Ada satu pertanyaan yang membuat saya penasaran sejak aktif dalam dunia menulis buku? Apa yang membuat sebuah buku bisa best seller atau mencapai keberhasilannya?
Jadilah Sangat Jujur
Setelah membaca berbagai literatur, saya sampai pada satu kesimpulan. Sebagian besar tulisan yang baik mencapai beberapa keberhasilannya sebagai hasil dari satu karakteristik utama: kejujuran. Dalam hal ini kejujuran itu harus intens, kuat dan hebat. Penulis yang baik mengatakan yang sebenarnya, terutama pada saat-saat ketika itu tidak nyaman atau tidak nyaman. Penggunaan kejujuran yang intens ini adalah cara paling efektif untuk mengomunikasikan ide penting kepada pembaca.
Mungkin ada di antara kita yang pernah mendapati diri kita jatuh ke dalam kebiasaan menghindari menulis. Jika ini terjadi, artinya kita telah membiarkan masalah telah melewatkan terlalu banyak hari untuk tidak menulis. Dengan kata lain, terlalu mudah untuk melewatkan beberapa hari dan mengisi waktu menulis dengan hal-hal lain.
Jujur Oleh Pengalaman
Jujur dalam menulis bisa tergambar dalam naskah tulisan. Salah satu cara menunjukkan bahwa saya jujur pada tulisan saya adalah saya mencoba menghubungkan ide dengan membagikan pengalaman saya pergi berkebun. Saya sudah mencoba beberapa kali untuk membiasakan pergi ke kebun. Setiap hari Minggu siang saya pergi berkebun, saya merasa telah menikmatinya. Kemudian, sekitar minggu keempat, saya memutuskan untuk tidak pergi ke kebun. Selanjutnya saya mencoba mengambil keputusan bahwa ada sesuatu yang sedikit lebih penting dari pada berkebun. Sebelum saya menyadarinya, saya belum pergi dalam akhir pekan, saya mendapati bahwa mulai sulit untuk memulai lagi pergi ke kebun.
Nah, sama halnya dalam konteks menulis. Jika kita melewatkan beberapa hari berturut-turut, menjadi sangat sulit untuk menulis dan menerbitkan tulisan berikutnya.
Kita harus jujur pada diri sendiri. Jika menulis adalah sesuatu yang benar-benar ingin terus kita lakukan, kita harus meluangkan sedikit waktu untuk itu. Hindari terlalu lama tidak menulis. Sekali waktu kita memutuskan bahwa menulis itu tidak penting, itu akan membuatnya sulit untuk dilanjutkan kembali.