Nikmatnya Cari Angin di Pusat Kota Bandar Seri Begawan Nan Sepi

Terbaru0 Dilihat

Bandar Seri Begawan merupakan ibukota Negara Brunei Darussalam yang menjadi tujuan favorit yang kerap saya kunjungi sejak kunjungan pertama di akhir 1997.

 

Kota ini, sebagaimana manusia dan dunia juga berubah dengan cepat . Hal ini dapat dirasakan kalau kita mampir ke kawasan Gadong yang saat ini banyak dipenuhi mal dan hotel baru yang mewah.

 

Akan tetapi kali ini kisah saya bukan tentang kawasan Gadong, melainkan tentang pusat kota Bandar Seri Begawan yang disebut dengan ‘Bandar’.

 

Dalam bahasa tempatan bandara memang berarti kota . Karena di kawasan Bandar dengan Kampong Ayer nya ini lag cikal bakal kota BSB bermula.

 

Yuk kita mulai jalan-jalan kita kali ini.. foto yang ada ini saya ambil dari tahun 2015.. namun kalau kita lihat pda tahun 1997 pun suasana nya tidak banyak berubah.

Kita mulai perjalanan dari Hotel Radisson di jalan Tasek.. Saya lebih suka menyebut Hotel ini dengan nama Hotel Sheraton Utama.  Karena disana lah saya pertama kali menginap pada 1997 dan dalam beberapa kali kunjungan berikutnya..

 

Sebuah Hotel berlantai 8 yang pada 1997 merupakan salah satu bangun pencakar langit di BSB.. bahkan hingga saat ini BSB sendiri tidak banyak memiliki gedung tinggi he he he…

 

Nah kalau kita menyebrang akan sampai di sebuah lapangan parkir . Lapangan parkir ini akan sangat ramai kalau kita ada di Brunei pada saat perataan  ulang tahun Sultan Bolkiah yang jatuh pada bukan Juli .

 

Perataan biasanya sebulan penuh dan di lapangan parkir ini akan disulap menjadi pasar malam dengan panggung hiburan , gerai makanan dan penjual souvenir .

 

Oh yah, pada kunjungan sekitar tahun 1999 pada saat pelaksanaan Sukan SEA atau Sea Games juga akan ramai dengan jualan souvenir dan berbagai cendra mata baik khas Brunei maupun SEA Games dan bahkan Asian Games Bangkok 1998.

 

Pada saat iti hiburan panggung berupa musik hidup yang sekarang dilarang juga ada loh. Banyak penyanyi dangdut dari Indonesia yang manggung disana .

 

Tapi iti dulu. Kini saya hanya memandang lapangan parkir yang sepi .

Kalau kita berjalan sedikit kita akan sampai di depan Gedung Royal Regalia alias Museum Alat Kebesaran Diraja. Disini dipamerkan segala perlengkapan kerajaan Brunei .

 

Kita terus berjalan Jalan Sultan Omar Ali Saifuddin yang sepi dan melewati sebuah gedung yang bernama Pusat Sejarah Brunei .Walau sudah sering melewati gedung ini karena selalu tertutup , saya tidak pernah masuk ke dalam nya.

 

Kita berjalan terus menyebrang Jalan James Pearce dan sampai di persimpangan dengan Jalan Elizabeth Dua ada sebuah tugu berbentuk jam yang disebut dengan nama Memorial Clock.

 

Jalanan tetap sepi dimana kendaraan hanya lewat satu-satu dan hampir tidak ada orang yang berjalan kaki walau ini salah pusat bandar kota BSB .

 

Kita berjalan terus dan menyebrang an Jalan Elizabeth Dua . Nah sekarang kita akan sampai di sebuah lapangan yang besar . Sebut   saja ini lapangan Monas nya BSB.  Taman ini disebut dengan nama Taman Haji Sir Muda Omar Ali Saifuddin .

Di kejauhan sana nampak kubah emas Masjid paling indah di Brunei, Masjid Omar Ali Syaifuddin. beliau adalah sultan ke 28, ayah suktan Bolkiah yang sekarang ini.

 

Kita terus berjalan dan kemudian belok kanan menyusuri Jalan Pemancha .  Di Sebelah kiri ada gedung Bank Islam Brunei

 

Ada kisah menarik dengan gedung bank ini yang lumayan menjulang beberapa belas lantai .. pembangunannya memakan wakti belasan tahun juga loh.

 

Kita terus berjalan dengan santai . Di sebelah kiri jalan ada berbagai toko Kecil dimana kita suka melihat lihat berbagai macam  barang  nanti ada kisah menarik di toko ini. Lain kali saja yah kisahnya .

 

Akhirnya kita akan sampai di Jalan Pretty . Dari sini tinggal belok kiri makan kita  akan sampai ke Yayasan Sultan  Hassanal  Bolkiah yang merupakan mal pertama dan konon paling besar di Brunei sampai akhirnya pada tahun 2010 an baru ada mal di Gadong yang lebih baru dan besar .

 

Mal di Yayasan  selalu sepi namun banyak memberikan kenangan manis buat kami . Di sini kita bisa duduk santai  melepas lelah sambil menikmati pemandangan Kampong  Ayer atau pun kemegahan Masjid Omar Ali Saifuddin.

 

Demikian sekilas jalan -jalan dalam suasana sepi menikmati keindahan pusat kota Bandar Seri Begawan.

Mengenai gedung gedung di sisi jalan yang lain akan kita ceritakan dalam kisah -kisah selanjutnya .

BSB , Sep 2015

 

Tinggalkan Balasan