Jumlah Penduduk China Turun

Terbaru, YPTD0 Dilihat

SELAMA tahun 2023 penduduk Tiongkok turun dua juta orang. Tahun lalu juga turun: 900.000 orang. Berarti dua tahun berturut-turut jumlah penduduk Tiongkok menurun.

Begitulah biro pusat statistik di sana mengumumkan data terbarunya kemarin. Dengan demikian jumlah penduduk Tiongkok masih di kisaran 1,4 miliar orang.

Anda pun sudah tahu: jumlah penduduk Tiongkok tidak pernah turun. Sejak tahun 1961. Sejak zaman Ketua Mao Zedong. Maka apa yang terjadi dua tahun terakhir sangat bersejarah.

Memang Tiongkok mulai gelisah soal penurunan jumlah penduduk itu. Berarti 20 tahun lagi jumlah anak muda sangat menurun.

(disway.id Dahlan Iskan 19 Januari 2o24)

Thamrindahlan

 Jumlah Penduduk China Turun. Ada 2 kemungkinan terjadi penurunan populasi. Pertama keberhasilan program Keluarga berencana (Family Planning) kedua gaya hidup generasi muda enggan berkeluarga.

Artinya jumlah warga wafat lebih banyak dari pada bayi dilahirkan. Pernah satu saat berkelana tempat wisata Kota Beijing. Terlihat seorang anak di dampingi 6 orang dewasa. Ya si bocah adalah anak tunggal. 6 orang pendamping itu adalah ayah, ibu, kakek nenek dari Ibu dan Grand Father& Mother dari ayahnya.

Inilah hasil gemilang kebijakan Pemerintah China bahwa dalam satu keluarga hanya boleh punya 1 anak saja. Secara psikologis si anak tunggal kesepian. Tidak ada kawan bermain dirumah pun di lingkungan perumahan hanya ada sedikit teman teman juga di sekolah.

Ketika dia dewasa dan bekerja (produktif) secara tidak langsung memiliki tanggung jawab menanggung kehidupan 12 orang lansia (non produktif). Lho kog 12 orang. Ya 6 lansia lagi dari keluarga Istri.

Boleh jadi ini beban bagi si anak seandainya berasal dari keluarga kelas ekonomi bawah mungkin juga menengah. Alhamdulillah Program KB di era Orde Baru dinilai WHO sebagai program paling berhasil Kepala BKKBN Haryono Suyono berasarkan arahan Presiden Soeharto berhasil mengendalikan pertumbuhan Penduduk Indonesia di bawah 2 Persen.

Jargon : 2 anak cukup laki/perempuan sama saja. Pengendalian jumlah penduduk sangat penting. Ilmu Demografi : “Pertumbuhan penduduk berdasarkan deret ukur pertumbuhan pangan berdasarkan hitung”

Kebijakan demografi Pemerintah China dan India santai santai saja terkait pertambahan bahkan penurunan jumlah penduduk. Sebab penghasilan perkapita sudah mampu mensejahterakan keluarga.

India lebih hebat walaupun jumlah penduduk bertambah sangat banyak, jangan lupa mereka memiliki kemampuan (pintar) migrasi ke negara lain. Jangan heran ketika mendarat di Bandara Dubai siapa menyapa anda pertama kali.

Geleng geleng kepala dan senyuman India, Naik taksi bersua India, Hotel dilayani orang India dan semua pekerjaan di dominasi orang india pria. India wanita tidak boleh jadi TKI apalagi TKW. Ketika sang Pria berhasil barulah dia memboyong keluarga.

Bukan saja di Dubai hampir di semua tanah bumi ini bertemu Ras India. Bahkan Perdana Menteri Inggris asli India dan banyak pemimpin dunia lain berhasil di luar negeri India. Anda hitung saja berapa kosa kata India di koment ini.

Luar biasa Indonesiaku memiliki problem kemiskinan dan kebodohan . Pengendalian jumlah penduduk sangat penting. Jangan sampai dari keluarga dhuafa jumlah anak dilahirkan tidak terkendali.

Mohon maaf Pak Penguasa. Sumber Daya Menusia Indonesia harus cerdas, pintar bila mendapat asupan gizi terbaik dan pendidikan berkualitas. Oleh karena itu siapapun presiden terpilih wajib memiliki tanggung jawab memerangi kebodohan dan kemiskinan.

Program KB jangan diabaikan. Teori Thomas Malthus Demografi masih berlaku di negeri ini. Deret Ukur pertumbuhan manusia vs Deret Hitung pertumbuhan pangan (ekonomi).

  • Salam Literasi
  • BHP, 21 Januari 2024
  • TD

 

Tinggalkan Balasan