Catatan Pendamping Akademik CGP

Terbaru174 Dilihat

MULAI DARI DIRI

Oleh : Supyanto

Seberapa Jauh Saya Memahami Konsep Coaching di sekolah? Itulah pertanyaan yang ditujukan pada diri kita masing-masing sebagai seoarang Calon Guru Penggerak (CGP). Pertanyyan itu merupakan pertanyaan reflektif yang harius dijawab secara jujur oleh masing-masing individu.

Tujuan Pembelajaran Khusus dari pembelajaran kali ini adalah peserta mampu mengidentifikasi pengetahuan dan pengalaman yang menggambarkan praktek coaching di dunia pendidikan. Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 
Sebagai seorang guru tentunya Anda sering menjumpai banyak kasus terkait murid. Kasus-kasus tersebut seringkali menjadi penghambat kemajuan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, respon cepat dari Anda sangat diperlukan.

Mari kita mulai modul coaching ini dengan mengirimkan tanggapan dari kasus- kasus yang mungkin terjadi di sekolah yang akan disampaikan pada forum diskusi ini. Tanggapan Anda tidak akan dinilai, melainkan digunakan sebagai pijakan para fasilitator untuk mengembangkan modul coaching ini agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut ini adalah dua kasus yang perlu Anda tanggapi:

  1. Anda menemui seorang murid berprestasi yang mengeluhkan tentang susah konsentrasi dan penurunan motivasi belajar yang mengakibatkan ketidakpuasan orangtuanya. Bagaimana sikap Anda sebagai seorang guru?
  2. Seorang murid datang kepada Anda dengan keluhan bahwa ia tidak bisa mengikuti beberapa pelajaran dengan baik ketika di ajar oleh guru-guru tertentu yang tidak sesuai dengan harapannya. Bagaimana sikap Anda sebagai seorang guru?

Bagaimana tanggapan Anda dalam menyikapi dua kasus tersebut? Anda dipersilahkan menanggapi kasus tersebut dengan instruksi sebagai berikut:

  1. Di bagian awal tanggapan, tuliskan berapa lama Anda telah mengajar.
  2. Uraikan tanggapan Anda mengenai dua kasus tersebut.
  3. Anda tidak perlu menanggapi jawaban dari peserta lain.

Mari kita kita mulai, dengan penuh kesadaran tentang refleksi diri kita sendiri. Anda menemui seorang murid berprestasi yang mengeluhkan tentang susah konsentrasi dan penurunan motivasi belajar yang mengakibatkan ketidakpuasan orangtuanya. Bagaimana sikap Anda sebagai seorang guru?

Berikut ini adalah rangkuman teman-teman CGP menanggapi persoalan tersebut: Sikap saya sebagai seorang guru menyikapi persoalan diatas adalah berusaha menemukan sumber masalah terlebih dahulu dengan memanggil peserta didik yang bersangkutan untuk berbincang santai di ruang guru khusus secara pribadi hanya guru dan peserta didik yang bersangkutan. Setelah itu mendorong siswa tersebut untuk mengungkapkan apa yang menjadi kendala sehingga susah untuk konsentrasi dan penurunan motivasi tersebut. Apakah hal itu disebabkan pengaruh lingkungan sekolahnya kurang mendukung dan kondusif, ataukah cara mengajar dari saya selaku guru yang kurang disukai, ataukah ada masalah serta tuntutan khusus dari pihak keluarga yang menyebabkan peserta didik tersebut merasa tertekan dan merasa motivasi untuk belajarnya berkurang.

Setelah saya mengetahui sumber masalahnya saya akan berusaha memberikan solusi yang tepat yang sesuai dengan yang dialami kasus peserta didik tersebut, kalaulah misalnya dikarenakan lingkungan belajar saya akan berusaha membuat lingkungan belajar nya senyaman mungkin dan sesuai dengan apa yang diharapkan peserta didik, kalaulah misalnya  karena cara mengajar saya yang kurang menarik saya akan menggunakan tekhnik dan metoda lainnya yang lebih menarik, kalaupun sumber masalahnya berasal dari keluarga saya akan mencoba untuk mendiskusikan dengan pihak keluarga untuk menemukan sumber masalahnya dan mendiskusikannya serta mencari solusi atas masalah yang dihadapi siswa tersebut.

Ada lagi yang menaggapi sebagai sebagai berikut: Sikap saya sebagai seorang guru ketika ada murid yang mengeluhkan tentang susah konsentrasi dalam belajar sehingga mempengaruhi motivasi belajarnya, yang saya lakukan adalah:

  1. Melakukan pendekatan secara individu kepada murid tersebut
  2. Memilah tugas kedalam beberapa bagian agar tidak merasa jenuh dan bosan
  3. Menggunakan video dalam belajar
  4. Memberikan keyakinan bahwa dia bisa/ mampu
  5. Memberikan batasan waktu agar bisa menyesuaikan dalam pengerjaan tugas dan berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikannya

Sikap saya sebagai guru, tentu saja saya menunjukan empati (kepedulian) pada permasalahan yang dihadapi siswa tersebut, mencoba membantunya dengan mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi siswa tersebut, langkah yang saya lakukan yang pertama mengajak siswa tersebut berbicara (diskusi), menanyakan apa penyebab dia susah konsentrasi dan menurun motivasi belajarnya, tawarkan bantuan, carikan solusi, susunlah strategi untuk membantu memecahkan masalah anak tersebut.

