Perjalanan Implementasi Kurikulum Merdeka (2)

Terbaru216 Dilihat
Foto bersama setelah pembukaan Implementasi Kurikulum Merdeka di SMAN 4 Enrekang

IKM Rayon 4

Rabu, 20 Juli 2022 saya bersama rekan Yusak Yokoyama meninggalkan Tana Toraja untuk melanjutkan kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Tujuan kami kali ini masih kabupaten Enrekang, tepatnya di Rayon 4. Terdapat tiga sekolah yang akan kami berikan sosialisasi IKM, yakni SMA Negeri 4 Enrekang, SMA Negeri 7 Enrekang, dan SMA Ponpes Rahmatul Asri. Adapun Tema IKM kali ini adalah “Implementasi Kurikulum Merdeka dalam mewujudkan merdeka belajar, menuju profil pelajar Pancasila.

Kami memulai perjalanan pukul 60.30 wita, beranjak dari kota Makale menuju Maroangin.  Jarak yang kami tempuh kurang lebih 100 KM. Perkiraan lama perjalanan adalah 2-2,5 jam. Perjalanan kami sedikit terhambat di beberapa titik karena  adanya beberapa perbaikan jalan.

Kadang saya pacu kendaraan sangat cepat, seringkali pula melambat, bahkan harus berhenti beberapa saat, pada sejumlah titik perbaikan jalan.

Jam menunjukkan pukul 08.10, ketika kepala SMAN 4 Enrekang, menelpon posisi kami dalam perjalanan. Tak lama kemudian Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X juga turut menelpon saya menanyakan posisi terakhir di jalan. Perkiraan kami tiba di lokasi sekitar pukul 09.30. Demi efektifnya kegiatan IKM ini, maka Kepala Cabang Dinas membuka kegiatan lebih awal.

SMAN  4 Enrekang

Lokasi sekolah tidak persis berada di pinggir jalan poros. Sehingga kami menggunakan bantuan google map unntuk mendapatkan lokasi. Beberapa kali kami juga bertanya ke masyarakat yang kami jumpai di jalan. Setelah beberapa kali belok dalam Lorong sempit, akhirnya tepat pukul 09.30 wita kami sampai di SMAN 4 Enrekang. Kami disambut satpam sekolah. Sepintas, sekolah ini luar biasa, begitu asri dengan lokasi yang cukup luas. Bangunan tertata dengan baik dan ditengahnya ada satu lapangan sepakbola. Terdapat satu bangunan menonjol di bagian depan, yakni mushalla sekolah.

Setelah berbincang sejenak kami diarahkan menuju ruangan kepala sekolah. Ternyata kami diminta sarapan pagi terlebih dulu. Pegawai sekolah menyuguhkan kami nasi goreng. Selain itu ada makanan khas orang Maroangin juga, yakni gogos atau “gagoso’”, penganan yang terbuat dari beras ketan dan santan kemudian dibungkus daun pisang lalu dibakar. Perjalanan sejauh kurang lebih 100 km terbayar oleh nikmatnya nasi goreng dan gogos.

Setelah menikmati sarapan, kami menuju aula sekolah. Acara pembukaan kegiatan hampir selesai ketika menginjakkan kaki di depan aula. Kepala sekolaj SMAN 4 Enrekang, bapak Makhmud menyambut kami dan mengantar kami ke panggung. Di sana kami saling bersalaman dengan kepala sekolah lain yang hadir, yakni kepala SMAN 7 Enrekang dan kepala SMA Ponpes Rahmatul Asri. Terakhir kami bersalaman dengan Kepala Cabang Dinas.

Pesan Kepala Cabang Dinas

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X, ibu Tien Suharti, S.Pd., M.Si menitipkan kepada seluruh peserta yang hadir untuk bisa membawa sesuatu yang bermakna setelah kegiatan IKM ini. Salah satunya adalah guru-guru harus bisa membuat modul ajar.

Tinggalkan Balasan