Menulislah Hari Ini Maka Torehan Anda Itu Akan Menjadi Catatan Sejarah Kelak di Kemudian Hari

Menulislah Hari Ini Maka Torehan Anda Itu Akan Menjadi Catatan Sejarah di kemudian hari

Catatan Thamrin Dahlan

Hakekat menorehkan tinta dikertas atau menekan tuts keyboard adalah kegiatan merekam catatan hari ini. Menulis hari ini laiknya mengukir catatan sejarah. Tulisan akan bernilai sejarah setelah melewati dimensi waktu. Ukuran waktu tidaklah perlu menunggu ber abad abad untuk menjadi sejarah. Dalam waktu sedetikpun tulisan anda akan menjadi rekam jejak digital.  Pada gilirannya menjadi catatan sejarah.

Perhatikan kenapa seseorang getol sekali menulis buku harian. Buku harian adalah catatan pribadi merekam suasana hati. Peristiwa penting dan kondisi keuangan serta lain lain peristiwa tercatat di buku harian. Kenmapa cattan harian itu wajib diabadikan dalam tulisan ?

Manusia  menyadari bahwa   kemampuan daya ingat merekam peristiwa perjalanan hidup manusia sangat terbatas.  Oleh karena itulah diperlukan suatu catatan yang mampu merekam peristiwa demi peristiwa dalam bentuk tulisan.   Tulislah setiap peristiwa yang menghampiri anda sebelum terlewat begitu saja bahkan terlupakan.

Buku harian tentulah tidak di publish untuk umum, namun dia merupakan catatan pribadi Era sekarang buku harian itu bisa di simpan di bloq pribadi. Hanya orang orang tertentu yang boleh membacanya. Betapa senangnya ketika akan tutup tahun membaca kembali buku catatan tersebut, terbayang kembali lintasan peristiwa hari demi hari, baik cerita gembira maupun kisah duka nestapa.

Menulis di bloq keroyokan seperti website Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) terbitkanbukugratis.id setiap hari kenapa tidak. Banyak peristiwa yang perlu dicatat baik berupa reportase ataupun opini.  Ketika suasana hati sedang sendu terciptalah puisi.

Sudah berapa banyak anda menulis, cobalah sesekali melongok tulisan bulan lalu, atau tahun lalu, anda akan terkesima bahwa tulisan itu telah menjadi sejarah. Bayangkan reportase tentang reuni, menghadiri suatu seminar ataupun kunjungan ke suatu tempat telah terekam abadi di dunia maya.

Belum lagi ketika anda menulis puisi, bacalah sekali lagi, anda akan terheran heran atas kemampuan menciptakan puisi tersebut, betapa indahnya…… Jadi kenapa tidak menorehkan cacatan harian di media keroyokan YPTD setiap saat karena catatan itu akan menjadi sejarah abadi selamanya. Tulisan tulisan itu akan di baca oleh siapapun baik anak keturunan ataupun orang orang yang terkait dengan topik tulisan anda.

Sebagai bukti rekaman sejarah, cobalah cari nama anda di google search. Lihatlah betapa banyak nama anda disana disertai dengan hasil tulisan anda. Bukankan sejarah itu ditulis setiap hari dan catatan itu akan semakin banyak sebagai bukti abadi atau alibi kehadiran seorang anak manusia di bumi.

Dokumen foto yang menyertai tulisan ini adalah kenangan ketika masih bekerja di BNN. Kunjungan kerja ke Beijing dan Malaysia. Sayang pada waktu itu awak belum ada Penerbit YPTD. Jadi nan tertinggal hanyalah dokumentasi foto. Insha Allah dokumentase foto tersebut dan foto foto ketika berkunjung ke Eropa, Australia dan negeri lain akan dilengkapi dengan narasi sebatas daya ingat yang masih tertampung di memory permanent.

Itulah sebabnya sejak YPTD berdiri tahun 2020 dan kemudian aktif menerbtikan buku tahun 202 awak selalu mengabadikan kegiatan pribadi atau komunitas di media sosial ini. Tidak lain tidak bukan maksudnya untuk mendokumentasikan catatan hari ini nan kelak akan menjadi catatan sejarah di hari esok.

Apabila anda mewujudkan kumpulan tulisan itu menjadi sebuah buku, maka sempurnalah karya anda itu menjadi sejarah. Buku tidak mesti di jual, tetapi menjadi koleksi pribadi akan lebih terasa nikmatnya. Cetaklah beberapa edisi, berikan kepada kerabat sebagai hadiah. Buku adalah mahlota penulis.

Keabadian diri anda kan tertinggal di buku tersebut, apalagi bila buku tersebut mempunyai nilai manfaat bagi sesama. dan satu lagi sesungguhnya buku itu panjang usianya dari sang penulis, dia abadi adanya. Percayalah,………

Salam literasi

BHP, 11 Oktober 2022

YPTD

Tinggalkan Balasan

5 komentar

  1. Menulis sebagai cara untuk mengekspresikan emosi diri yang tidak bisa dikemukakan lewat tindakan ataupun lisan sehingga bisa dikeluarkan lewat tulisan.. Menulis juga dalam rangka memelihara kesehatan jiwa dan raga