Merindu
Napak tilas yang baru saja kulakukan, membuat hatiku merindu. Namun aku belum juga menanggapi komunikasi dengan mas Pras.
Aku tak tahu bagaimana untuk memulai komunikasiku. Bagaimana caraku untuk kembali ke rumah. Apakah aku harus langsung pulang atau minta dijemput?
Hatiku masih diselimuti keraguan untuk pulang. Kupasrahkan semua yang terjadi kepada Illahi. Di tiap sepertiga malamku.
Ya Allah, Engkau Maha Tahu segalanya. Tuntunlah aku ke jalan yang terbaik. Berikanlah tanda kasihMu, untuk hamba dan mas Pras.
Dekatkanlah kami lagi, jika itu menjadi jalan yang terbaik untuk hubungan kami. Namun jika lebih banyak mudharat jika kami bersama, maka jauhkanlah ya, Rabbi.
Jadikan hamba selalu ridho atas jalan hidup yang harus hamba tempuh.
Rasa rindu yang besar, apakah menjadi sebuah tanda dariNya untuk kebaikan rumah tangga kami?
**
“Aku rindu, Jeng…” Sekilas satu pesan menambah timbunan notifikasi WhatsApp dari mas Pras. Sebuah pesan masuk jelang Subuh tiba.