Sekelas Dengan Bapak Sudomo
Catatan Thamrin Dahlan
Tahun 1984 awak pernah sekelas dengan Pak Domo. Siapa yang tidak kenal dengan Laksamana TNI Sudomo. Orang yang paling ditakuti di era Orde Baru dengan jabatan prestius Panglima Komkamtib. Perwira Tinggi Angkatan Laut ini sangat piawai menghadapi kuli tinta.
Di zamannya kuli tinta tak berkutik menghadapi Pak Domo sangat lihay dalam berkomunikasi. Dalam berkomunikasi tak nampak ke garangannya, tetapi dalam bertindak melawan kemungkaran saat itu Pak Domo tak pandang bulu.
Pernah satu kelas: satu dibawah satu di atas Ya awak pernah satu kelas dengan Pak Domo. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1984, ketika Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengadakan Kongres di Cibubur Jakarta Timur.
Pengertian sekelas itu bukan berarti awak satu alumni di Akademi Militer dengan Pak Domo. Tetapi kami kebetulan berada dalam satu ruang kelas. Awak di bawah, Pak Domo diatas. Pak Domo menjadi Nara Sumber pada Kongres PPNI. Memberikan arahan tentang situasi dan kondisi keamanan NKRI di lihat dari sisi peran Tenaga Kesehatan khususnya Perawat Indonesia.
Pada kongres nasional ini awak bertemu lagi dengan teman teman Alumni Akademi Perawat Depkes Palembang. 10 tahun meninggalkan bangku kuliah, para alumni mengikuti takdirnya. Masing masing dalam pengabdian diri sebagai tenaga kesehatan di seluruh wilayah nusantara. Awak bersua dengan teman seangkatan 4 : Rusiandi dan Taslim.
Kemudian dengan kakak kelas Amri serta adik kelas Muslim dan Djohir serta beberapa alumni lainnya yang awak tak ingat lagi siapa namanya.
Tentunya kehadiran orang besar ini tidak boleh dilewatkan begitu saja oleh para peserta kongres. Kapan lagi bisa bersalaman dan berfoto bersama orang terkenal level nasional. Kami berebutan bersalaman dengan Pak Domo, berdesak desakan mengabadikan moment penting ini sebagai bukti atau alibi kehadiran awak di acara tersebut bersama Pak Domo.
Foto ini telah berumur 39 tahun, tersimpan dalam album lama yang sudah kusam. Foto yang memberikan kenangan terindah dalam perjalanan hidup seorang perawat yang belum tahu kariernya mau dibawa kemana saat itu. Setelah selesai menjalankan tugas negara, Pak Domo banyak berkiprah di bidang keagamaan.
Majelis taklim di dawamkan beliau adalah wasilah subuh. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin beliau yang mengunjungi masjid ke masjid setiap Ahad Subuh. Awak ada beberapa kami bertemu beliau dalam kegiatan wasilah subuh. Bahkan Pak Sudomo sempat bersilaturahim di Masjid Jami Annur Polsek Ciracas Jakarta Timur.
Mantan Menteri Tenaga Kerja Laksamana TNI (Purn) Sudomo meninggal dunia, Rabu 18 April 2012. Pria kelahiran Malang, 20 September 1926 wafat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Melalui media ini Jamaah Masjid Jami Annur mendoakan semoga arwah Bapak Sudomo di terima di tempat yang layak disisi Allah SWT. Diterima semua amal bhaktinya dan diampuni segala dosa. IshaAllah Husnul Khatimah. Amin ya rabbal alamin.
- Salam salaman Indonesia Raya
- Komseko, 19 Februari 2013
- TD
Semoga pak Sudomo diampuni semua dosanya dan diterima amal ibadahnya.
Luar biasa pengalaman Pak Thamrin Dahlan
Terima kasih sudah berbagi tulisan sarat pelajaran berharga tentang pengalaman pribadi