“Setiap Nama Memiliki Cerita, dan Setiap Cerita adalah Perjalanan Berliku menuju Kebahagiaan” ( By. There ) Hidup bukan merupakan permainan yang dapat menghibur di kala hati sedang risau dan sedih. Hidup Selengkapnya
Karena Menulis Aku Bahagia (KMAB)
Cerpen 2: Ketulusan yang Membebaskan (Bagian 2)
Cerpen 2: Ketulusan yang Membebaskan (Bagian 2) Setibanya mereka berdua di lantai dasar gedung sekolah, Nafla berhenti dan berbalik menghadap Fanny, dan dengan lembut bertanya. “Ada apa sebenarnya dengan dirimu, Selengkapnya
Puisi 15: Menyulam Jiwa pada Sehelai Malam Sunyi
Puisi 15: Menyulam Jiwa pada Sehelai Malam Sunyi Cinta hadir bagai mentari menyapa pagi, merangkai pelangi di antara tetes tirai rinai Labuhkan harapan pada sekeping hati sepi, menghadirkan rasa di Selengkapnya
Puisi 11: Nyanyian Jiwa Senada Rinai Gerimis
Puisi 11: Nyanyian Jiwa Senada Rinai Gerimis Jiwa lelah meminta bagai pengemis Luka mendera terasa perih teriris Saat angan yang indah megah terlukis Namun terimpit dalam sekat jiwa apatis Raga Selengkapnya
Puisi 10: Kala Fajar Menyingkap Selimut Langit
Puisi 10: Kala Fajar Menyingkap Selimut Langit Kurasakan dingin menyapa kala fajar menyingkap selimut langit Sayup melodi alam hadir dalam seruan burung yang berdecit Gelitik bayu berhembus menggetarkan nadi pepohonan Selengkapnya
Puisi 7: Melepas Temaram Berlari Girang dalam Pelukan Malam
Puisi 7: Melepas Temaram Berlari Girang dalam Pelukan Malam Senja yang terperangkap cakrawala terdiam tak mampu ucapkan kata meski bayang jingga menari di pelupuk mata sang bayu datang menghalau hasrat Selengkapnya
Puisi 6: Senyummu Melarung Rasa Benciku
Puisi 6: Senyummu Melarung Rasa Benciku Masih kuingat amarahku padamu Menggelegar bagai gendang bertalu Kau lempar senyum manis tanpa ragu Begitu tajam bagaikan sayatan sembilu Kata rayuanmu bagai guratan belati Selengkapnya
Puisi 5: Melepas Kenangan Melingkar di Jemari Hati
Puisi: Melepas Kenangan Melingkar di Jemari Hati By. Theresia Martini Dingin malam yang menyapa Mengentak hening jiwa terlena Terhempas bentangan sejuta tanya Menggeliat mendesah di malam gulita Entah di mana Selengkapnya
Puisi 4: Langit Kian Pekat Menjemput Gulita
Puisi: Langit Kian Pekat Menjemput Gulita Aku pun kini tak dapat menolak Gelombang hati kian mendesak Bikin biji mata pun jadi terbelalak Jantung pun berdegup keras tersentak Memilin hati tersimpul Selengkapnya
Puisi 3: Secangkir Rindu Untukmu
Puisi: Secangkir Rindu Untukmu Tertuang secangkir rindu untukmu Dari sebuah bejana hati masa lalu Sekadar hadirkan bayang wajahmu Mengusir gundah pada rindu bertalu Kuaduk dan kuramu rindu pada jiwa ini Selengkapnya
- 1
- 2
- 3
- …
- 21
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.