan pembuat keputusan. Ketika kita bimbang dalam melangkah, serahkan sepenuhnya ke haribaanNya. Bersujud dan bersimpuh memohon bimbinganNya. Hasbunallah wanikmal wakiil….

Tinggalkan Balasan