Malam Midodareniku
Hari H pernikahan hampir tiba. Malam ini adalah malam jelang ijab kabulku. Kata sesepuh, malam midodareni. Malam Midodareni hanya diisi dengan pengajian.
Jika Rindu dulu harus menjalani prosesi siraman dan sebagainya, aku tidak. Hanya kesedihan yang kurasakan jika prosesi itu dilaksanakan. Ya…ibuku sudah bahagia di surga.
Selepas pengajian, aku beristirahat agar esok hari lebih segar tubuhku.
***
Kucoba memejamkan mata, namun tak juga bisa tidur. Akhirnya kuambil HPku. Kubuka aplikasi Dokumen dan mengetikkan puisi tentang perjalanan asmaraku.
Tak Janjikan Selalu Bahagia, Tapi Yakinkan Lalui Suka Duka Bersama
Saat kuberduka, karena perginya orang terkasihku. Kau hadir tuk tawarkan duka nestapa. Tawarkan senyum indah. Untukku.
Bimbang dan ragu hati. Namun tetap kau yakinkan diriku. Kau menerima segala kekuranganku. Kupantas menerima segala hal tentangmu.
Kau katakan padaku. Tak ingin kau lihatku tampakkan wajah berduka. Inginmu kupersembahkan senyumku. Ku pantas untuk bersamamu.
Tak kau janjikan selalu berbahagia. Namun kau yakinkan suka duka kita lalui bersama. Dengan komitmen saling setia, saling menerima kelebihan dan kekurangan
Di balik hati bahagiamu, tersirat rasa khawatir akan jalannya ijab qabul. Dengan ucapan sederhana itu bukan berarti sesederhana itu tanggung jawabmu akan diriku.
Rona haru sekaligus bahagia terpancar kala terdengar kata “sah”. Dengan senyum dan ucap lirih Bismillah-mu. Kau sematkan cincin di jari manisku. Sebagai awal tuk arungi biduk rumah tangga. Yang mengabadi hingga di surgaNya.
Tuk nama yang kini mengisi hariku. Dengan bismillah-ku, ku kan menjaga hati. Dengan mencium tanganmu menjadi sebuah tanda. Berbakti padamu, berharap cinta kita kekal selamanya. Bersambut sampai di surga dan ku selalu menjadi bidadarimu.
Bimbing aku selalu tuk ke sana duhai, imamku
Kututup aplikasi Dokumen. Kuhela napas panjang, seraya meminta kepada Illahi. Ya… Di malam Midodareni ini, aku berharap dan berdoa, prosesi ijab kabul esok hari berjalan lancar. Tak ada hal-hal buruk terjadi di hari suci pernikahanku dan mas Pras.
##
Puisi telah dipublikasikan di Kompasiana.