thamrindahlan
Selamat Sabtu Pagi Abah, Pak Mario dan sobat Perusuh nan elok hati.
Pelatih sayang sama petinju nya pasti segera “lempar handuk” Ini petanda anak asuh sang petinju sedang dalam keadaan nyaris KO.
Dari pada dari pada mendapat musibah binasa lebih baik mengalah dulu. Mengalah untuk kali ini InshaAllah di pertandingan tinju berikutnya bisa revance, Itulah makna lempar handuk di dunia olahraga terutama tinju.
Abah menggunaklan istilah lempar handuk di dunia politik. Sah sah saja bersebab makna sama : menyerah kalah. Menyerah tak mampu lagi bergulat dengan persoalan pelik bersebab kehabisan peluru.
Tentu saja Donald Trump harus menerima kenyataan pahit. Pembela (pengacara) sudah ko:it, mau apalagi. Jalan keluar ada dua . Pertama tetap bertahan mencari pengacara baru atau ya sudahlah the end.
Tetapi DT bukan sembarang petarung pecundang, Beliau pasti tidak mau menyerah sampai titik darah penghabisan.
Oh ya tadi malam asyiek juga nonton debat Cawapres. Sobat perusuh tentu punya kesan tersendiri perihal gestur Gibran, Cak Imin dan Pak Mahfud.
Kesan awak podium di arena panggung ternyata berfungsi untuk menaruh catatan. Kata teman : catatan sejenis “kepekan” ketika ujian.
Benarkah ? Apakah tidak lebih baik tanpa podium sehingga debat lebih orisinil, Asli kemampuan intelektual. GRR.
- lelah berjalan kaki baiknya anda duduk /
- Istirahat sejenak tarik napas agar leluasa /
- Apa arti sebenar istilah lempar handuk /
- Menyerah kalah dari pada binasa /
Salamsalaman
TD