Sehimpun Darik Perjalananku

Puisi, Terbaru18 Dilihat

Ungkapan Jiwa Masa lalu

Oleh : Ambu Guru

Aku tak bisa pahami

Lomba, mengukur prestasi guru

Haruskah diperlihatkan seperti itu?

Hanya  dengan lembaran kertas?

Sementara, Kulakukan tugasku

Demi janji bakti

Cerdaskan anak negeri

Bukan prestasi

Bukan prestise

Citaku.

Lomba?

Demi apa?

menuju apa?

Aku tak tertarik!

Di sini saja

Mendidik sepenuh jiwa

Tak apa tiada penghargaan

Tak apa tanpa gelar juara

Tak apa tanpa piala

Aku ada untuk mereka.

Cipanas,  20 Desember 2020

 

Nasib Guru Honorer

Oleh: Ambu Guru

Tiga belas tahun berbakti

Ia tunaikan janji suci

Abdikan diri segenap hati

Cerdaskan mereka anak negeri

Secercah harap datanglah

Perjuangan mereka hargailah

Kini saatnya sudah

Jangan abaikan

Jangan padamkan

Harapannya.

Semestinya

Kau bayar

Kau hargai

Pengorbanan sejati mereka

Guru daerah terpencil

Tanpa status pasti

Hanya berbayar uang sabun

Hanya terhibur pengharapan semu

Namun mereka tetap berbakti

Hanya harapan, mereka gantungkan

Cipanas, 21 Desember 2020

Di Sebuah Perjalanan

Oleh : Ambu Guru

Dua puluh enam tahun

Terbingkai kisah dalam kenangan

Mengabdikan diri mengukir wiyata

Berlalu sudah kautinggalkan jua

Saatnya diriku mandiri

Menjemput sebuah   harapan

Di balik belantara

Menggapai mimpi

Anak negeri

Prihatin.

Sungguh

Iba menyayat

Kenyataan bersahaja

Mereka anak negeri

Miliki haknya juga

Menggapai masa depan

Namun sekolah  nan miskin

Tanpa guru, tanpa prasarana

Bagaimana mereka gantungkan harapan?

Diamanakah keadilan bertengger adanya?

Cipanas, 31 Desember 2021

 

Senja
Oleh: Aambu Guru

Kemilau jingga di cakrawala
Semburat indah meronakan senja
Sang bagaskara kan tenggelam
Andam di balik ancala.

Pendar di ufuk barat
Memancar aura jelita
Menggugah rasa, takjub

Seruan membahana
Bersahut, menyeru

Syahdu.

Saatnya hai insan buana
Gelarkan sajadah ikhlaskan niatmu
Dirikan shalat leraikan amarah
Bersimpuh, bersujud nan khusyu

Derukan tasbih tahmidmu
Untaikan doa istigfarmu
Biarkan menembus nabastala

Yaa Rohman
Yaa Rahim

Robbigfirlii.

Cipanas, 3 Januari 2021

 Sumringah

Oleh : Ambu Guru

Lama sudah tak bersua

Setelah Dua tahun berlalu

Ternyata kini kau nyaman

Bagai kelas KA executive

Pendemi membawa berkah

Penumpang tak berjejalan

Semua senang sumringah

Pasca pandemi

Akankah begini

KRL?

Parung Panjang 19 Januari 2021

Terhimpit
Oleh: Ambu Guru

Tengah malam kala itu
Dua tahun yang lalu
Terhenyak sungguh lihat pemandangan
Berjejalan, namun tak berdaya.

Tak naik, ketinggalan
Sementara waktu melaju
Aku harus pulang.

Ya Ampun
Terhimpit terseret

Pengap!

Fenomena KRL Jakarta-Bogor
Pencari nafkah rela berjejalan
Setelah seharian banting tulang
Pulang pun penuh perjuagan

Kehidupan urban Jakarta
Dari berbagai penjuru
Menyerbu datang pergi

Akupun terdekap
Tak berdaya
Pasrah.
Jakarta, 19 Januari 2021

Sunset

Oleh: Ambu Guru

Terpukau

Dalam kesenduan

Terekam keindahan

Jauh pun kudatang

Menyaksikan aura indahmu

Menjelang kau tenggelam

Terpajang di ufuk barat

Lukisan-Nya nan terbentang megah

Semburat Jingga meronai cakrawala

Di batas lingkar buana.

Riak-riak keemasan mengalun mendekat

Susul-menyusul berkejaran menuju tepi

Seakan riang- gembira bersuka cita

Bermandikan temaram pendar bagaskara

Indahnya memukau jiwa

Nandyanya membius sukma

Mengantar mentari tenggelam

Takjubku terpanjatkan

Ya Khaliq

 

Subhaanallah.

Anyer, 27 Januari 2021

 

Buka Hati

Oleh: AMbu Guru

 Ego

Semua milikinya

Tak kecuali

Hak kita berpendapat

Hak kita berpendirian

Hak kita berbicara

Menurut  pikiranku aku benar

Menurut pikiranmu engkau benar

Menurut pikirannya ia benar

Lalu siapa yang salah?

Aku mengajak mari berdamai

Janganlah ego membawa sesat

Mari terima masukan berharga

Tak guna kita bersikeras

Mari saling menyadari

Mungkin aku salah

Mungkin kamu salah

Berlapang dada

Perbaiki diri

 

Berdamailah.

Cipanas, 11 Pebruari 2021

24th Day’s challenge

Tinggalkan Balasan