Bagaimana perasaan ini tidak terharu ketika hadir di kampus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Terbayang kembali ingatan 30 tahun lalu. 2 tahun awak kuliah disini ternyata waktu begitu cepat berlalu. Masih terkenang kenang kampus masih sepi. Bus kuning masih satu dua mengantar mahasiswa. Lingkungan masih rimbun pepohonan, sangat lengang memang.
Sebenarnya ada beberapa kali awak singgah di lingkungan Kampus UI Depok. Pertama ketika mengantarkan 2 Putra dan 1 Putri Wisuda di Gedung Balairung. Pernah pula bersama Dr. Benny Mamoto menyampaikan Penyuluhan Narkoba untuk Mahasiswa FKM ketika kami bertugas di BNN.
Selanjutnya dalam beberapa kegiatan Iluni Paska Sarjana ikut hadir dalam pameran buku.
Kini semua berubah seiring semakin banyak manusia di muka bumi. Universitas Indonesia menggeliat. Gedung perkuliahan semakin banyak bahkan sudah ada Rumah Sakit disini. Perpustakaan nan megah melengkapi Kampus UI Depok demikian pula dengan fasilitas pengajaran lainnya. UI adalah kebanggaan almamater. Alumni tersebar di nusantara dan manca negara.
UI memang memiliki nama besar. Satu satunya Perguruan Tinggi di tanah air menyandang kosa kata Indonesia. Lokasi kampus Depok pada tahun 1980 an dianggap dipinggir kota dalam artian jauh disana kini seakan sudah berada di tengah Ibukota.
Pertumbuhan pendudukan diikuti perkembangan perluasan kota tidak bisa dibendung sementara fasilitas transportasi kewilayah ini tersedia cukup banyak dan mudah.
Ketika tiba di lobby Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat terlihat satu spanduk. Pesan moral dari seorang Dekan FKM UI Bapak Dr. Kemal N Siregar.
Pesan untuk pejuang muda kesehatan masyarakat.
:Jadilah seorang yang profesional dalam kesehatan masyarakat yang bukan hanya mengabdikan diri tetapi lebih dari pada itu betul betul membela masyarakat dan berjuang agar masyarakat mempunyai akses ke upaya kesehatan masyarakat yang bermutu”
Lulusan FKM UI lebih banyak bekerja di jajaran Kementerian Kesehatan. Prioritas kesehatan masyarakat terfokus pada upaya promotif dan preventif. Itulah sebabnya rekan rekan alumni FKM jarang ada yang bekerja di Rumah Sakit. Alumni mengabdi di Dinas Kesehatan dan Bidang Penelitian serta Pendidikan. Beberapa Alumni bekerja di TNI dan Polri serta Instansi bukan kesehatan seperti BNN.
Kehadiran di kampus bersama sobat seangkatan Mas Mursiatno Jum’at 23 Agustus 2019 dalam rangka survey. Survey lapangan dipaksakan sehubungan Alumni FKM UI 1988-1990 akan melaksanakan Reuni. Kuatir saja lokasi tempat kuliah 30 tahun lalu berpindah. Maklum perubahan yang sangat pesat bisa jadi apabila tidak di survey kuatir para alumni kesasar entah kemana atau kehilangan jejak.
Laporan survey sebenarnya fokus pada tempat kumpul kumpul. Pastinya ada makanan dan minuman ketika kangen kangenan. Nah Mas Mursi tampaknya lebih memilih kantin di Gedung B. Alasan logis setelah mencoba tongseng yang rasanya maknyus tenan. Selain itu kantin ini bersih , terbuka ditengah angin sepoi sepoi dibanding kantin satu lagi walaupun ber AC namun penuh sesak mahasiswa.
Jadi inilah reuni perdana setelah hampir 30 tahun terpisah. Terpisah mengikuti takdir masing masing setelah di wisuda menyandang gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).
Anehnya selama masih berkarier di pemerintahan tidak sedikitpun ada niat ingin reunian. Inilah pertanyaan yang sulit di jawab, apakah karena kesibukan masing masing. entahlah.
Wajar saja setelah purna bhakti, teman teman mencari kesibukan. Selain menjadi MC (momong cucu) atau menjadi pengacara (pensiunan banyak acara) ada beberapa teman tetap menyibukan diri menjadi dosen atau konsultan.
Paling tidak ikut membina Posyandu dan Posyandu Lansia disekitar kediaman. Nah sekarang baru terpikir mencari kawan kawan lama, apalagi kalau tidak temu kangen bernuansa reuni.
Kami adalah produk program kuliah 4 semester bersebab berasal dari pendidikan sarjana muda. Itulah sebabnya rekan rekan merasa bangga ketika seorang dosen senior memberi julukan kami mahasiswa bermutu.
Betapa tidak alumni dari Akademi Perawat, Akademi Penata Lingkungan dan Akademi Gizi rata berusia diatas 35 tahun. Jadi tidak salah bermutu di terjemahkan bebas menjadi bermuka tua.
Untunglah hampir semua mahasiswa senior mendapat beasiswa. Jadi terobat jugalah rasa kecewa mengingat cukup lama menunggu setelah lulus pendidikan akademi.
Terima kasih kepada Pemerintah sehingga kami gelar sarjana strata S1. Dapat dibayangkan kalau tidak dapat bantuan uang kuliah dan biaya penyusunan skripsi serta biaya hidup dari Pemerintah tentu nasib berkata lain.
Pada masa itu belum ada Program S 1 dari SMA, itulah sebabnya kampus terasa lengang karena hanya diisi oleh mahasiswa berstatus Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta dan Anggota Polisi. Demikian pula Program S 2 apalagi S 3 masih dalam wacana ditahun 1990 an. Jumlah mahasiswa hanya 50 orang terbagi dalam peminatan biostatistik & keluarga berencana. epidemiologi, gizi, kesehatan lingkungan, dan perilaku & pendidikan.
Kembali ke masalah temu kangen. Diawali mengumpulkan nan terserak berkat budi baik Whats App maka kini sudah terdaftar 29 alumni. Temu kangen menjadi program perdana diawali kewajiban kirim foto terakhir.
Tidak lain tidak bukan foto terakhir itu akan dibandingkan dengan foto jadul. Selain itu agar pada saat ketemu nanti di reuni tidak terkaget kaget soal wajah dan postur tubuh.
InshaAllah Temu Kangen akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 14 September 2019 Pukul 10.00 – 13.00 wib di kampus FKM UI Depok.
Guna menambah semangat reuni awak dan Mas Karikatur alias Mursiatno menguatkan alibi ketika sempat berfoto dengan Dr. Sabarina Dosen Statistik yang kini menjabat Wakil Dekan 1.
Setelah menunaikan shalat Jum’at di Masjid UI awak berjabat tangan dengan Mas Mursi. Sebelum berpisah di Pondok Cina kami tertawa terbahak pasalnya jadi ingat makan diwarung yang membebaskan mahasiswa makan sepuasnya (nasi plus sambel)
Kewajiban sudah ditunaikan kini saatnya kirim laporan survey via WA dilengkapi foto kampus dan segala kelengkapannya..
Pondok Cina. 23 Agustus 2019
Salamsalaman
Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan
YPTD