Inilah cara saya menjaga konsistenSi dalam menulis

Terbaru204 Dilihat

Menjaga Konsistensi Dalam Menulis.

Seorang peserta yang ikut dalam acara ngobrol santai bareng Omjay, bertanya kepada Mas Ahmad Fuadi. Beliau menuliskannya di menu chat zoom. Namun karena jaringan internet kurang bersahabat, tak semua pertanyaan bisa terjawab dengan baik.

Semalam di hari Sabtu malam minggu, setelah sholat Isya, kami mengadakan acara ngobrol santai bareng Omjay dengan pembicara tamu yaitu Mas Ahmad Fuadi. Beliau penulis novel terkenal dengan bukunya negeri 5 menara.

Saya selalu mengadakan acara ini rutin setiap hari Sabtu Malam Minggu. Adapun narasumber atau pembicara saya sendiri atau orang lain yang saya undang. Dengan begitu, konten acara akan selalu baru dan menarik. Sebab tema yang diusung selalu kekinian dan menjawab permasalahan yang ada di negara Republik Indonesia.

Ternyata membuat buku novel itu tidak sekali jadi. Bahkan perlu waktu tahunan. Anda membutuhkan konsistensi dalam menulis.

Dalam menjaga konsistensi dalam menulis ini tidak mudah. Saya menjaganya dengan cara menulis setiap hari. Bedanya, saya menuliskannya setiap hari dan menjelma menjadi buku dengan judul catatan harian seorang guru blogger.

Untuk menjaga konsistensi menulis dalam waktu yang cukup lama, ada caranya. Saya menjadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan. Sama halnya seperti makan dan minum.

Saya akan merasa haus dan lapar bila tak membaca dan menulis setiap hari. Oleh karena itu, saya membiasakan diri untuk banyak membaca tulisan orang lain dulu. Baru setelah itu saya menulis dengan tulisan saya sendiri.

Terkadang saya pergi dari rumah untuk mendapatkan ide dalam menulis. Saat kita jalan-jalan akan banyak ide tulisan mengalir deras. Jadi yang namanya ide dalam menulis itu harus kita ciptakan sendiri dan tak perlu menunggu ide itu datang.

Tuliskan saja apa yang ada di kepala. Tinggalkan jejak jemari anda di blog. Saya memilih kompasiana untuk menulis setiap hari. Sebab kompasiana semakin banyak pembacanya. Mudah cara menggunakannya.

Biasanya saya memulai menulis dengan 3 alinea. Saya mulai menulis dengan menyapa pembaca di alinea pertama. Setelah itu barulah saya menuliskan cerita atau berita.

Mengalir saja. Tak perlu pusing dengan aturan pedoman ejaan. Tuliskan saja dan ide pasti akan datang. Lalu saya menutupnya dengan kalimat perpisahan. Terkadang saya langsung menutupnya dengan kalimat yang membuat penasaran pembaca.

Menjaga konsitensi dalam menulis itu mudah. Kalau kita mampu mengalahkan kemalasan diri. Bila menulis sudah menjadi sebuah kebutuhan, maka bapak dan ibu pasti akan menulis setiap hari.

Persoalannya adalah apakah kita mampu membaca setiap hari? Kalau itu sudah dilakukan, pasti bapak ibu akan bisa menulis setiap hari.

Ibarat sebuah teko yang selalu diisi airnya. Teko bisa berisi teh atau kopi kalau diisi airnya. Kalau tak pernah diisi, maka teko akan kosong airnya. Dari teko inilah akan mengalir beberapa gelas air teh atau kopi yang dibuat. Kita bisa menikmati teh hangat atau kopi yang enak.

Begitu juga dengan menulis. Kalau kita ingin bisa menulis setiap hari, maka otak kita harus diisi dengan banyak bacaan. Saya berlangganan kompas.id supaya tidak ketinggalan informasi dan membeli buku baru setiap bulan.

Murid saya ketika SMP, Baim Wong yang kini menjadi artis dan youtuber terkenal Indonesia, bisa membuat konten yang menarik dan enak di tonton setiap hari karena belajar dengan pembuat konten lainnya. Katanya, ilham atau idenya muncul setelah menonton video di tiktok.

Saya juga begitu. Sebagai konten kreator dalam bidang kepenulisan, saya harus banyak membaca tulisan orang lain. Semakin banyak saya membaca, maka akan semakin banyak pula saya menulis. Hal yang terpenting, menulislah dari hati agar bertemu dengan hati pembaca.

Mantra ajaib yang ada dalam buku Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi selalu saya praktikkan setiap hari. Dengan begitu konsistensi dalam menulis saya selalu terjaga. Saya menulis dari apa yang dikuasai dan disukai.

Saya juga menciptakan beberapa kegiatan di Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Kegiatan yang sedang berjalan saat ini adalah kegiatan belajar menulis dan belajar bicara atau Public Speaking.

Dari dua kegiatan ini, saya bisa menjaga konsistensi dalam menulis. Sebab saya harus menuliskan informasinya dan mengajak peserta membuat resumenya.

Alhamdulillah kegiatan belajar menulis sudah berjalan dengan baik dan sudah sampai gelombang ke-17. Kami mengadakannya setiap hari Senen, Rabu, dan Jumat. Pukul 19.00 sampai 21.00 wib melalui aplikasi WA. Kami memilih aplikasi WA karena aplikasi ini mudah dan murah. Tidak makan kuota dan digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia.

Kegiatan guru belajar bicara saya adakan setiap hari Selasa dan Kamis. Pukul 19.00-21.00 WIB. Aplikasi yang kami gunakan dengan memakai aplikasi virtual Zoom. Kami sudah ujicoba, aplikasi virtual Zoom sangat mudah digunakan oleh siapa saja di seluruh dunia. Jadilah kegiatan belajar bicara atau public Speaking kami adakan menggunakan aplikasi virtual ini.

Begitulah sedikit kisah bagaimana cara saya menjaga konsistensi dalam menulis setiap hari selama puluhan tahun. Tak terasa sudah banyak sekali tulisan di kompasiana. Semoga tidak dihapus oleh admin baru kompasiana, karena saya menuliskannya lebih banyak di kompasiana daripada di blog pribadi. Untuk hal ini, saya akan tuliskan sebab-sebabnya di lain waktu.

Tak terasa sudah lebih dari 700 kata saya tuliskan. Lain waktu akan saya sambung lagi. Semoga bermanfaat untuk pembaca.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Tinggalkan Balasan