Kenanganku di Kota Xuzhou

                          

KENANGANKU DI KOTA XUZHOU

Alhamdulillah…Alhamdulillah…Alhamdulilah itulah kalimat pertama yang saya ucapkan ketika terpilih menjadi bagian dari 1000 guru yang memiliki kesempatan untuk belajar ke luar negeri.  Anugerah ini tentunya tak lepas dari semua rangkaian kegiatan yang telah saya ikuti pada tahun 2018 yaitu lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional. Tak pernah terbayangkan jika tahun 2019 adalah tahun yang sangat istimewa di mana saya harus mewakili daerah saya provinsi gorontalo khususnya kabupaten gorontalo dan juga Negara tercinta Indonesia untuk belajar tentang HOTS dan STEAM  ke Negara yang yang terkenal dengan penghasil kain sutera, Negara tirai bambu dan Negara dengan hewan khasnya panda.

 

Kabar Gembira Dari Kemdikbud

Kabar gembira saya terima langsung dari Ibu Isti, yang menanyakan tentang kebenaran identitas dan kesiapan saya untuk berangkat ke luar negeri. Senang dan bersyukur atas berkah yang Allah berikan sehingga tanpa berpikir lama saya menyatakan siap berangkat, Walaupun saat menerima kabar tersebut saya harus memilih satu diantara dua pilihan yaitu bersedia berangkat mengikuti diklat calon kepala sekolah yang akan di laksanakan dimenado atau harus berangkat ke china. Pilihan ini mengharuskan saya untuk meminta pendapat dari beberapa orang kepala sekolah, pengawas dan rekan-rekan guru, hasilnya sungguh luar biasa semuanya meminta saya untuk memilih berangkat ke china alasanya ini adalah kesempatan yang sangat baik dan kapan lagi bisa saya dapatkan. Dukungan dari mereka membuat saya bersemangat dalam mengurus semua keperluan untuk berangkat. Menjadi kebanggaan tersendiri dalam diri saya ketika harus berangkat mewakili daerah kelahiran saya walaupun dalam hati ada rasa ragu untuk mengemban tugas penting tersebut, bagi saya berangkat ke china bukan hanya sekedar belajar namun pulangnya nanti harus menjadi pioneer yang mampu mengimplementasikan semua pengalaman yang didapatkan dari negara tersebut. Dengan doa dan niat dalam hati saya meyakinkan diri siap berangkat dan belajar.

 

Pembekalan Sebelum Ke China 

Keberangkatan ke china di awali dengan pembekalan tentang apa saja yang nantinya akan kami pelajari  selama disana. Yang paling utama di tekankan adalah menjaga etika ketika berbicara. Hal ini merupakan salah satu persyaratan yang harus kami perhatikan dan jaga dengan baik. Semua peserta di bagi sesuai dengan Negara tujuan dan peserta ke China dibagi dalam dua kelompok, saya termasuk pada kelompok 2 dengan jumlah peserta sebanyak 14 orang di tambah pendamping yaitu Bapak Herry Azhar Djafar, S.S.

 

 

 

 

 

Kisah Perjalananku Ke China

Perjalanan dari Jakarta menuju Hongkong di tempuh dalam waktu  4 jam 30 menit, saya dan teman- teman tiba dibandara Hongkong pada pukul 15.03. Selanjutnya kami harus menunggu penerbangan  ke kota Nanjing (Ibukota Jiansu). Banyak hal berkesan yang saya alami bersama teman-teman selama menunggu penerbangan lanjutan. Ada yang lucu dan mengembirakan, Ketika dalam bandara saya sempat di cegat oleh petugas bandara, saya di minta mengangkat jilbab bagian depan dan memperlihatkan kening saya yang tertutup untuk di deteksi dengan alat. Rasa takut dan kesal menjadi satu, takut di tinggal teman-teman dan pendamping, kesal karena harus membuka dan melipat jilbab bagian depan, Walaupun ini bukan penggalaman pertama kali keluar negeri tapi rasa takut tetap ada. Perasaan lucu dan capek terjadi ketika kami harus bolak-balik, naik turun tangga, angkat tas dan kofer, kadang berlari saling kejar agar tidak ketinggalan, namun semua kami lalui bersama dan saling membantu, tidak ada yang mengeluh walaupun sudah dalam keadaan capek. Hal lain yang menjadi kendala kami yaitu mencari tempat sholat. Kami harus bolak- balik dari nomor  21 ke nomor  42, namun dengan kerjasama yang baik akhirnya kami dapat menemukan tempat sholat. Setelah menunggu kurang lebih 2 jam 30 menit dibandara Hongkong kami melanjutkan penerbangan yang kedua selama 3 jam dari Hongkong ke Nanjing (Ibukota Jiansu).

