Saya menulis setiap hari. Kata orang pasti capek. Bagi saya sih biasa saja. Sebab bagi saya, menulis adalah sebuah kebutuhan. Jadi kalau tidak menulis setiap hari, maka perut saya akan terasa lapar. Saya merasa ada yang kurang dalam diri ini.
Namun, yang paling sulit bagi saya adalah membaca tulisan orang lain. Saya sudah menuliskannya di bawah ini.
Setiap hari saya membaca setiap hari. Mantra ajaib saya sekarang bertambah. Membacalah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi. Jadi, bagi saya sih menulis 40 hari mah encer, gampang banget. Apalagi cuma jadi buku dalam sebulan. Menulis itu gampang!
Hal yang susah buat saya adalah membaca setiap hari. Khususnya membaca tulisan orang lain yang masih belepotan tanda bacanya, urutan Subyek, Predikat, Obyek dan Keterangannya terkadang membingungkan. POKOKnya, S-P-O-K membingungkan! Orang sekarang bilang AMBURADUL.
Tapi, jangan kecewa dan takut menulis kalau saya kritik. Terus aja menulis setiap hari, dan pada akhirnya anda akan menemukan gaya menulis anda sendiri. Sebab gaya menulis orang itu seperti sidik jari. Tak ada yang bisa sama. Walaupun dia orang kembar.
Terus saja membaca tulisan orang dan mulai belajar menulis setiap hari. Seperti yang dilakukan ibu Elmi, beliau menulis setiap hari dan mulai membaca tulisan orang lain. Beliau banyak mendapatkan hadiah dari membaca tulisan orang lain. Kisahnya dapat anda baca di bawah ini.
Ayo terus menulis dan membaca setiap hari. Jadikan menulis dan membaca sebagai kebutuhan pokok anda. Insya Allah anda akan menjadi orang pintar sedunia, karena rajin membaca. Itulah seni menghargai diri sendiri yang dituliskan bang Ajinatha dalam buku terbarunya. Sampai annti ya!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia