Orang hebat ada dimana mana. Bukan saja di istana ada orang hebat di astina juga ada. Sosok manusia diberi gelar hebat bersebab ada kelebihan baik dilihat dari 3 variabel yaitu Atittude (perilaku), Skill (ketrampilan) maupun dari (Science) ilmu pengetahuan. Tiga variabel itu sebenarnya merupakan keterpaduan solid menjadi kosa kata profesional.
Sejatinya orang hebat berskala dan berderajat dari tingkat keluarga sampai ke tingkat nasional bahkan internasional. Penghargaan Hebat kepada seseorang terkadang tercampur dari subjektivitas dan azas kesukaan diselimuti sedikit kepentingan. Apakah seorng hebats bisa juga di kategorikan sebagai seorang profesional maka jawaban bisa ya bisa juga tidak.
Ketika perilaku elok tidak melekat pada diri orang yang terlanjur mendapat sebutan orang hebats maka pertanyaanya adalah apakah kehebatan itu berskala universal (bisa diterima orang banyak) . Jadi hebat disatu komunitas belum pula bisa diterima oleh komunitas lain, kecuali seseorang itu profesionalisme dalam satu bidang.
Contoh dari sejarah dunia pewayangan. Pandita Dorna di bilang hebat bahkan sangat di hormati oleh Pendawa Lima dan Kaum Korawa. Padahal Guru pelatih memanah Arjuna dan Karna terkenal sebagai sosok pandita penghasut nyaris seperti belut. Jadi dapatlah disimpulkan sementara subjektivitas mengangkat sesorang menjadi orang hebats agak rancu juga.
Hebat disana belum tentu hebat disini. Boss besar Mafia tentu di beri gelar hebat oleh mafioso demikian juga dengan gangster tingkat dunia menjadi orang terhebat di komunitas mereka. Entahlah apakah ada istilah lain untuk kosa kata Hebat di dunia hitam. Awak tak begitu paham.
Namun fakta bicara seseorang menjadi hebat dunia hitam selalu saja orang istimewa, dihormati, di agung agungkan dan lucunya mereka ini rata rata dermawan. Oleh karena itu hebats pakai tambahan huruf s awak pakai untuk memberikan sebutan bagi orang super hebat di dunia now.
Point yang ingin awak sampaikan disini adalah istilah hebats dengan kata kutip terkadang muncul juga ke permukaan. Sang tokoh muncul ketika seorang itu bercirikan tubuh sangat licin ibarat belut sehingga selalu lolos dari tangkapan (sesuatu). Sesuatu bukan versi Syahrini tetapi sesuatu versi belut. Belut hanya bisa hidup dilumpur, air kotor becek . Inilah tempat hidup (habitat) paling nyaman untuk orang hebats tersebut beserta dengan pengagum dan pendukung.
Orang Hebats zaman now adalah sosok seorang intelektual yang mampu bernafas dalam lumpur.
Bhp 231020
Salamsalaman
Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan