Kado Terbaik dari Pak Menteri Muhajir dan UMM

Humaniora0 Dilihat

KADO TERBAIK DARI PAK MENTERI MUHAJIR DAN UMM

Assalamu’aaikum Wr. Wb.

 

Puji syukur selalu terpanjatkan kepada Alloh SWT sebagai pemberi nikmat dari dunia hingga akhirat, dan Sholawat serta salam buat baginda Rosul Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita semua.

 

Beda cerita dengan teman-teman Guru Hebat, saya akan menuliskan apa yang saya rasakan dengan kenangan manis yang selalu membuat saya menangis ketika mengingatnya, apalagi ditambah tulisan Om Jay yang berjudul “Akhirnya Om Jay Menangis Juga …”.

 

Sebelum bercerita banyak alangkah indahnya saya perkenalkan diri saya. Saya adalah SARNO, seorang Guru Matematika dari SMP Muhammadiyah 2 Caruban yang baru bergabung di sekolah tersebut awal Tahun Pelajaran 2017 / 2018. Berasal dari Desa Darmorejo, desa kecil yang berada di Kabupaten Madiun – Jawa Timur. Dari keluarga yang jauh dari angan-angan untuk bisa mengenyam bangku kuliah, karena dari SMPN 1 Mejayan berlanjut ke SMK PGRI 1 Mejayan bermodal beasiswa. Setelah lulus SMK PGRI 1 Mejayan bekerja di sekolahan tersebut karena perolehan nilai Matematika dan DANUN terbaik. Di sekolah tersebut saya bekerja sebagai Admin Lab. Bahasa Inggris atau lebih dikenal dengan TU.

 

Dengan gaji yang hanya cukup untuk beli bensin itu saya disarankan atasan saya (P. Muklis) untuk melanjutkan kuliah. Meski berat saya tetap laksanakan dan menceritakan keadaan saya. Akhirnya beliau membantu saya dari semester 3 hingga selesai. Dan bekerja di SMK PGRI 1 Mejayan selama 15 tahun. Meski berat meninggalkan SMK PGRI 1 Mejayan tetapi saya yakin bahwa Alloh akan memberi segala sesuatu terbaik untuk hambanya yang sabar dalam ujiannya.

 

Bergabung di SMP Muhammadiyah 2 Caruban atau lebih dikenal dengan sebutan SMP MUDA, awalnya berat sekali dengan gaji yang lebih rendah saya terima pada saat awal kerja di SMK PGRI 1 Mejayan. Tetapi yang paling membanggakan adalah bahwa sekolah tersebut dibangun di atas tanah Pak Menteri Muhajir Effendi dan selalu beliau perhatikan serta tiap tahun (Hari Raya Idul Fitri) pasti bertemu beliau. Meskipun guru kecil saya tetap percaya diri untuk ngobrol dengan Pak Menteri. Suatu saat guru-guru SMP MUDA diundang untuk menghadap beliau di kediaman Mojorejo – Caruban dan diskusi tentang perkembangan sekolah.

 

Saya kutip percakapan waktu itu …

“Gaji Guru SMP Muhammadiyah 2 Caruban paling rendah siapa …???” tanya Pak Menteri.

Langsung saya sigap menjawab meskipun bukan Kepala Sekolah ataupun Wakasek

“Saya Pak Menteri ….” jawabku.

“Berapa ???” lanjut Pak Menteri

“Alhamdulillah … Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah (Rp 95.000,-)” jawabku.

 

Pak Menteri hanya diam dan bilang “ Ya… nanti saya kasih hadiah”. Mungkin saya berfikir alhamdulillah “NAIK GAJI YESSS”. Semangat dari Pak Menteri itu membuat untuk mengembangkan pendidikan lebih baik di SMP MUDA. Kenangan bersama Pak Menteri Muhajir Effendi di kediaman Mojorejo – Caruban ini saya jadikan DP WA pribadi hingga saat ini.

 

Tahun pelajaran mulai berganti hingga akhir 2018 UMM selakuk Tim Pengembang menginfokan ke Kepala Sekolah bahwa guru SMP MUDA akan diberangkatkan ke Luar Negeri, siapa yang siap akan segera di laporkan. Maka Kepala Sekolah menawarkan ke guru bahasa Inggris. Beliau tidak siap. Selanjutnya menawarkan ke Wakasek. Karena beliau fokus menjalani program hamil maka menolak halus. Akhirnya menunjuk saya untuk mewakili guru SMP MUDA. Biodata saya segera dikirim ke UMM. Tak ada persiapan khusus, hanya modal belajar conversastion dulu waktu bekerja di Lab. Bahasa Inggris dan keyakinan untuk maju. Selanjutnya UMM meminta saya untuk siap sewaktu-waktu ada pemberitahuan.

 

Tahun 2019 saya dihubungi dari kemdikbud, setengah tidak percaya bahwa saya mau dikirim ke luar negeri.

“Waduh naik pesawat terbang, ketemu orang asing???” Pikiran itu memenuhi ubun-ubun.

Semua persiapan yang diminta kemdikbud mulai saya cukupi. Sehingga Bulan Februari 2019 segera berangkat ke Jakarta di MARC Hotel.

 

Sampai disana saya kaget karena bertemu para Guru Hebat, Guru Prestasi, OGN, dan segudang prestasi lainnya. Padahal saya tidak memiliki seperti itu semua. Tetapi saya yakin wajib tetap menjalani apa yang sudah digariskan ilahi. Saya mulai menjalan pelatihan bersama guru-guru hebat selama 4 hari. Selanjutnya Minggu, 3 Maret 2019 kami mulai perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta. Pertama kali itu saya naik pesawat udara. Muka orang desaku sangat terlihat jelas, bingung, heran dan was-was bercampur aduk. Untunglah bersama guru-guru hebat yang selalu mengingatkan dan saling membantu.

 

Dari Bandara Soekarno-Hatta kami terbang ke Hongkong kemudian lanjut penerbangan ke Nanjing. Dari nanjing ke Jiangsu. Selama perjalanan kami tetap melakukan kewajiban sholat lima waktu dengan Jamak dan Qashar di tempat duduk ataupun di Mushola. Senin, 4 Maret 2019 kami sampai di Jiangsu memulai aktivitas Belajar STEM di negeri China. Saya bertambah heran dan bingung sudah berada di luar negeri (China) ditambah suhu lingkungan yang sangat dingin.

 

Awal berada di sana saya mulai adaptasi dari suhu dingin, makanan yang beda rasa maupun baunya, dan bahasa. Selama di sana kami menggunakan bahasa Inggris dengan bantuan GUIDE (translator) dari china ke Inggris. Karena pemateri dari china menggunakan bahasa China. Kami mulai dikenalkan pendidikan disana, pembelajaran di sana, dan tempat-tempat disana.

 

Dari sini saya akan menceritakan beberapa kesan menarik saya selama belajar di China tebih tepatnya di Kota Xuzhou. Pertama di sana adalah negara Komunis yang tidak mengijinkan rakyatnya melaksanakan ibadah agama atau berdirinya tempat-tempat ibadah. Sehingga ketika sholat kami harus melaksanakan di kamar masing-masing. Itupun ketika waktu istirahat. Ditempat belajar tidak tersedia tempat untuk sholat. Bahkan ketika Sholat Jum’at kami harus melakukan perjalanan naik Bus 25 menit kemudian berjalan kaki 10 menit. Barulah sampai di masijid satu-satunya di Provinsi Jiangsu. Sehingga bersyukurlah kita di Indonesia, ketika hendak ke masjid/mushola cukup melangkahkan kaki 5 menit serta tidak ada larangan ingin sholat dimanapun.

Kedua kami tidak mungkin mampu belajar bahasa china dalam hitungan hari, tetapi ketika bertemu dengan warga Jiangshu sekitar asrama mereka berkomunikasi dengan bahasa china. Bahkan ketika kita hendak makan di tempat makan atau belanja di Pasar mereka juga menggunakan bahasa china. Alternatif yang kita gunakan adalah menggunakan HP, menunjuk ke barang, atau menggunakan kalkulator untuk negosiasi harga di Pasar. Ketika enggan negosiasi maka kita beli di minimarket atau supermarket karena sudah ada harganya. Barang-barang disana rata-rata harganya lebih murah dibandingkan harga di Indonesia. Itu sebabnya bagi ibu-ibu pecinta shopping akan kalap, inginnya membeli barang sebanyak-banyaknya. Jangankan ibu-ibu, kami bapak-bapak jika tidak lihat isi dompet maka selalu ingin belanja. Sehingga ada teman kami yang harus nitip ke tas teman karena over weight bagasi. Suatu saat saya makan di Rumah Makan Muslim yang biasa kami tempati makan malam, kami diajak bincang-bincang oleh salah seorang karyawannya dengan bahasa china, maka kami jawab “I Can Speak Chinese”. Tetapi beliau melanjutkan percakapan dengan bahasa china. Kami hanya bengong sambil senyum-senyum.

 

Ketiga kami berkunjung ditempat-tempat bersejarah yang dilestarikan dan dilindungi, mulai dari unsur budaya, taman, danau, dan peninggalan tokoh-tokoh bersejarah seperti Dinasti Ming, Dinasti Han, Confusius, dan masih banyak lagi. Selain di tempat-tempat bersejarah kami juga berkunjung di sekolah-sekolah China mulai dari SD, SMP-SMA, dan perusahaan-perusahaan yang mengembangkan teori STEM. Dari sana kita dapat belajar bahwa mereka sangat menyayangi dan bangga terhadap sejarah, budaya, dan alam sekitar. Melestarikan warisan leluhur.

 

Keempat warga di Jiangsu menjunjung tinggi kejujuran. Karena kejujuran akan menyelamatkan kehidupan mereka dan orang-orang disekitar mereka. Mereka hidup berdampingan, saling bahu-membahu. Jika ada barang tertinggal maka tidak akan hilang karena tidak akan ada yang mau mengambil. Jika membeli barang dan ada kembaliannya yang lupa kita minta maka pedagang disana berlari-lari mencari kita untuk memberikan uang kembalian tersebut. Dari sini kita belajar bahwa kejujuran mahal harganya dan akan menjadi identitas bagi pelakunya seperti yang sudah dicontohkan Nabi Muhammad SAW, sehingga dengan kejujurannya beliau diberi gelar AL-AAMIIN.

 

Kelima, bertemu dengan orang-orang hebat, Pak Menteri Muhajir Effendi (pada saat Upacara Pembukaan Program Guru Ke Luar Negeri), Pak Praptono pada pelatihan dan upacara pembukaan dan penutupan acara di China, Pak Agus, Pak Abduh, Bu Elvira, Bu Neneng, serta Tim PG Dikdas yang memberikan materi pada pelatihan / pembekalan belajar ke luar negeri, Bu Rohmi dan Pak Hery Azhar bagaikan Wonder women dan Spiderman yang selalu mendampingi kami dari Indonesia ke China hingga sampai ke Indonesia kembali selalu setia mendampingi dan melayani keluh kesah kita selama belajar di CUMT.

 

Bahkan setelah 1 tahun berlalu mereka tetap mendampingi di Group WA maupun Zoom, meskipun kemarin saya tidak bisa mengikuti karena kendala teknis. Serta Guru-Guru Hebat dengan segudang prestasi dari berbagai wilayah di Indonesia Mulai dari Om Jay motivator kami, Pak Jaka dan Pak Revi teman sekamar saya, Pak Pelawi (Ketua Kelompok), Pak Jaka, Bu Tri, Bu Zulirfan, Bu Alpha, Pak Soni, Pak Hamzah dan semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Inilah yang selalu membuat saya menangis ketika melihat foto, video kenangan bersama selama 21 hari atau 3 minggu belajar HOTS dan STEM di CUMT. Kenangan itu selalu manis terasa bahkan sudah melekat di hati. Tak mungkin terlupa meski berganti waktu. Selalu ingin terulang bila memang diberi kesempatan lagi.

Perjalanan belajar di china adalah kenyataan yang tidak ada dalam angan-angan, karena keterbatasan saya dalam biaya maupun lainya. Belajar bersama orang-orang hebat sebuah anugerah ilahi yang sangat jauh dari kapabilitas saya. Mengenal guru-guru hebat adalah motivasi terbaik bagi saya yang kesehariannya adalah guru tanpa prestasi. Semua yang saya uraikan di atas merupakan Kado terbaik dari Pak Menteri Muhajir Effendi dan UMM untuk saya karena guru dengan honor sembilan puluh lima ribu rupiah. Memberi motivasi saya bahwa kenikmatan adalah bukan karena harta tetapi karena ridho ilahi. Terakhir saya selalu bersyukur kepada Alloh SWT atas semua hal terbaik yang diberikan kepada saya termasuk perjalanan bersama guru-guru hebat. Sesuai firman-Nya dalam Qur’an Surat Ibrahim Ayat 7 :

Terjemah Arti: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

 

Jadilah manusia yang selalu bersyukur karena Alloh akan menambah nikmat kita, dari nikmat dunia hingga kelak nikmat akhirat. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung.

 

Akhirnya saya mohon maaf bila ada kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan

 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

Tinggalkan Balasan