Puasa Ramadhan hari kesembilan
Barusan mang Ujang tukang sekoteng langganan lewat depan rumah. Kami hanya saling menyapa saja. Saya tak membeli sekoteng seperti biasanya. Saya sedang mengurangi makanan dan minuman manis. Makan kolak juga tidak saya makan.
Puasa Ramadhan hari kesembilan ini membuat saya merasakan haus dan lapar. Inilah yang dirasakan oleh si miskin. Hari ini benar benar saya rasakan. Derita si miskin yang kelaparan.
Saat berbuka saya juga tak ingin buru buru makan. Istri memberikan saya segelas air putih hangat. Enak sekali mengalir ke tenggorokan yang sedang terserang batuk ini.
Seharian ini banyak kesibukan yang saya lakukan di hari Kartini. Pagi pagi sudah memeriksa tugas anak anak di blog mereka. Kemudian mengajar 4 kelas seperti biasa. Kami menggunakan aplikasi zoom. Rasanya kangen ingin bertemu mereka secara langsung.
Usai mengajar saya sempatkan ke bank BNI dekat rumah. Istri meminta saya untuk segera mengaktifkan kembali mobile banking. Biar gampang kalau transfer ke sana kemari. Jadi tidak perlu lagi ke ATM yang jauh dari rumah.
Satpam bank BNI meminta saya untuk balik kembali besok. Masih banyak nasabah yang harus dilayani. Waktunya tidak cukup kalau saya menunggu. Sebab jadwal kerja mereka hanya sampai pukul 13.00 wib.
Dengan terpaksa saya kembali ke rumah. Kemudian saya mampir ke Alfamidi untuk menarik uang di ATM. Istri minta tambahan uang belanja yang sudah habis.
Ramadhan tahun ini kami lebih banyak di rumah saja. Istri minta didampingi membaca Al Qur’an. Bacaannya masih ada sedikit yang salah. Saya betulkan bacaannya.
Saya membuka email dan banyak kawan kawan guru belum sempat dibuatkan kata pengantar bukunya. Sementara itu saya harus membuat artikel untuk puslitjak Kemdikbud. Mereka meminta saya untuk berbagi pengalaman mengajar coding.
Untunglah saya sudah terbiasa menulis. Artikel sudah saya kirimkan dan besok Kamis pagi tinggal presentasi saja. Tinggal mikir bagaimana caranya agar tugas mengajar tidak ditinggalkan. Semoga bisa pakai 2 laptop. Satu untuk mengajar dan satunya lagi untuk acara Kemdikbud. Semuanya harus dijalani agar bisa berjalan dengan baik.
Siang tadi pak Thamrin memberi materi di hari Kartini. Bagus juga materinya. Buku adalah mahkota terindah seorang penulis. Pak haji Thamrin telah membantu ratusan guru yang ingin menerbitkan bukunya gratis. Semua buku ber ISBN dan bisa digunakan untuk menambah point’ kenaikan pangkat guru.
Sore hari saya membantu satpam memperbaiki lampu jalan yang mati. Saya juga membeli lampu untuk teras di depan rumah yang mati. Keponakan saya Alda saya minta naik ke kursi. Lampu baru sudah terpasang lagi.
Habis pasang lampu saya menyiram tanaman. Sudah banyak pohon di pot yang kekeringan. Hujan belum turun lagi. Segar rasanya melihat pohon tumbuh dan mulai berbuah. Harus sabar dan teladan mengurus kebun.
Air di kolam sudah berkurang airnya. Saya tambahkan isinya. Sambil memberi makan ikan di kolam. Senang sekali mereka diberi makan. Untunglah makanan ikan masih ada. Mereka sudah lapar belum dikasih makan.
Tak lama kemudian bedug dan adzan Maghrib tiba. Senang rasanya melalui hari ini dengan kegiatan yang bermanfaat. Puasa hari kesembilan semoga membawa kita menjadi orang yang bertakwa. Jangan kasih kendor ketika kemalasan menghadang diri. Pergilah mengaji dan hidupkan malam Ramadhan dengan membaca kitab suci.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
Mantul Omjay setiap hari bisa menuliskan tentang ramadhan dan semoga sehat selalu