11. Menentukan Harga

 

Menentukan harga adalah salah satu strategi dalam menjual. Ada tips psikologis yang perlu diketahu oleh para pebisnis kuliner.

Untuk menentukan harga, minimal kita harus mempunyai harga jenis kuliner pesaing. Meski kulinernya beda, asal sejenis perlu kita ketahui harganya. Cara mengetahui harga pesaing tidak perlu harus membeli semua produknya. Cukup beli salah satu item, lalu harga lainnya bisa kita catat, bisa dengan buku catatan,,atau disimpan pada catatan pada gawai yang kita bawa.

Membandingkan harga produk pesaing harus meliputi produk sejenis, misal kita akan menjual ayam goreng, perlu mengetahui harga jual ayam bakar dan ayam panggang.

Saat menentukan harga kita harus menentukan ingin menyamai harga pesaing, lebih rendah karena ingin memberikan harga perkenalan atau harga lebih tinggi, arena kita mengetahui memiliki nilai tambah. misal kita memiliki sambal yang speaifik.

Bila target pasar kita golongan bawah, harga tentu sangat sensitif. Dengan menentukan harga lebih murah diharapkan bisa mengundang minat pelanggan. Namun bila target kita golongan menengah, harga lebih rendah belum tentu menarik, justru bisa dianggap kualitas kurang baik. Sedang bila target pasar kita golongan atas, masalah harga biasanya tidak .terlalu sensitif, namun lanyamanan yang lebih diutamakan. Misal kecepatan dalam pelayanan.

Daripada menentukan harga lebih rendah dari pesaing, lebih baik memberikan diskon, atau ‘memaksa’ pelanggan untuk membeli produk lebih banyak. Misal beli 2, 15 ribu. beli 1 8 ribu. Atau beli 1 5 ribu,, minum 3 ribu, beli ayam + minum 7 ribu.

Menjual dengan diskon biasanya secara psikologis lebih menarik. Karena banyak pelanggan yang senang menantikan diskon.

Saat menentukan diakon, kita harus punya patokan, misal produk akan dijual 95, maka harga bisa ditentukan 99 dengan diskon 4. Tetapi jangan pernah mengeluarkan harga 95 sebelumnya, karena orang paham bahwa diskon ini hanya akal-akalan saja. Jangan menerapkan harga seperti ini, karena pelanggan akan merasa ditipu.

Yang perlu dipersiapkan saat program diskon, adalah mengantisipasi keramaian yang meluap. Harus ada staff yang terampil untuk mengatur antrean agar jangan terjadi chaos yang meresahkan.

Angka psikologis adalah penetapan harga 9 Ribu Rupiah. Orang merasa mendapatkan harga lebih murah dengan 1 digit daripada 2 digit. Misal antara 9 dan 10 Jadi orang lebih tertarik dengan harga 999 daripada 1.000. Meski hanya beda sedikit namun orang secara psikologis merasa harga satuan puluhan masih murah daripada ratusan.

Menentukan harga dengan digit lebih kecil membuat orang merasa lebih murah, misal antara 2k dengan 2.000 atau 2 dengan 2.000. Padahal dibagian bawah tertulis “* harga dalam satuan k atau ribu).

Demikian pula harga dalam satuan dibelakang koma, mana terkesan lebih murah 23.99 atau 24.0: meski selisihnya hanya 0.01 namun secara psikologis angka 23.99 pasti lebih menarik daripada 24.0.

Bila kita menjual banyak item seperti toko serba ada, ada item barang yang sengaja dikorbankan atau disubsidi untuk menarik minat pelanggan. Misal bila ayam goreng normalnya dijual dengan harga 20 ribu. Kita bisa menjualnya dengan harga 18 ribu untuk menarik minat pelanggan, namun ada item produk lain yang harga kita tentukan sedikit diatas untuk mensubsidinya. Dan biasanya orang jarang yang menyadarinya, kecuali orang yang sangat teliti. Biasanya orang akan berpikir sekali lebih murah, yang lain pasti juga murah. Namun cara ini ada risikonya, yaitu bila antara kedua item volume penjualannnya tidak berimbang. Akan menimbulkan kerugian bila item yang disubsidi lebih laku dibandingkan item yang me mberikan subsidi.

Tinggalkan Balasan