Air Mata Senja
Tung Widut
Senja temaram menuju malam
Burung-burung terburu pulang ke sarang
Dengan cepat mengepakkan sayap
Berlomba dengan gelap yang semakin pekat
Dari gawai tertulis tentang sebuah nama
Tulisan panjang menyampaikan berita duka
Gempar seantero grup yang membacanya
Bagai kilat datang tanpa tanda
Kau yang kemarin ada dengan senyum ceria
Memberi semangat pada lomba Agustusan
Tak ada syarat raut muka duka
Tak banyak bicara berbaur dengan gembira
Kenangan terakhir yang tak disangka
Terpatri pada benak semua