Kebetulan yang Membawa Berkah

Humaniora0 Dilihat

KEBETULAN MEMBAWA BERKAH

Nikmatia, S.Pd
SD Negeri 1 Baadia

Berawal dari mencoba…… itu yang selalu terngiang pada saat mengikuti kegiatan Guru SD Berprestasi di Tahun 2018. Pertama kalinya ikut serta dalam kegiatan guru SD berprestasi membawa saya sampai ke Tingkat Nasional dan bertemu dengan guru-guru hebat seluruh Indonesia.

Dari kegiatan guru berprestasi saya tidak pernah menyangka, pada tahun 2019 di bulan Januari saya menerima telepon dari ibu Isti salah satu staf Direktorat Pembinaan Pendidikan Dasar di Kemdikbud yang mengabarkan jika saya bersedia, maka saya akan menjadi salah satu peserta pelatihan guru dan tenaga kependidikan ke Luar negeri yaitu Cina, bersama dengan beberapa alumni guru berprestasi tahun 2018.

Alhamdulillah, Rasa syukur dan bahagia tentu saja. Apalagi dengan adanya dukungan dari keluarga dan rekan kerja. Kegiatan langka ini merupakan pengalaman pertama saya ke luar negeri. Pengalaman pertama yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah hidup saya.

Alhamdulillah dari mulai pengurusan berkas keberangkatan semua dilancarkan sampai dengan keberangkatan dari Baubau ke Jakarta. Pada tanggal 27 Februari 2019 saya sudah berada di Jakarta dan bisa berkumpul bersama peserta lainnya yang sangat luar biasa.

Selama 4 hari di Jakarta menerima arahan dan pembekalan tentang situasi negara tujuan masing-masing serta apa yang harus dilakukan selama kegiatan pelatihan dan hasil yang diharapkan setelah pelatihan. Tepatnya tanggal 3 Maret kami berangkat ke Negara tujuan.


Saya tergabung dalam grup pertama keberangkatan dengan menumpang pesawat Chatay Airline menuju bandara Hongkong. Memasuki kawasan Bandara sangat bersih dan mulai terasa dinginnya. Sekitar pukul 10.25 kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandara Nanjing. Di bandara bertemu dengan mahasiswa yang sudah menunggu kedatangan para peserta pelatihan, dan melanjutkan perjalanan kurang lebih 6 jam dengan menggunakan bus menuju China University Of Mining and Technology (CUMT) di provinsi Jiangsu kota Xuzhou. Cuaca dingin menusuk namun tetap semangat dan penasaran dengan kampus yang dituju.

CUMT kampus yang sangat luas dengan segala fasilitas dan lingkungan yang bersih. Selain warga lokal mahasiswa di kampus ini ada juga dari Negara lain dan rata-rata masuk dengan beasiswa pendidikan. Kegiatan belajarnya menggunakan teknologi modern dan menerapkan konsep HOST dan STEM. Di ruangan kelas tersedia perangkat computer yang digunakan pengajar selama pembelajaran dan juga disediakan pengeras suara. Saya dan teman-teman peserta berkesempatan mengikuti kuliah umum sebagai pengenalan dengan kota Suzhou, belajar aksara dasar Cina, belajar cara menyeduh teh Cina, kursus dasar bahasa Cina.

Semua pengajar atau dosen sangat ramah. Tidak ada jarak atara mahasiswa dan dosen sehingga bagi saya sendiri sangat nyaman ketika berada di kelas. Disiplin sangat diperhatikan, anak-anak sekolah sangat antusis dalam belajar dan mereka sangat terlatih dalam melakukan aktifitas belajarnya. Dan satu hal yang luar biasa pengajar dari tingkat SD sampai perguruan tinggi para guru atau dosen hampir tidak pernah duduk selama melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Mungkin hal yang tidak biasa kita saksikan di Indonesia. Namun hal ini sangat membawa pengaruh positif dalam kegiatan pembelajaran.

 

Selain di kelas, saya dan teman-teman juga berkesempatan mengunjungi beberapa sekolah favorit di Suzhou, berkunjung di tempat praktek mahasiswa dalam mengolah sumber daya alam, berkunjung ke Museum, memakai pakaian tradisonal Cina, jalan-jalan ke taman dan danau yang disana disebut taman teknologi, dan berkunjung ke sekolah perakitan robot. Juga pada acara penutupan kegiatan saya diberi kepercayaan bersama beberapa guru lainnya membawakan tari Maumere dan sebagai perwakilan peserta menerima sertifikat pelatihan. Sebagai bonusnya saya dan beberapa teman bisa jalan-jalan ke Beijing berkunjung ke kedutaan Besar serta menikmati keindahan Tembok Raksasa Cina.

 

 

 

Selama 21 hari di Cina kota Xuzhou, begitu banyak pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan. Khususnya bisa bersama guru-guru hebat yang luar biasa saling membantu dan berbagi pengalaman. Saya tidak ada apa-apanya dibanding teman-teman semua. Menjadi bagian dari keluarga besar CUMT membawa berkah, Alhamdulillah, saya bisa menjadi sumber inspirasi bagi teman-teman guru SD di kota Baubau. Saya juga diberi kepercayaan untuk menerima penghargaan dari Walikota Baubau dan Gubernur Sulawesi Tenggara.

Pada kesempatan ini tidak lupa saya ucapkan Terima kasih kepada ibu Isti dan pihak Kemdikbud, Pak Heri dan Ibu Rohmi selaku koordinator terbaik, teman sekamar yang semakin sukses ibu Wawat, mahasiswa pendamping selama di CUMT, Miis Mona, Pak Wang, Barman, Phaterson dan Chano. Serta bapak ibuguru semua keluarga alumni CUMT.

”Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina” saya salah satu yang sudah merasakannya.
Menjadi guru mungkin bukan impian saya, tapi karena jadi guru saya bisa meraih impian itu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan