Hj. Yunidar Binti Su’in Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Rooji’uun
Sesungguhnya kami adalah milik Allah SWT kepada Nya kami kembali
Mengenang 40 hari Wafatnya
Ibunda, Nenek, Buyut Kami Tercinta
Hj. Yunidar Binti Su’in
Lahir Solok 16 Juni 1934
Wafat Tempino Jambi 19 Juni 2024
Hj. Yunidar Binti Su’in
Lahir Solok 16 Juni 1934
Wafat Tempino Jambi 19 Juni 2024
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Perkenankanlah kami atas nama keluarga Almarhumah Hj Yunidar Binti Su’in
Mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas doa, perhatian dan simpati serta bantuan baik moril maupun materil yang telah diberikan kepada Almarhumah
Dengan segala kerendahan hati kami mohon keikhlasan Bapak / Ibu / Saudara bersedia memaafkan segala kekhilafan Almarhumah. Kiranya berkenan meluangkan waktu untuk membacakan Surat Yasin dan Tahlil bagi Almarhumah tercinta kami. Terima kasih
Semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang membalas budi baik Bapak / Ibu / Saudara berupa limpahan karunia Rahmat Hidayah dan Inayah kepada kita semua
Aamiin Ya Rabbal Alamiin
Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Hari ini 28 Juli 2024 tepat 40 hari Amak, Nenek, Buyut kami tercinta Hj. Yunidar binti Su’in meninggalkan kita semua kembali ke Sang Pencipta Pemilik Alam Semesta. Walaupun kami merasa sedih dan kehilangan namun kami ikhlas karena Ibunda sekarang berada ditempat terbaik di sisi Allah SWT.
Allahuma shali ‘ala Sayidinna Muhammad Wa ‘ala ali Sayidinna Muhammad
Terima kasih ya Allah,…Tuhan Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Karena telah memberikan seorang Ibunda panutan yang terbaik, murah hati, sangat penyayang, dermawan dan bertanggung jawab mendidik dan membesar kami semua.
Terima kasih Amak, Nenek,…
Untuk kasih sayang dan hari hari terindah bersamamu yang telah berjuang mengasuh kami puluhan tahun. Dalam bimbingan menjalani hidup dan kehidupan kami berupaya mencontoh kehidupan Ibunda nan sholeh.
Kami selalu teringat pesan Amak jangan bacakak jo adiak baradiak, selalu menjaga kekerabatan antara anak cucu dan pererat silaturahim di rumah kita di Tempino Jambi.
Insha Allah kami anak cucu dan cicit mendoakan Datuk Busri Abdullah dan Nenek Hj Yunidar Binti Su’in dipertemukan kembali di surga
Ya Allah,..
Maafkanlah segala kesalahan Ibunda Hj. Yunidar binti Su’in
Ampunilah segala dosa-dosanya
Lapangkanlah kuburnya
Terimalah seluruh amal ibadahnya
Tempatkalah Almarhumah ditempat terbaik di Surga Mu ya Allah bersama Rasulullah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dan kaum muslimin muslimat dan orang orang shaleh sebelum kami
Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Kami Yang Ditinggalkan
Anak
Ir. Arfandi Busri
AKBP (P) Ns.Enida Busri, SKM, S.Kep
Kompol (P) Jhon Iswandi Busri
Epiardi Busri
Penata Tk I (P) Erlinda Busri
Abdi Akhiar Busri
Alfiyandi Busri (Alm)
Penda Nurhayati, S.Pd (Kemenakan)
Menantu
Emmy Suprabandari, SE
Kombes Pol (P) H. Thamrin Dahlan, SKM, M.Si
Penata Tk I Erawati
AKBP (P) Suyanto
Linda Hartika
Suwandito
Cucu
Adithya Husada, SE
Rendithya Ramdan Fikri, S.Hum
Fauzan Hamidi, SE
Amalia Muflihat, S.Hum
Tatiana Devy Almandina, Amd Log
Danapatti Arya Lazuardi
Tiara Novera Yona, SKM
Hermansyah, SE
Muhamad Reza, SH
Cindy Ratu Alya, S.Pd
Mia Ertya, S.Pd, Gr
Mita Almas Ghasani, S.Pd, Gr
Fakhrul Arifin, ST
Lidya Cornisya, AMKL
Taufic Adlyl
Dinda Nayla
Cucu Menantu
Astried Minang Nathalia, SE, MM
Rinaldi Ferdiansyah, S.Pd
Abdul Rojak, S.Pd
Metri Fiska Oktiana S.Kom
Bripka Fajri Dianto
- Pebby Mustakim, ST
Cicit
Azka Zaidan Athallah
Abidzar Zafran Nusantara
Alzam Ziyad Karami
Muhamad Reyhan Alfajri
Shanum Alesha Humaira
Rafardhan Array Pratama
Sashi Omira Nur Rifaya
Shanum Andumi Azkia
Nada Aishwa Ahmad
Keluarga
Nurul Yulanda Putri
Rizky Rahmadani Fitri
M Ragil Fathur Rahman
Ayu Oktavia
Windi Nurul Islamia
Mengenang Hj. Yunidar binti Su’in
Hj. Yunidar menunaikan ibadah Umroh Tahun 2013
bersama 2 Putri Hj. Enida Busri dan Erlinda Busri
Ibu ibu ibu. 3 kali disebut. Inilah pertanda bahwa siapapun anak manusia wajib berbakti kepada ibu kandung. Surga dibawah telapak kaki ibu. Keberkahan doa Ibu meliputi relung relung hidup dan kehidupan ananda tersayang.
Izinkan kami menulis sekilas Kenangan Ibunda Hj. Yunidar binti Su’in. Lahir di Solok Sumatera Barat 16 Juni Tahun 1934.
Suami Almarhumah : Pembantu Letnan Dua Polisi (Pelda). Busri Abdullah (37 Tahun) wafat tahun 1969 ketika bertugas sebagai Kepala Pos Polisi Tempino Jambi. Sebelumnya pernah tugas di Kompi Brimob Padang Sarai 5379 Sumbar, Tugas Operasi di Aceh, Tahun 1957 sebagai anggota Brimob Polwil Jambi .
Pembantu Letnan Dua Polisi Busri Abdullah
Meninggalkan 7 orang anak. Sulung berusia 11 Tahun bungsu 7 bulan. Seperti kebanyakan wanita Minangkabau bertekad tidak menikah lagi.
Sosok Anggota Warakawuri membesarkan mendidik anak sendirian masih kecil kecil. Menerima uang pensiun janda. Manambah biaya hidup keluarga dengan berjualan alat alat kebutuhan rumah tangga dan pakaian.
Berniaga keliling jalan kaki dari desa ke desa sekitar Tempino. Tetap mengutamakan pendidikan agama dan sekolah negeri anak anak tersayang.
Alhamdulillah berkah kasih sayang Allah SWT Hj Yunidar berniaga selama 45 Tahun. Inilah seorang single parent berhasil mengantarkan anak ke pendidikan Perguruan Tinggi dan ke taraf kehidupan layak mandiri. Ananda 2 Pamen Anggota Polri, 1 PNS Polri dan 3 putra wiraswasta. Serta seorang kemenakan yang ikut sejak naik kelas 3 SD yang kini menjadi PNS (Guru)
Rabu 19 Juni 2024 Pukul 23.30 wib Hj. Yunidar binti Su’in ( 90 th) wafat. Innalilahi wainna ilaihi rojiun. Almarhumah dimakamkan persis disebelah makam suami Busri Abdullah (wafat 55 tahun lalu) di TPU Bumi Layon Tempino.
Perjalanan hidup Almarhumah nenjadi saksi sejarah perjuangan penuh duka nestapa. Warisan harta serta semangat juang pantang menyerah telah diserah-terimakan kepada 6 Ananda, 16 cucu 9 cicit.
Almarhumah bersama 6 orang anak
Insha Allah wafat dalam keadaan husnul khatimah. Diantar anak cucu sanak keluarga serta warga Tempino Muaro Jambi dengan Isak tangis derai air mata. Kami ikhlas Selamat jalan ibunda terkasih kebanggaan keluarga. Inilah kisah nyata hidup dan kehidupan seorang Ibu nan patut dan layak dicontoh, teladan khusus nya bagi anak cucu.
Perjuangan hidup Ibunda Hj Yunidar serta banyak lagi kisah nyata kehidupan menyentuh kalbu. Bahwa kehidupan ini wajib didasari keimanan kuat, jujur, berikhtiar optimal dan berdoa kemudian berserah diri. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang sungguh dan sesungguhnya tidak akan menyia-nyiakan perjuangan anak manusia.yang Istiqomah beribadah.
Tempino, 25 Juni 2024 / Thamrin Dahlan
Cinta Sejati Amak dan Abak
Amak dilamar Abak tanpa melalui proses pacaran layaknya anak sekarang. Beberapa hari setelah menikah, amak sudah dibawa merantau ke Jambi dikarenakan suami bertugas sebagai anggota Brimob di Jambi. Amak sangat mencintai Abak karena beliau sosok suami yang penyayang , perhatian, bertanggung jawab,
Saat Hamil Anak Pertama
Abak tamatan sekolah madrasah, masuk pendidikan Polisi . Amak pernah bercerita beberapa hari sesudah melahirkan Amak idak boleh turun dari tempat tidur. Sebelum berangkat kerja sudah dimandiin, dipakaikan bengkung/stagen dan gurita, Semua kebutuhan makan didekatkan disamping
tempat tidur. Sampai akhir hayatnya Amak masih mengingat –ingat semua kenangan dan betapa besar kasih sayang Abak dan Amak tetap setia sendirian. Semoga Amak dan Abak dipertemukan Allah di surga Nya. Aamiin Ya Rabbal alamin
Mulai Berniaga
Sejak menikah, Amak menjadi ibu rumah tangga, mengurus keperluan anak dan suami tercinta Busri Abdullah. Amak sekolah hanya sampai kelas 5 SR/SD di Solok Sumbar. Tidak mempunyai ijazah SD tetapi “ sangat pintar/cerdas kalau terkait hitung-hitungan terutama uang.
