Petty Sayang Nenek

Terbaru0 Dilihat

Petty Sayang Nenek

Petty gadis berusia  enam tahun. Ia  adalah anak yang sangat rajin.  Petty seorang yatim piatu. Ia hidup bersama neneknya.  Di sekitar gubuk mereka terdapat pohon yang rindang dan juga aliran sungai yang jernih. Untuk menyambung hidup  neneknya berjualan sayuran  di pasar setiap pagi hari.  Nenek pulang kerumah setelah hari menjelang siang. Perjalanan nenek dari rumah ke pasar membutuhkan waktu beberapa  jam. Hal itu membuat Petty berkeinginan untuk bisa buat neneknya sekejab sampai pasar tak perlu jalan berlama-lama.

Selama neneknya ke pasar Petty selalu di rumah hanya ditemani seekor kucing yang nenek dapatkan saat pulang dari pasar. Petty merasa terhibur dengan kucing itu. Si Belang, itulah nama yang diberikan Petty untuk kucingnya. Si belang memiliki bulu yang sangat lembut. Warna  hitam dan putih menambah manis kucing itu.

Petty sangat menyayangi kucingnya, setiap hari selalu diberi makan. Setelah pekerjaan rumah Petty selesai Petty bermain-main dangan “Si Belang”. Begitu asiknya bermain sampai kelelahan dan akhirnya tertidur.

“Belang kamu jemput Nenek, ya. Kasihan Nenek,”perintah Petty. Si Belang dengan sigap segera menuruti perintah majikannya. Tak ingin melihat Neneknya terlalu capek, maka dibuatnyalah Belang seperti seekor keledai agar mampu membawa Neneknya kemanapun Nenek pergi hingga nanti Nenek tak merasakan capek berjalan.

“Petty, Nenek datang, Nak,”sapa nenek.

“Iya? Nek, Nenek sudah sampai. Tadi Si Belang jemput Nenek tepat waktu kan, Nek? Tanya Petty sambil berjalan menghampiri Nenek dan mengambil barang bawaan Neneknya.

“Iya,  Nak. Belang jemputnya tepat waktu jadi nenek sampai di rumah dengan cepat.

“Terimakasih Belang sayang, kamu selalu bantu aku dan Nenek,”kata Petty sambil mengelus-elus bulu Si Belang yang lembut.

“Mioong, mioong,” jawab Belang seperti paham dengan apa yang diucapkan Petty.

Sesampainya Nenek di rumah dan beristirahat sebentar, Petty mengajak Nenek dan Belang untuk bermain-main di kebun penuh buah dan bunga. Petty bernyanyi-nyanyi bahagia diikuti Nenek dan Belang. Bunga-bunga bermekaran membuat kupu-kupu tertarik untuk hinggap menghisap madunya. Setelah bernyanyi dan berlari-lari kecil Petty memetik buah dan makan bersama Nenek dan juga Belang.

Sore yang indah, Petty puas bermain bersama Nenek. Petty senang bisa membuat Neneknya tersenyum bahagia.

“Ayo, Nek kita makan buah ini. Enak, Nek. Segar sekali.” Petty mengajak neneknya sambil berjalan mengambil pisau untuk membuka buah semangka yang merah segar. Tiba-tiba Petty terjatuh.

“Neeeeek…. , Patty berteriak sekuat tenaga. Patty terbangun dari tidurnya, dan ia dapati Neneknya dan juga Belang di sampingnya.

“Bangun, Petty. Kamu mimpi apa, Nak? Nenek mendekat dan memeluk cucunya.

“Nek, Nenek sudah pulang? Maafin Petty ya, Nek. Patty hanya mimpi ya, Nek? tanya Petty sambil keheranan dan bangkit untuk duduk.

“Kamu mimpi apa, Nak? Kamu pasti lelah setelah bereskan pekerjaan rumah yang belum sempat Nenek bereskan,” ucap nenek.

Setelah usai makan siang, Nenek dan Petty istrahat. Hingga menjelang sore hari mereka pergi ke kebun memetik sayuran yang akan Nenek jual ke pasar esok hari. Itulah kegiatan setiap hari yang Petty lakukan bersama nenek. Di usianya yang masih belia Petty sudah mampu melakukan pekerjaan selayaknya orang dewasa lakukan.

#KarenaMenulisAkuAda

#Day16KMAAYPTDChallenge

Gunungkidul, 5 September 2021

Tinggalkan Balasan

1 komentar