12. Gotong Royong

KMAB19 Dilihat

 

Semangat gotong royong telah ada sejak dulu kala dalam masyarakat Indonesia. Contohnya saat membangun rumah, dikerjakan bersama, juga saat membangun jembatan, memindahkan / membangun masjid, juga ibu-ibu yang memasak bersama saat ada salah satu keluarga yang mengadakan hajatan.

Sikap gotong royong ini masih kental di desa, namun sudah mulai menghilang di kota yang sera individualitis, tergerus oleh modernisasi yang makin egoistis.

Dalam sikap gotong royong, kita saling membantu tanpa mengharapkan upah. Semua orang membantu dengan suka rela dan tanpa pamrih. Orang selalu siap membantu orang lain, karena otomatis orang membantu pada saat melakukan sesuatu pekerjaan yang perlu dilakukan banyak orang Seperti pekerjaan menananm di sawah / ladang, kini semangat gotong royong sudah mulai memudar, sebagian orang di desa sudah menjadi buruh tani sehingga mereka harus dibayar bila membantu menanam bibit di sawah.

Yang masih tersisa sekarang tinggal ibu-ibu yang masih bersedia membantu memasak pada saat hajatan, itupun sekarang sudah tergantikan oleh sistem catering ke profesional.

Sikap gotong royong ini sebaiknya tetap dilestarikan, karena gotong royong bersifat positif, membina keskraban tali silaturahmi antar tetangga dan keluarga.

Dengan melestarikan sikap gotong royong, orang akan cenderung senang bekerja sama, menghilangkan sikap egoistis, meringankan beban bagi sesama dan menambah keakraban

Sikap ini bila berlanjut hingga ke level pekerjaan profesional akan membentuk tim kerja yang solid, teamwork yang kompak sehingga menghasilkan kinerja yang maksimal dan sempurna. Bila naik lagi ke level global, antar negara menjadi damai, karena saling bekerjasama menciptakan dunia yang sama-sama nyaman dihuni. Tanpa perselisihan, peperangan, dan saling boikot.

 

Tinggalkan Balasan