SW-MU MEMBUAT GELENG KEPALA (Bag. 1)

Pembelajaran daring pagi ini dimulai. Aku sudah bersiap di depan leptop. Ku ambil handphone di meja. Beberapa chat di WAG ku baca. Anak-anak masih bercanda di grup, puluhan stiker yang mereka kirimkan tersimpan di memori handphoneku.

Aku mencoba menghentikan candaan mereka di grup. Dan mencoba mengingatkan agar mereka bersiap untuk menerima pelajaran. Tetapi bukannya berhenti mereka malah saling menyalahkan dan ujung-ujungnya saling mengejek.

Kata-kata kurang pantas bermunculan di chat mereka, bahkan kata-kata kotor dan kasar saling bersahutan. Kubaca satu-satu, hatiku mulai tidak nyaman. Rasa cemas dan takut muncul. Entah sadar atau tidak mereka melakukan itu. Mereka terus mengeluarkan kata-kata kasar tanpa peduli kalau aku ada. Mereka benar-benar tidak menganggapku.

Aku kembali mencoba untuk menghentikan mereka. aku gunakan voicenote dan meminta mereka menghapus chatnya. Satu-satu chat kasar dan tak pantas terhapus. Aku sedikit lega. mereka masih mengikutiku.

Beberapa chat kembali masuk ke WA pribadiku. Ternyata itu muncul dari anak-anak di grup. Aku sedikit heran mengapa mereka menulis chat pribadi untukku. Satu persatu ku baca, isinya sama, mereka menganggapku tidak adil.

Mereka protes karena sudah diingatkatkan olehku untuk tidak berkata kasar. Dan mereka menganggap aku berat sebelah. Aku sedikit bingung, dan mencoba menanyakan apa yang mereka inginkan.
Mereka menginginkan aku untuk bersikap yang sama terhadap salah satu teman mereka. Dan memperingatkannya seperti aku memperingatkan mereka. Aku bertanya apa yang dilakukan temannya sehingga aku harus mengingatkannya.

Salah satu dari mereka mengirimkan vidio pendek. Aku segera membukanya. Betapa terkejutnya aku. Vidio itu menggambarkan seorang siswa perempuan berseragam sekolah sedang merokok dan memainkan asap rokok dengan santainya.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, vidio itu ada di SW anak itu. Aku benar-benar tidak habis pikir, apa anak itu tidak sadar kalau statusnya dibaca banyak orang dan membuat cemar nama sekolah dan namanya?

Aku segera mengirimkan vidio itu ke wali kelasnya. Dan meminta anak itu di panggil oleh guru BP ke sekolah. Dengan segera walikelas mengirimkan surat panggilan kepada orangtua siswi tersebut agar segera ke sekolah menemui BP dan walikelasnya.

Besoknya orang tua dengan anak tersebut datang ke sekolah. Mereka memenuhi panggilan wali kelas dan guru BP. Orangtuanya nampak cemas saat guru BP menceritakan kejadian yang menimpa putrinya. Awalnya dia tidak percaya, tapi saat vidio itu diperlihatkan dia terlihat begitu sedih.

Dengan menangis dia mencoba bertanya kepada putrinya tentang vidio tersebut. Apa benar dia melakukannya dan siapa yang membuat vidionya. Dengan santainya anak itu berkata: “Mah Vidio itu dibuat oleh temen, mereka meminta saya berpose begitu, kata mereka bagus di buat SW.”

#Kisah Dibalik Pembelajaraan Daring
#KMAA-11

Tinggalkan Balasan