23. Berpikir Dewasa

KMAB19 Dilihat

 

Sebagai manusia ber Budi Pekerti, ketika melakukan tindakan harus sudah dipikirkan segala risiko yang akan timbul. Contoh, bila menaikkan harga produk, apakah akan mengurangi niat pelanggan untuk membeli ulang, atau akan kehilangan pelanggan. Semua tindakan sebelum dilakukan selalu dipertimbangkan baik buruknya dampak yang akan terjadi. Cara memikirkannya juga secara matang, dewasa dan berhati-hati. Artinya tidak dengan ceroboh dan asal-asalan berdasar emosi sesaat atau terpengaruh keadaan sekitar.

Berpikir secara dewasa itu berpikir secara mendalam, penuh dengan pertimbangan, tidak hari ini keputusan  dikeluarkan, lalu besok dianulir. Segala akibat yang ditimbulkan dudah dipertimbangkan, jadi mengantisipassi  keadaan sebelum suatu keputusan diambil.

Berpikir secara dewasa itu penuh pertimbangan, tidak bersadarkan emosi sesaat yang tiba-tiba muncul atau adanya pengaruh orang dekat (pembisik).

Orang harus berpikir secara dewasa, karena orang dewasa memiliki daya pikir yang bernalar. Jangan berpikir seperti anak-anak yang mudah berubah-ubah karena pikirannya masih labil, atau berpikir seperti remaja yang penuh resiko (grusa-gtusu). Memang orang dewasa tidak semuanya berpikir dengan matang, tetapi berkat pengalaman hidupnya orang dewasa dapat membuat pertimbangan terlebih dulu, sebelum menentukan suatu keputusan atau tindakan. Keputusan dengan penuh pertimbangan inilah yang membuat suatu keputusan atau tindakan berlangsung dengan baik.

Sebagai orang dewasa, bila sudah membuat keputusan dengan penuh pertimbangan, bila akhirnya mengalami kesalahan, dia tidak segan-segan untuk minta maaf dan memperbaikinya. Berpikir dewasa membuat orang berani bertanggung jawab atas keputusan atau tindakan yang dilakukannya dan tidak mencari kambing hitam.

Tinggalkan Balasan