Pertama disampaikan ucapan selamat kepada sobat Pengarang YPTD selesai mengatasi Tantangan Literasi. Menulis tanpa jeda selama 40 hari memasuki garis finis Senin 15 Agustus 2022.
Luar biasa semangat literasi, mengatur waktu posting dalam situasi kondisi kesibukan pekerjaan. Salute, ternyata motivasi mengatasi tantngan ini membuat kita semakin yakin bahwa NIAT adalah segalanya.
Kini saatnya sobat Pengarang YPTD mengumpulkan posting berjumlah 40 artikel. Anda sudah tahu bagaiman cara menata tulisan menjadi Buku. Cara mudah mengumpulkan tulisan nan terserak. Search di google.com memasukkan nama anda. Maka seketika muncul lah Pengarang YPTD.
Disana secara otomatis sobat dibawa ke website YPTD terbitkanbukugratis.id. Terhimpun seluruh tulisan sesuai tanggal berurutan dari posting pertama sampai posting ke 40.
Yes pindahlan 40 naskah itu ke word dengan ukuran standard YPTD
Bentuk Buku
- Ukuran : A5
- Huruf : Times News Roman
- Font : 12
- Spasi : 1.5
- Margin : 1.5/1/1/1
Tentukan Judul Buku. Setelah itu buat Daftar Isi, Kata Pengantar dan Sinopis. Ajukan permohonan ISBN ke Manajemen YPTD dengan menggunakan file Surat Permohonan ISBN .
YPTD akan mengajukan Surat Permohonan ISBN ke Perpusnas. Biasanya bila tidak ada kendala persetujuan ISBN paling lama 7 hari kerja.
Sementara itu jangan lupa meminta bantuan Bang Ajinatha atau Pak Suharto untuk mendesain cover buku.
Setelah ISBN disetujui, tahapan buku di layout, editing sampai masuk proses cetak.
Perihal biaya Insha Allah YPTD akan mencari sponsor agar dalam waktu singkat buku sudah terbit. Mohon alamat lengkap untuk pengiriman buku by Tiki.
Demikian tata cara menerbitkan KMAB
Terima kasih
- Salam Literasi
- BHP, 15 Agustus 2022
- YPTD
Terima kasih Ayahanda . Alhamdulillah Elok dah selesai One Day One Post di YPTD selama 40 hari. KMAB yang luar biasa . Insyaalah akan melakukan langkah selanjutnya sesuat intruksi dalam postingan Ayahanda yang ke 40. Senang dan bangga menjadi bagian YPTD bersama orang orang hebat yang suka berbagi . Semoga YPTD semakin sukses. Aamiin
Matur suwun Bapak Haji Thamrin Dahlan. Tanpa semangat Bapak untuk mengajak kami mengikuti tantangan maka tidak akan menciptakan kedisiplinan dalam menulis. Kemalasanlah yang kami terima tanpa tantangan. sekali lagi matur suwun Bapak dan semoga ada tantangan berikutnya.