Ketika pandemi virus corona (Covid-19) berkecamuk di Wuhan, China, banyak yang berpikir Korea Selatan giliran selanjutnya, kenyataan itu tidak terjadi.
Salah satu upaya penanggulangan pandemi virus corona (Covid-19) adalah menemukan kasus secara dini yaitu melalui surveilans tes Covid-19. Salah satu negara yang berhasil mengganjal penyebaran corona adalah Korea Selatan (Korsel).
Padahal, ketika pandemi Covid-19 berkecamuk di China daratan banyak kalangan yang melihat Korsel akan jadi episentrum. Tapi, prakiraan itu berbalik. Pada bulan ketiga pandemi episentrum corona menyeberang ke Eropa yaitu di Italia. Selanjutnya menyeberang lagi ke Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan laporan situs independen, worldometers, pada tanggal 6 April 2020 pukul 01.48 GMT atau 08.48 WIB kasus kumulatif global Covid-19 mencapai 1.273.499 dengan 69.451 kematian dan 262.351 sembuh.
Lima negara di puncak pandemi adalah AS 336.673, Spanyol 131.646, Italia 128.948, Jerman 100.123, dan Prancis 92.839. China sendiri ada di peringkat ke-6 dengan jumlah kasus 81.708, sedangkan Korsel jauh di bawah dengan 10.237 kasus.
Tes Covid-19 di beberapa negara. (Foto: Tagar/Syaiful W. Harahap).
Jika berpijak pada jumlah penduduk yang menjalani tes, beberapa negara melakukan tes Covid-19 terhadap banyak penduduk. Proporsi tes terbesar dilakukan oleh Kepulauan Faroe, sebuah wilayah otonomi Kerajaan Denmark yang terletak di Samudra Atlantik Utara antara Skotlandia dan Islandia, dengan angka 100.076 dengan jumlah penduduk yang dites sebanyak 4.890. Kasus Covid-19 yang dilaporkan di daerah otonom itu 181. Jumlah penduduknya 49.290 (tahun 2017, sumber: Bank Dunia).
Laporan worldometers menyebut jumlah tes Covid-19 di Indonesia sebanyak 9,712 dengan proporsi 36 dari 270 juta penduduk Indonesia. Kasus yang dilaporkan 2.273.
Sedangkan Malaysia melakukan tes terhadap 51.937 dengan proporsi 1.605. Jumlah kasus yang dilaporkan 3.662. Singapura melakukan tes terhadap 39.000 warga dengan proporsi 6.666. Kasus yang dilaporkan 1.309 (tagar.id, 6 April 2020). *
1 komentar