Pernah saat kami dengan adik Linda bicara terkait urusan uang, kami bilang Amak pinter nian kalau soal urusan uang, beliau menjawab
“ kalau Amak idak pintar, kalian idak sekolah, dak hidup (atas izin Allah)” .
Bersama Cucu Cicit Idhul Fitri 2024
Tahun 1968 kami masih tinggal di komplek Pertamina Tempino. Beberapa bulan sebelum Abak wafat, suatu pagi tidak tampak lagi gambar dinding putri menari dari permadani yang terpajang didinding rumah (ini oleh-oleh Abak pulang tugas dari Aceh ).
” Mak Gambar dinding kito mano”
Eni bertanya pada Amak.
“Kito jual dulu untuk digunakan sebagai modal Amak jualan”
Dimulai jualan kredit dengan tetangga sesama penghuni Komplek Pertamina dan dilanjutkan ke sekitar Tempino. Allah Maha Berkehendak, menunjukkan jalannya, mempersiapkan Amak untuk merawat 7 anak yatim kelak saat ditinggal suami tercinta.
Dengan rezeki Allah limpahkan, bisa membangun rumah tempat tinggal sendiri. Rumah terbakar tahun 1978 dan dibangun kembali untuk tempat anak cucu cicit berkumpul. Alhamdulillah berkat usaha beliau, hasilnya dapat dinikmati anak cucu sekarang. Kami akan ingat pesan beliau,
“jangan bacakak adiak baradiak”
Janji Amak ke Abak sebelum Abak wafat
Bersama Ana Cucu Cicit
Amak sudah mulai berjualan ke kalangan beberapa bulan sebelum Abak wafat. Saat akan berangkat berjualan , beliau akan berpesan
“ Kalau Abak makan tungguin Eni, jangan makan yang berminyak, lauk Abak yang ini”.
Selalu itu pesan Amak karena Abak sudah mulai sakit kuning, hindari minyak, kelapa. Pernah Abak bilang ke Amak
“ Eni ni selalu nungguin makan, Abak coba ambil lauk yang digoreng, dilarangnya, nanti Eni bilangin Amak”
Amak pernah terucap ke Abak
“ kalau idak nurut, nyampang pergi, nanti anaknya yang bertujuh ini dibagi bagi ke kampung”
Terakhir Abak dirawat di RS Pertamina Bajubang 2 bulan. Saat sakit beliau tambah parah dan akan dirujuk ke Jakarta tetapi Amak menolak dikarenakan tidak ada yang akan menjaga anak-anak bila Amak harus menemani Abak ke Jakarta.
Akhirnya Abak dibawa pulang ke rumah komplek Pertamina Tempino. Hari kelima dirumah, Jumat siang 31 Januari tahun 1969 Abak wafat, meninggalkan 5 orang putra dan 2 orang putri . Amak berjanji sesaat sebelum Abak wafat akan merawat dan mendidik semua anaknya, tidak akan memisahkan mereka adik beradik. 5 Februari 1984 si bungsu Alfiyandi wafat, meninggalkan kami lebih dahulu saat naik kelas 3 SMP karena kecelakaan.
Almarhum Alfiyandi saat upacara di sekolah
Alhamdulillah Amak tetap kuat dalam menghadapi semua ujian yang datang. Sejak akhir tahun 2019 Amak hanya bisa tiduran di tempat tidur karena kondisi kesehatannya tetapi beliau tetap aktif berkomunikasi dengan anak cucu maupun cicit.
HP kecil kesayangan selalu siap ditangan, langsung angkat telpon
“ At lampu mati, minyak jenset jangan lupo, At pulsa amak diisi “.
Kalau ananda Jhon dari Jambi berhalangan datang beberapa hari langsung ditelpon, dibawainnyo Amak sarapan dari Jambi. Rindu sama si sulung di Bogor langsung ditelpon. Kadang dirumah sepi, Linda
ditelpon ngajak ngobrol. Kalau nelpon Eni idak mau lamo lamo karena pulsa amak cepat habis
Ingatan Amak masih sangat kuat. 2 minggu sebelum wafat beliau masih bercerita dan telpon dengan keluarga di Tanjung Pinang. Video Call dengan Uni Hj Azana Farida di Medan teman ketika menunaikan Ibadah Haji 2002. Uni An mengucap kan terima kasih ke Amak karena pada saat menunaikan ibadah haji kesehatan Uni An menurun, banyak dibantu Almarhumah.
Akhirnya beliau menutup mata menghadap Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa pada hari Rabu 19 Juni 2024 pukul 23.30 didampingi oleh seluruh putra putrinya serta diiringi doa anak cucu menantu.
Keluarga Besar Hj. Yunidar binti Su’in 2024
Diberikan kemudahan menunaikan Ibadah Haji Tahun 2002
Amak selalu menolak bila dianjurkan untuk daftar haji. Amak beralasan
“Tugas Amak belum selesai, masih banyak urusan.”
Saat Uwo Rosna dan Maetek Nasri berangkat haji Amak juga diajak serta tetapi beliau belum berkenan ikut.
Tahun 2002 (usia 68 tahun) saat dianjurkan berangkat haji, Amak setuju. Adinda Epiardi bersama putrinya Cindy Ratu Alya berusia 4 tahun (bersama nenek sejak berusia 3 bulan) ditinggal di Tempino.
Mendaftar haji di Jakarta. Sayang kuota haji di Jakarta sudah penuh. Atas saran dan budi baik Hj.Husna binti H. Dahlan (Uni dari H. Thamrin Dahlan ) disarankan berangkat dari Bogor bersama Uni Hj.Azana Farida ( istri uda Edwan) dan teman beliau Tante Hj. Fatimah SH. Akhirnya beliau melaksanakan ibadah haji November 2002
Dari cerita beliau, banyak dibantu oleh ketua regu “Pak Fandi “ anak muda yang baik hati dan soleh. Saat pulang beliau pernah terucap
“ kalau nanti Eni pergi Umroh Amak diajak karena ingin ke Baitullah lagi bersama anak anak. Akhirnya keinginan beliau terkabul, berangkat Umroh bersama putrinya Enida, Erlinda dan menantu Suyanto serta adik sepupu beliau Uni Hj. Nurhayati binti Zainuddin tahun 2013.
Umroh bersama keluarga tahun 2013
Alhamdulillah Cindy Ratu Alya binti Epiardi Busri (cucu kesayangan nenek kata kak Amel berseloroh) selesai kuliah dan wisuda akhir Desember tahun 2020. Diangkat jadi guru honorer mulai Januari tahun 2021. Alhamdulillah 2024 Cindy diangkat jadi Guru SMP Negeri 2 Tempino melalui jalur PPPK .
Lebaran Idul Fitri tahun 1445 Hijriyah/2024.
Melengkapi kegembiraan nenek diakhir hayatnya bisa melihat cucu tersayang menjadi guru disamping menyalurkan hobi dengan membuka Salon (CRAsalon Spa) disamping rumah Tempino. Semoga berkah , kami dapat menjaga apa yang diamanahkan beliau.Aamiin ya rabbal alamin
Jakarta, 15 Juli 2024 / Enida Busri
Epilog
Alhamdulillah Pengajian mendoakan Almarhumah dilaksanakan sampai nujuh (7) hari selama 7 hari, Kemudian pada tanggal 27 Juli 2024 Sabtu Bada Isya diselenggarakan Pengajian / Tahlil 40 hari di Tempino dan di Sebapo Jambi.
Kitab Yasin di cetak untuk 7 hari dan 40 hari. Kami bersengaja meniatkan dalam kitab Yasin Ibunda tercantum tulisan. 2 Tulisan Hj. Enida Busri dan H Thamrin Dahlan Rangkuman catatan sejarah mengenang Alhamrhumah diletakkan dibagian belakang Kitab Yasin. Kitab dihadiahkan untuk Masjid, Mushola, warga Tempino, sanak saudara, anak cucu cicit serta kerabat.
Isi tulisan berupa kenangan perjalanan hidup Almarhumah dari mulai menikah sampai wafat di usia 90 tahun. InshaAllah tulisan ini akan mengingatkan seluruh anak cucu dan cicit dan generasi Keluaraga Besar Busri Abdullah.
Kami bangga memiliki Datuk dan Nenek yang begitu besar jasanya membangun dan mendidik keluarga. Tulisan ini abdi adanya bersebab telah di posting di website kompasiana.com dan website Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan terbitlambukugratis.id.
Terima kasih disampaikan kepada seluruh warga Tempino Jambi dan sanak saudara yang telah mendoakan Almarhum Busri Abdulllah, Hj Yunidar Busri dan Almarhum Yandi. InshaAllah doa kita diijabah Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
BHP Jakarta, 31 Juli 2024
TD