Salah satu di antara 18 nilai dalam pendidikan karakter adalah kreatif. Sama halnya dengan nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, dan kerja keras, nilai ini juga penting untuk dikembangkan. Terutama anak usia dini dan tingkat pendidikan dasar.
Dalam nilai kreatif terkandung tujuan karakter anak. Melalui nilai ini anak dapat berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara baru. Selain itu, juga dapat memperoleh hasil baru dari sesuatu yang telah ada.
Kreatif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) termasuk kelas kata adjektiva atau kata yang menerangkan nomina (kata benda). Simbolnya adalah huruf a. Menurut KBBI, kreatif berarti memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan. Selain itu, kreatif juga bisa berarti bersifat (mengandung) daya cipta.
Nilai Kreatif
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa titik berat kreatif adalah kemampuan mencipta. Kemampuan ini bisa menjadi latihan demi sebuah kreativitas. Upaya merangsang bisa dari dalam diri maupun pihak luar.
Nilai kreatif sejatinya ada pada setiap diri manusia. Perbedaannya terletak pada upaya mengembangkan kreativitasnya. Kreativitas sendiri bukan hanya sekadar dalam cipta karya. Namun, juga dalam menciptakan ide atau gagasan. Seseorang bisa saja memiliki salah satu atau keduanya.
Lantas bagaimana dengan nilai kreatif pada anak? Anak juga memiliki nilai kreatif. Pada usia dini dan pendidikan tingkat dasar, nilai ini penting. Orang tua dan guru selaku pendidik memegang peranan penting dalam upaya panjang ini.
Mengenalkan nilai kreatif pada anak memang tidak mudah. Namun, bukan berarti sulit. Agar bisa menanamkan nilai ini tentu membutuhkan kreativitas tersendiri. Kreatif dalam menentukan tema dan media merupakan hal yang membutuhkan . Melalui latihan akan lebih mudah untuk menanamkan.
Contoh-contoh darik berikut ini bisa menjadi inspirasi untuk mengenalkan nilai kreatif pada anak. Pemilihan kata sengaja menggunakan yang . Tujuannya untuk keterbacaan sekaligus memudahkan pemahaman.
Contoh-contoh berikut masih bisa mengeksplorasinya untuk menggali kedalaman makna. Menambahkan beberapa kata arkais (tidak lazim) rasanya sah-sah saja. Setidaknya anak sejak dini dan pendidikan dasar memahami, bahwa Bahasa Indonesia itu kaya.
CONTOH DARIK TEMA NILAI KREATIF
Kotak Sepatu di Kamarku
Kacau
Kertas berhamburan
Kotak berserakan
Aku menatap kosong
Sendiri dalam keheningan
Melawan malas berkepanjangan
Satu per satu kukumpulkan
Sambil membilang hingga delapan
Aku pun bergegas memutuskan
Menyiapkan peralatan dan kebutuhan
Tanganku mulai menari perlahan
Sepotong demi sepotong kuhasilkan
Merekatkan potongan demi potongan
Mencoba mengubah yang berserakan
Aku akhirnya tersenyum
Pada kotak sepatuku
Berubah jadi baru
Penuh warna
Sungguh memesona
Karya
CONTOH DARIK LAINNYA
Lembar Jawaban
Anganku mendadak tak berisi
Pikiranku mengembara hingga entah
Aku tak menemukan celah
Mungkin aku mati langkah
Tunggu dulu, bisikku
Cobalah memahami dulu
Sebelum menyerah pasrah
Mulutku bisu
Senyap menyergap
Sia-sia
Pasrah?
Tidak, pekikku
Aku berjuang
Mencari jalan lain
Menuju kesamaan jawaban
Lewat langkah sederhana
Usahaku tidaklah sia-sia, Kawan
Sebab jalan utama terkunci
Jalan lain pun kususuri
Menemukannya adalah jalan terbaikku
Dari kedua contoh tersebut, selanjutnya adalah aktivitas. Pemilihan aktivitas bisa berdasarkan darik yang ada. Aktivitas menarik tersebut adalah membuat pertanyaan terkait isi darik. Selain itu juga bisa dengan menambahkan pertanyaan terkait pengalaman mereka melakukan hal-hal kreatif dalam kehidupan sehari-hati.
Semoga menginspirasi.
Baca Juga: Puisi Darik: Genre Baru Puisi yang Menarik
Salam Bloger Pembelajar
Sudomo
www.eigendomo.com
Selalu ada cerita dibalik Darik yang dituliskan
Semoga bisa konsisten, ya, Pak
Luar biasa.. semangat suhu Darik, sampai menjadi buku..
Siap, Ambu! Sama-sama semangat, ya!