Buah At Tin Masak
Catatan Thamrin Dahlan
Menulis itu sebaiknya berkelanjutan. Kata seorang jurnalis senior
“Tulisan seyiogyanya ber –serial”
Antara tulisan ada sambung menyambung ibarat sebuah novel.
“ Apakah menulis genre reportase boleh dikategorikan sebuah kisah kehidupan ?
Jawab sang senior
“ Oh tentu saja bisa”
Hari ini Senin 13 Maret 2023 untuk ke – 3 kalinya awak menulis tentang Pohon At Tin. Tulisan pertama berkisah tentang kebahagiaan seorang pecinta tanaman ketika di beri hadiah. Bukan sembarang hadiah tetapi pemberian Bu Purba itu tanaman termasuk pohon langka
Jadilah pohon awak dan isteri tanam di halaman depan rumah. Mengucap Bismiilahirrahman nir rohiim diiringi doa
“ semoga pohon ini tumbuh subur semoga pula Pohon At Tin segera berbuah”
Aamiin.
Posting ke – 2 awak mengkhabarkan bahwa si pohon At Tin sudah berbuah. Ya perlu waktu dan kerajinan merawat dan memberi pupuk serta menyiram. Jedah antar pohon di tanam sampai ber buah sekira 4 bulan. Kegembiraan plus kebahagiaan itu awak tulis sebagai wujud rasa syukur tanaman langka ini mau berbuah. Alhamdulillah.
Kini awak menulis seri ke – 3 Pohon At Tin. Anda suidah tahu setelah berbuah tentu sang empunya tanaman siapapun dia pasti berharap si buah matang. Dipetik dan kemudian d nikmati atawa di makan.
Lumayan ada 11 buah At Tin di pohon mulai tinggi 160 centi meter. Subur bersebab kami rawat sepenuh hati. Setiap pagi bada’ subuh rutinitas memuliakan makhluk flora dan fauna. Itulah ikan koi di kolam halaman belakang.
Burung gereja terbang bebas mendapat jatah gabah. Binatang bukan piaraan lain kucing liar berkeliaran di Jalan Bumi Pratama VIII juga rutin mendapat makanan spescifik. Satu lagi makhluk yang selalu di manjakan Nabi Ibrahim yaitu semut. Ada di beranda depan. Asupan gizi berupa renyahan roti kering.
Ternyata pohon At Tin buahnya masak satu persatu. Ketika warna berubah dari hijau ke merah merahan maka itulah saat memanen.
Bersama istri satu buah At Tin di bagi dua. Rasanya enak sekali. Nikmat dan sedap. Tidak terlalu manis dan sangat lembut. Kini masih tersisa 7 buah lagi. Bisa jadi setiap 3 hari kedepan buah demi buah bergiliran masak.
Terima kasih sahabat Perusuh Agrinex. Terutama dokter Sandra seorang pecinta tanaman produktif. Ilmu tanaman sudah sekelas doktoral. Dokter Medis peneliti ini ikhlas melalui WAG Agrinex memberi nasehat kepada kami bagaimana merawat tanaman sehingga berbuah.
Alhamdulilah tulisan ini awak selesaikan selesai shalat Maghrib. Azan Shalat Isya inshaAllah 17 menit lagi di kumandangkan. Nikmat mana lagi nan dikau dustakan.
Terima kasih website Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Webite ini memiliki fasilitas teknologi luar biasa seperti anda lihat. Awak bisa menampilkan tulisan tentang Pohon At Tin 2 serial sebelumnya. Lengkap sehingga tulisan ini seolah olah kisah perjalanan sebuah pohon (Flora).
Saudara pembaca nan elok hati. Tulisan ini awak akhiri di paragraph ke 13
- Salamsalaman
- 14 matet 2023
- YPTD