Label Inspiratif Tak Turun dari Langit

Terbaru69 Dilihat

Label Inspiratif Tak Turun dari Langit

Cing Ato

KMAC -2

#KarenaMenulisAkuCeria

Pernahkah kita mendengar seseorang berkata atau diri kita sendiri yang berkata,” Wow, amazing. Orang itu sangat menginspirasi sekali.” Statement ini keluar bukan tanpa sebab.

Biasanya perbuatan inspirasi itu bukan datang dari orang serba kecukupan atau berlatar sempurna. Misal, anak profesor mengungguli dalam bidang akademik dalam semua strata pendidikan. Hal ini, bukan dikatakan inspirasi, kenapa demikian? Karena orang banyak akan berkata,”Ya, wajar dia sukses, karena orang tuanya berpendidikan tinggi.” Tetapi, kalau anak itu berlatar belakang orang biasa-biasa saja dan atau ada kekurangansempurnaan, lalu dia berhasil, itulah yang luar biasa dan rekam jejaknya sebagai sebuah inspirasi.

Sebutan inspiratif yang dilabelkan pada diri seseorang tidak asal melabelkan. Label inspiratif tak turun dari langit, label itu tidak terjadi begitu saja, atau simsalabim abba kadabra yang diucapkan pesulap lalu terjadi. Tuhan pun menciptakan alam ini tidak begitu saja terjadi, semua melalui proses. Terus guru seperti apa yang dikatagorikan guru inspiratif?

Jamaluddin El-Banjary dalam Inspiring Teacher mengatakan bahwa guru Inspiratif adalah guru yang penuh inspirasi dan sekaligus mampu menginspirasi banyak orang.

Penulis pernah membaca pernyataan seorang profesor dalam sebuah buku motivasi yang intinya seperti ini, guru yang baik bukan guru yang pintar dan menguasai berbagai metodologi. Tetapi, guru yang dapat memotivasi dan menginspirasi para siswa dan guru-guru lain.

Penulis pernah dilabelkan sebagai guru inspiratif. Penulis juga tidak tahu dan tidak meminta label seperti itu. Label itu keluar dari mulut-mulut dan tulisan-tulisan teman-teman. Ada seorang teman kerja berkata,”Terus terang saya menulis dan bisa menerbitkan buku, karena terinspirasi dari Cing Ato.” Begitu juga para YouTubers yang datang ke rumah mewawancarai penulis mereka menyebut penulis guru inspiratif. Hal senada juga datang dari teman-teman di media sosial. Kebetulan penulis hampir setiap hari menulis di medsos.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa label itu disandingkan ke diri penulis? Tentunya bukan tanpa sebab. Sejak ujian Tuhan menerpa diri dan seluruh anggota badan penulis tidak bergerak selama 18 bulan. Tidak ada yang penulis kerjakan, namun ketika tangan mulai bergerak penulis mencoba menulis apa saja yang bisa ditulis. Terutama menulis apa yang pernah dan sedang dialami. Menulisnya pun di smartphone sambil rebahan.

Hampir setiap hari penulis menulis. Bahkan, bukan menulis saja penulis terus mempelajari berbagai ilmu yang berkaitan dengan buku. Hingga kini penulis bisa membuat cover buku dan layout. Sehingga penerbit cukup menambah keterangan tentang penerbitan di halaman pertama buku. Bahkan, ketika ingin menerbitkan di salah satu penerbit semuanya penulis kerjakan. Penerbit cukup mencetak saja.

Walau menulis dalam kondisi sakit dan serba keterbatasan hingga tulisan ini ditulis. Penulis mampu menerbitkan 12 buku solo ber-ISBN dan beberapa buku antologi. Bahkan, kini sedang menebar virus literasi kepada para siswa dan sudah ada hasilnya.

Demikian guru inspiratif adalah guru yang kreatif, inovatif, dan produktif walau dalam keterbatasan sekalipun yang menerpa guru itu tetap berkarya.

 

Cakung 12 Pebruari 2023

 

Sumber

Jamaluddin El-Banjary, Inspiring Teacher #1, Jakarta: PT Gramedia 2014

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

5 komentar