Yang tidak kalah penting bangkitkan motivasi belajarnya dengan memberikan pembelajaran sosial dan emosional, yang salh satu keterampilannya yaitu keterampilan kesadaran penuh, keterampilan mengelola emosi, keterampilan sosial, keterampilan berinteraksi dengan orangtuanya (membunyai daya lenting untuk menghadapi tantangan, serta melatih keterampilan mengambil keputusan yang bertanggungjawab, apalagi dia seorang siswa berprestasi)

Berikutnya tanggapan dari kasus yang kedua, dimana kasusnya adalah: Seorang murid datang kepada Anda dengan keluhan bahwa ia tidak bisa mengikuti beberapa pelajaran dengan baik ketika di ajar oleh guru-guru tertentu yang tidak sesuai dengan harapannya. Bagaimana sikap Anda sebagai seorang guru.

Bebrapa CGP menanggapinya sebagai berikut: saya akan berusaha untuk membicarakan dengan guru yang bersangkutan, awalnya saya akan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar kemudiaan  membicarakan mengenai situasi di kelas nya kemudian menceritakan pengalaman saya ketika mengajar dikelas menggunakan metode yang variatif, mudah-mudahan dengan berbagi pengalaman menimbulkan rasa ingin menerapkan hal yang sama dikelas nya setelah itu bersama-sama untuk menyusun strategi yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran yang menjadikan siswa merdeka belajar.

Selain itu ada juga yang menanggapi bahwa saya akan berusaha untuk membicarakan dengan guru yang bersangkutan, awalnya saya akan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar kemudiaan  membicarakan mengenai situasi di kelas nya kemudian menceritakan pengalaman saya ketika mengajar dikelas menggunakan metode yang variatif, mudah-mudahan dengan berbagi pengalaman menimbulkan rasa ingin menerapkan hal yang sama dikelas nya setelah itu bersama-sama untuk menyusun strategi yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran yang menjadikan siswa merdeka belajar.

Setelah Anda menanggapi kasus, lanjutkan dengan pertanyaan berikut:

  1. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik dan pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini

CGP menjawab harapan saya setelah mempelajari modul ini, ilmu yang saya dapatkan di modul ini dapat memberikan wawasan saya bukan saja berperan sebagai seorang pendidik dan pengajar, tetapi bisa menjadi coach dalam mengcoahing murid ( cochee ) yang dapat memberikan solusi atau manfaat bagi peserta didik saya untuk menghadapi segala permasalahan dan tantangan dalam mencapai keberhasilan belajar terbaiknya, modul ini memberikan strategi-strategi dalam menjalankan peran sebagai pemimpin pembelajaran dengan segala permasalahan yang dihadapinya baik permasalahan siswa, rekan kerja atau warga sekolah lainnya. ( sikap dalam menghadapi permasalahan )

CGP lain menanggapi Kegiatan yang saya harapkan dalam modul ini dapat menjadikan kita sebagai guru yang menghargai siswanya dan mampu memberi motivasi dan dukungan agar mereka rajin belajar walau di tengah pandemi.

Materi yang saya harapkan dalam modul ini akan membuat kita mengerti bagaimana cara menjadi coaching yang baik.

Manfaat yang saya harapkan dari modul ini saya bisa memahami keadaan siswa dan mampu menerapkan segala ilmunya. karena yang sulit memang mengaplikasikannya. mudah-mudahan pada modul ini mudah untuk diaplikasikan di sekolah.

Dilanjutkan dengan pertanyaa Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul? CGP menjawab, yang ingin saya lihat pada murid -murid saya adalah murid saya merasa nyaman dan merasa rileks ketika melaksanakan aktivitas belajar mengajar, serta murid saya menjadi murid aktif yang kritis yang mampu mengungkapkan keinginan serta masalah yang sedang dihadapi oleh mereka, dan juga murid saya mampu mengatasi masalah tersebut, sehingga menjadikan murid yang siap menghadapi tantangan abad 21 ini dan mempunyai ciri karakter PROFIL PELAJAR PANCASILA.

Kegiatan Materi dan Manfaat dari Coaching ini adalah

  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam pekerjaan kita sebagai pendidik
  • Meningkatkan kepercayaan diri siswa, guru yang bersangkutan dan rekan sejawat dalam menyelesaikan problem
  • Meningkatkan pertumbuhan pemahaman peserta didik
  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
  • Meningkatkan keyakinan bahwa tujuan dapat dicapai
  • Memperkaya hasil belajar murid
  • Meningkatkan kualitas hubungan dan komunikasi antara komunitas dari para pemangku kepentingan sekolah

Demikian beberapa tanggapan dari CGP tentang kegiatan mulai dari diri. Saya sebagai fasilitator haya berperan:

  1. Memastikan setiap CGP memahami kasus yang telah disediakan
  2. Memastikan CGP memahami instruksi tentang bagaimana 
menyampaikan tanggapan dari kasus-kasus tersebut
  3. Peserta diminta menuliskan lama mengajar untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara lama mengajar dengan tanggapan yang 
diberikan oleh CGP terhadap permasalahan yang diberikan
  4. Ada kecenderungan bahwa tanggapan-tanggapan terhadap suatu kasus atau masalah biasanya berbentuk solusi dan nasehat. Fasilitator hendaknya tetap membiarkan tanggapan tersebut dan tidak perlu mengarahkan tanggapan agar sesuai dengan konsep coaching. Tanggapan-tanggapan tersebut dapat menjadi pijakan bagi fasilitator 
dalam mengembangkan pembelajaran pada modul coaching

Semoga kegiatan ini bisa menambah kesadaran akan pentingnya empati bagi peserta didik. Kita sebagai guru mudah-mudahan bisa membantu mereka yang mengalami kesulitan. Sehingga dapat menjadi guru yang dirindukan kehadirannya. Guru yang sellau menjadi bagian dari solusi, bukan guru yang menjadi bagian dari masalah.

 

Bekasi, 14 Maret 2021

Salam Blogger

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan