Selamat malam. Kamis 17 Agustus 2023  tidak seperti biasa.   Awak menulis Bada Shalat maghrib bersebab seharian tadi sibuk.  Tepatnya menyibukkan diri dengan segala kegiatan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke  – 78.

Seperti anda, awak  tidak  ter undang ke Istana untuk hadir langsung mengikuti  Upacara Kenegaraan.  Tak perlu khawatir , tetap  bisa menyaksikan detik detik proklamasi.  Terima kasih Televisi.  Tak perlu menyiapkan pakaian adat untuk busana undangan di Istana.  Bisa berkain sarong sembari ngopi dan makan ubi, tanpa sikap sempurna, santai duduk diatas sofa. Kecuali Mengheningkan Cipta dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Baiklah.  Refleksi diri apa yang telah dilakukan secara pribadi pada saat 78 tahun Indonesia tidak terjajah. Sebagai warga negara berusia 1 tahun lebih muda dari Bapak Dahlan Iskan, awak paska purna aktif produktif menulis dan menerbitkan buku.

Itulah jawaban untuk Presiden Jhon F Kennedy ketika di tanya Apa yang telah engkau berikan untuk Negara”

Bukan riya namun fakta (cek google) di ulang tahun ke -3 Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan 19 Agustus 2023 telah menerbitkan 380 Judul Buku ber ISBN. Buku Pribadi di angka ke 52 Judul. Bangga ? Tidak berani di depan Abah, walaupun kami sesama Ibnu Dahlan.

Pekerjaan peradaban itu hanya 2. Pertama Penulis Kedua Pendidik. Kalaupun kaya raya, anak raja dan segala gelar keduniaan, ataupun dalam keadaan sederhana sebaiknya tercantum nama anda di cover buku. Jangan nanti nama hanya tertoreh di Batu Nisan. Maaf.

Makna hidup dan kehidupan itu seberapa besar manfaat kehadiran manusia di tengah lingkungan nya. Bagaimana cara mengetahui apakah seseorang warga di anggap (bermanfaat) pada lingkungan Keluarga, Tetangga, Rukun Warga, Komunitas dan segala macam komunitas termasuk disway.id ?

Jawaban ada di Rocky Gerung. Kata kunci nya : Timun Bungkuk

Baiklah.  Lihat sejenak domumentasi foto diatas.  Refleksi kemerdekaan versi Thamrin Dahlan sangat subjektif.  Tak mengapa mengkibarkan bendera sendiri dalam artian tetap berpatokan pada rekam jejak digital.  InshaAllah  dijamin tidak hoax.

Foto di Istana Negara 2017 ketika bersama 100 Penulis Kompasiana.com diundang makan siang Bapak Presiden Jokowi. Mendapat kesempatan stand up bersama 10 kompasianer.  Alhamdulillah bisa menghibur Pak Presiden nan tergelak tertawa ketika awak mengaku kader Partai Gerindra saingan Beliau di Pilpres 2014.

Alhamdulillah ke sekian Bapak Pressiden menyetujui saran awak. Saran sederhana memohon kiranya kompasianer di ajak   ikut meliput kegiatan Beliau. Bang Isjet dan Gapey Sandi  ikut Pesawat Terbang RI – 1 ke NTT. Bisa jadi inilah nilai manfaat melawan sindiran timun bungkuk.

Mengabadikan kegiatan pengalaman melaksanakan tugas sebagai Anggota Polri dalam bentuk buku.  Buku Polisi Juga Manusia versi Thamrin Dahlan merupakan ungkapan terima kasih ke Polri. Mendapat kesempatan mengabdi selama 30 tahun di Bidang Kesehatan. Terakhir tugas di Badan Narkotika Nasional.

Buku Tjerito Boedak Tempino merupakan kisah perjalanan Keluarga Besar Haji Dahlan bin Affan dan Ibunda Hj Kamsiah Binti Sutan Mahmud mendidik 7 putra putri. Disamping itu ada tanggung jawab moral untuk mensyiarkan tanah kelahiran Desa Tempino 27 Km dari Kota Jambi.  Wonderfull Tempino

Buku Magnet Baitullah dokumentasi pengalaman ketika   menjadi Khadilmullah Masjid Jami An Nur Asrama Komseko posisi samping Polsek Ciracas Jakarta Timur. 3 Inti memakmurkan Masjid :  Ada Imam Rawatib tetap menetap, Banyak Tausyah dengan Ustazd beragam dan Masjid suci , bersih rapi, aman dan nyaman., Motto Shalat Fardhu Seramai Shalat Jum’at.

Buku BHP Indah dan Asri reportase sebagai warga  mukim di Perumahan Bumi Harapan Permai Kelurahan Dukuh RW 06 Keramat jati Jakarta Timur. Mensyiarkan kegiatan RW dan Kelurahan serta Kecamatan sampai Walikota terkait upaya menciptakan kawasan asri, rapi dan aman nyaman untuk menjadi tempat tinggal

Mudah mudahan buku buku itu dan buku buku lainnya menjadi saksi peran serta dalam hidup dan kehidupan. Inilah sumbangan seorang warga melalui Literasi untuk NKRI. Semoga bermanfaat.  Aamiin.

  • Merdeka
  • BHP, 17 Agustus 2023
  • YPTD

 

 

Tinggalkan Balasan

2 komentar

  1. Merefleksi diri dalam mengisi kemerdekaan sangat penting terutama demi kemajuan Indonesia salah satu contoh ya Pak Haji meski sudah purna tetap masih berkarya. Sekecil apapun karya kita tetap bangga karena masih bisa mengisi kemerdekaan melalui tulisan kecil. Salam Literasi.