Alhamdulillah kami di jemput oleh Mr. Ting dan Mr. Pateson Vades. Kedatangan kami di sambut oleh udara yang begitu dingin sehingga membuat tubuh kami mengigil kedinginan karena suhu udara yang berkisar entah 2℃ atau 1℃ di tambah lagi dengan perjalanan yang begitu melelahkan dan harus menunggu bus selama 20 menit di luar area bandara. Perjalanan tidak dapat di lanjutkan dan malam itu kami harus menginap di hotel Ibis di kota Nanjing Yuhuatai. Besoknya senin pagi perjalanan di lanjutkan dengan kereta cepat dari Nanjing ke xuzhou, perjalanan di tempuh dalam waktu 3 jam. Dari terminal kereta kami naik bus menuju apartement tempat kami menginap selama berada di China. Kami hanya di berikan waktu 30 menit untuk makan siang dan ganti baju selanjutnya perjalanan di lanjutkan  ke China University of Mining and Technology (CUMT) yang dipandu oleh  Mr. Ting dan Mr. Pateson Vades.

 

 

 

Rangkaian Seluruh Kegiatan Di China

Mimpi yang terpendam selama ini menjadi kenyataan, alhmdulillah saya bisa menginjakkan kaki dan berada di Negara yang kaya akan budaya dan memiliki banyak kanal. Bismillah Alhamdulilah mimpiku, perjuangku telah membawaku ke sini. Hal pertama yang saya niatkan ketika sampai di china adalah belajar sambil berpuasa. Saya memulai semua aktivitas belajar di china dengan berpuasa. Pembelajaran pertama saya di xuzhou yaitu melihat pembiasaan budaya antri yang begitu melekat pada masyarakat china, hal ini memang bukan hal baru namun saya melihat tingkat kesadaran akan tertibnya dan disiplinya masyarakat begitu tinggi. Demikianpun ketika dalam bus semua penumpang diam saling menghargai tidak ada yang bercerita panjang lebar atau melakukan pembicaraan yang bisa menganggu penumpang lain, setiap penumpang memiliki kesadaran untuk memberikan tempat duduk pada penumpang yang usianya sudah tua atau anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa toleransi, disiplin dan karakter menjadi unsur  utama dalam keberhasilan pendidikan dan pembangunan di china.

Puasa dan sahur di china sungguh sangat istimewa bagi saya, kurma pemberian Mr. Barman dan buah blueberry menjadi makanan yang setia menemani sahur dan buka puasa. Suara lonceng yang berbunyi entah dari rumah warga atau stadion membantu saya terbangun di setiap jam 3 dan jam 4 subuh. Setiap pukul 05.00 saya melihat stadion dekat apartement selalu ramai pada pagi hari, kegiatan olah raga yang di lakukan warga membuat saya ikut ambil bagian bersama mereka.

 

 

 

Berpuasa tidak membuat saya kehilangan semangat belajar bersama teman-teman hebat lainnya, semua saya jalani dengan senang bersama teman-teman yang sudah seperti saudara sendiri.. Rangkaian kegiatan di mulai dari kuliah di kampus CUMT, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, museum, makam, perpustakaan, sekolah SD dan SMP, Pabrik Robot, Danau dan tempat wisata. Dalam perkuliahan banyak hal yang saya pelajari bersama teman-teman salah satunya belajar bahasa china, menulis nama sendiri dalam tulisan china dan mengucapkan beberapa kalimat dengan bahasa china.

 

 

               

Di tempat bersejarah ( museum ) hal yang sangat berkesan yaitu ketika masuk  terowongan bawah tanah, lantainya terbuat dari kaca yang dibentuk seperti jembatan penghubung dari luar untuk masuk kedalam terowongan.  Dinding tanahnya di pasang lampu unik namun ketika di sentuh seperti memiliki magnet.

Setiap lorong memiliki desain dan peninggalan sejarah yang berbeda. Sungguh kecangihan yang luar biasa desain dan arsiteknya dengan gaya tiongkok tradional tertata dengan rapi. Tingginya kepedulian masyarakat china dalam menjaga, melestarikan dan menjunjung tinggi nilai- nilai budaya bangsa, sehingga benda- benda yang sudah ratusan tahun pun masih tersimpan dan tertata dengan baik dan rapi.

 

 

 

Yang lebih menarik lagi ketika mengujungi museum lain saya masuk dalam satu ruangan yang gelap dan ternyata di dalamnya penuh dengan susunan tata surya ( benda-benda langit ) Model, gambar dan semua planet bergerak seperti nyata dengan aneka lampu. Sungguh menakjubkan!!!…teknologi yang begitu canggih, Saya dan teman-teman juga di beri kesempatan mengunjungi pabrik robot buatan siswa SD / SMP, di sini terlihat secara jelas kemampuan anak-anak dalam mendesain  pembuatan robot dan penerapan pembelajaran Steam, selanjutnya kami mencoba dan memakai pakaian khas china, mempelajari tradisi minum teh, membuat boneka panda dan mengunting kertas yang lebih saya kenal dengan nama slengger untuk hiasan dalam ruangan kelas dan gedung pada acara lain tertentu.

 

 

Dari semua rangkaian kegiatan, hal yang saya nantikan adalah bisa melihat dan bertemu anak- anak siswa SD dan SMP, Alhamdulilah keinginan itu tercapai. Disini kami di bagi dalam dua kelas dan saya memilih kelas bahasa. Saya bisa melihat kegiatan proses pembelajaran, cara guru mengajar, media dan keefektifan waktu yang di gunakan dalam proses pembelajaran di kelas , serta kecanggihan ruang kelas yang memiliki monitor absen di depan pintu masuk kelas dan papan tulis yang menggunakan layar sentuh. Saya mengikuti dan menyaksikan bagaimana penerapaan pembelajaran bahasa yang terintegrasi dengan teknologi, pembelajaran ini menjadi kolaborasi Steam dan Hots. Sungguh pembelajaran yang sangat baik dan menarik bagi guru dan siswa itu sendiri, di mana hanya dengan satu media berupa bunga sakura di desain menjadi beberapa model pembelajaran oleh guru.

 

 

 

Keindahan kota Xuzhou memanjakan mata baik dari segi wisatanya, budaya maupun dari segi pernak-perniknya. Keindahan, keunikan dan keramahan kota ini telah memberikan pelajaran dan kenangan terindah kepada saya dan teman-teman.

Selain belajar dari kampus dan kunjungan ke beberapa  tempat, saya pun belajar dari setiap perjalanan dan lingkungan yang saya lalui bersama teman-teman. Keramahan warga dekat apartement membuat saya merasakan seperti memiliki keluarga sendiri, saya bisa mempelajari beberapa hal dari warga sekitar termasuk tehnik dasar belajar kung-fu dan tehnik menanam paprika dari biji secara cepat dengan melihat langsung melalui warga.

Hal lain yang menjadi perhatian saya adalah tersedianya tempat khusus bagi pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm, di setiap sudut kota disiapkan tempat-tempat untuk berolah raga seperti tenis meja di buat dengan desain beton yang di tata rapi yang dapat di gunakan oleh 5 sampai 6 orang, Sepeda yang berjejer di sepanjang jalan dengan model dan warna yang sama serta alat trasportasi yang di desain secara sederhana namun terlihat modernt.  Inti dari semua pembelajaran yang saya dapatkan ketika belajar di China ( Xuzhou ) menghasilkan 3 nilai penting yaitu: Nilai  eduksi, nilai sosial dan nilai moral.

 

 

Ucapan Terimaksih

Akhir dari cerita ini, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Republik INDONESIA teristimewa Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat belajar bersama teman-teman guru hebat dari seluruh provinsi yang ada di INDONESIA. Rasa bangga dan ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada bapak dan ibu pendamping yang dengan setia dan sabar mendampingi, menjaga kesehatan dan keselamatan kami selama di china.

Terimakasih Ibu Rohmi dan Bapak Herry. Kepada teman –teman seperjuangan yang semuanya begitu baik, saling membantu dan saling mengingatkan satu sama lain, terimakasih kalian telah menjadi bagian dari kisah perjalananku, terimakasih kalian telah menerimaku dan menjadi keluarga serta saudara terbaik dalam setiap langkah dan kenanganku selama belajar di china. Semoga cerita singkat ini akan menjadi motivasi dan bermanfaat buat guru-guru lain. Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

 

Biodata Dan Prestasi Penulis

Penulis : Dewi Harun, M.Pd

  1. Prestasi :
  2. Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah 2015
  3. Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah 2016
  4. Juara I Guru Inspiratif ( PGRI ) 2017
  5. Juara I Guru Berprestasi Tingkat Provinsi 2018
  6. Finalis Guru Berprestasi Tingkat Nasional 2018
  7. Karya:

Buku   : Metode Orsi Dalam Pembelajaran

dan beberapa Jurnal Serta Prosiding

Cerpen  : Perginya Sang Perisai, Bilibidu, Dia yang terluka, Tangis Rindu Buat

Guruku, kugadaikan telingaku buat si kecil.

Puisi     : 1) Perisai Hidup,2) Kugapai Mimpi,3) Sahabatku,4) Kecewa, 5) Dalam

Sumur Taubat, 6) Senja Di Negeri China,7) Perjalananku, 8) Corona,

9) Buah Hati, 10) Kusimpan Rindu Dalam Senyum,

  1. Narasumber
  2. Assessor Kompetensi Penulis Dan Editor Professional ( BNSP ) Badan Nasional Sertifikasi Profesi Tingkat Nasional ( 2019 )
  3. Asesor Penyunting Naskah dan Penulis buku FIKSI dan Non Fiksi Tingkat Nasional dan Provinsi ( 2019 )
  4. Fasilitator Literasi Baca Tulis Tingkat Regional Sulawesi Maluku ( 2019 )
  5. Pemakalah Seminar Nasional Kearifan Lokal Bagi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar Dan Penyelarasan Kurikulum S1,S2,S3 PGSD Kampus Unesa Surabaya ( 2018 )
  6. Pemakalah Seminar Nasional Pendidikan Karakter Era Industry 4.0 Universitas Kristen Indonesia Toraja ( 2018 )
  7. Instruktur Literasi Baca Tulis Bagi Guru TK,SD dan SMP ( 2020 )

 

Tinggalkan Balasan